Minggu, 23 Oktober 2011

Komunikasi

Didunia ini kita kenal dua macam tembok yaitu:pertama  adalah tembok Berlin yang memisahkan Jerman Timur dan Jerman Barat. Dua negara ini dalam kurun waktu lama(perang dingin) tidak bisa saling berkomunikasi karena dibatasi tembok yang tinggi artinya tidak ada komunikasi diantara dua negara . Tembok ini sudah dirobohkan oleh rakyat Jerman Timur agar bisa berkomunikasi dengan Jerman Barat.
Kedua adalah tembok China yang pada mulanya dipakai untuk mempertahankan agar musuh  tidak masuk ke China
Tembok ini hingga saat ini masih utuh,malah menjadi objek wisata yang indah.Menurut kesaksian teman-teman yang telah pernah melihat pemandangan dari atas tembok China,maka akan terlihat pemandangan yang sangat indah.
Komunikasi yang mampu melampaui tembok pemisah adalah komunikasi yang baik dan begitu tembok itu bisa dilalui maka kita akan melihat hal-hal yang indah.
Ada beberapa penyebab mendasar yang bisa merusak komunikasi dalam keluarga antara lain:
 Suka bersilat lidah,mengeluarkan kata-kata bohong dan mengeluarkan gosip yang dapat melukai hati.
Pada umumnya penyakit kanker terjadi karena kata-kata yang melukai hati.Bila kita terlalu lama menyimpan kata-kata yang melukai hati kita,bisa meyebakan luka di hati semakin menganga.
Bagaimana kita membangun komunikasi yang baik dalam keluarga?
1. Kita harus memiliki seni berkata-kata yang positif bukan seni kata-kata yang negatif yang sifatnya menghancurkan.tetapi kata-kata yang membangun.
2.Seni kebangunan rohani -Kata-kata iman.
3.Seni bermain cinta  dengan mengeluarkan kata-kata mesra terhadap pasangan. Jangan panggil pasangan kita dengan menyingkat kata-kata seperti yang kita temui pada saat berpacaran Sayang disingkat dengan kata Yang. Dalam bahasa China kata "Yang" itu artinya adalah "Kambing" Umpamanya :"Halo Yang?=Halo kambing)
4.Seni berkorban.-kompromi yang positif.
Untuk membangun komunikasi keluarga ada beberapa hal yang perlu kita pahami yaitu kebutuhan suami:
Suami itu butuh penghargaan bukan direndahkan. Disanjung bukan dicela. Didukung bukan dicela.
Kita ibaratkan suami itu adalah kepala dan isteri leher. Kalau penopang kepala(leher) itu tidak benar maka otomatis kepala juga ikut tidak benar.
Sedangkan  kebutuhan isteri adal;ah dipuji bukan dilukai. Disayang bukan dihina.Dilindungi bukan ditinggalkan.
Kalau diatas kita sudah pahami,maka selanjutnya kita mengeluarkan kata-kata yang memiliki kuasa.
Kuasa kata-kata(Yere 31:25)dalam hal berkomitmen,menghargai pada saat bersama berkomunikasi dengan baik . Saling menerima dan saling mengampuni. Manfaatkan kuasa  kata-kata untuk menyegarkan hidup,memberi semangat( Yes.50:4),kata-kata manis yang menjadi obat bagi tulang yang keropos.(Ams 16:24)
Kuasa kata-kata dapat menghasilkan kekuatan. Artinya pakailah kata-kata baik(Kolose3;16). Katakan dengan hati (Ams 27:19). Tunjukkan kebenaran tanpa menghakimi. Ciptakan keharmonisan tanpa ketakutan dan mengampuni tanpa pembelaan diri. Dan akhirnya perlu kita camkan kalimat dibawah ini: Setiap perkataan kita yang tepat diucapkan dapat mengubah hidup seseorang.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar