Kamis, 27 Oktober 2011

YOSAFAT...

YOSAFAT: MEMINTA KEMENANGAN

Yosafat adalah anak dan pengganti raja Asa. Karena takut akan Tuhan, maka Tuhan mengokohkan kerajaan yang ada di bawah kekuasaannya (2 Tawarikh 17:5a). Yosafat tumbuh menjadi seorang pemimpin bangsa yang kaya dan sangat terhormat (2 Tawarikh 17:5b; 18:1).

Di bawah kepemimpinannya, Yehuda menjadi kerajaan yang sangat kuat, yang luar biasa kokohnya (2 Tawarikh 17:12a). Alkitab mencatat bahwa ketakutan yang dari Tuhan menimpa semua kerajaan di negeri-negeri sekeliling Yehuda, sehingga mereka tidak berani berperang melawan Yosafat (2 Tawarikh 17:10). Orang-orang Filistin dan Arab mempersembahkan upeti kepada Yosafat sebagai tanda hormat (2 Tawarikh 17:11).

Begitu naik takhta, Yosafat langsung melakukan langkah strategis untuk memperkuat Israel secara militer. Ia menempatkan tentara di semua kota di Yehuda dan pasukan-pasukan pendudukan di tanah Yehuda serta di kota-kota Efraim yang direbut oleh Asa, ayahnya (2 Tawarikh 17:2). Yosafat juga memperkuat angkatan bersenjatanya.

Dalam rangka pembangunan mental-spiritual bangsa, pada tahun ketiga pemerintahannya, Yosafat mengutus para pembesar bersama tim untuk mengajar Taurat ke seluruh pelosok negeri (2 Tawarikh 17:7-9). Yosafat sendiri berkunjung ke banyak daerah untuk menyerukan pertobatan rakyatnya (2 Tawarikh 19:4).

Yosafat berhasil melakukan penataan ulang sistem pengadilan di Israel, dengan mengangkat hakim-hakim yang berkualitas (2 Tawarikh 19:5). Pemerintahan Yosafat sangat bersih dan berwibawa. Yosafat adalah seorang pemimpin yang sangat menekankan profesionalisme yang jujur dan transparan, bebas dari kolusi dan korupsi (2 Tawarikh 19:7).

Kehidupan Doanya

Dalam hal doa dan ibadah, Yosafat tidak pernah kompromi. Yosafat menjaga kemurnian ibadahnya di hadapan Allah Daud, bapa leluhurnya, dan tidak mencari Baal-baal (2 Tawarikh 17:3). Ia mencari Allah dengan tekun (2 Tawarikh 19:3). Yosafat bahkan dengan tegas menghapuskan penyembahan berhala yang masih tersisa. Ia menjauhkan dari Yehuda segala bukit pengorbanan dan tiang berhala (2 Tawarikh 17:6b). Dan sisa pelacuran bukti yang masih tinggal dalam zaman Asa, ayahnya, dihapuskannya dari negeri itu (1 Raja-Raja 22:47).

Seorang gembala harus berani bersikap tegas dalam hal kemurnian ibadahnya. Sebagai pemimpin umat, ia juga harus berani menegur jemaatnya yang masih senang pergi ke dukun, menyembah berhala, bertanya kepada arwah, dan memakai azimat. Banyak pemimpin Kristen takut berbicara tegas dalam perkara ini.

Kepemimpinan dalam dunia bisnis tak lepas dari godaan untuk berpaling kepada berhala dan kepercayaan yang sesat. Dalam membangun gedung untuk kantor atau toko misalnya, kadang kita tergoda untuk memikirkan sisi peruntungannya secara astrologis. Pemimpin Kristen harus tegas, jangan bercabang hati.

Dalam kehidupan doanya, Yosafat adalah seorang pemimpin yang selalu berkonsultasi dengan Tuhan. Ketika diajak oleh Ahab untuk maju bersama dalam perang, Yosafat berkata kepada raja Israel itu: "Baiklah tanyakan dahulu firman Tuhan" (2 Tawarikh 18:4). Setelah itu, Ahab mengumpulkan para nabi dan Yosafat meminta masukan profetik dari mereka (2 Tawarikh 18:5). Terlihat bahwa Yosafat adalah pendoa yang kritis, ia tidak asal menerima kata-kata nubuat yang ada, tetapi mencari peneguhan dari nabi-nabi lain (2 Tawarikh 18:6).

Pemimpin Kristen yang baik tidak akan mengambil keputusan dengan tergesa-gesa. Ia akan berdoa untuk menanyakan kehendak Tuhan, baik berdoa sendiri maupun bersama tim doa yang lebih berpengalaman dalam mendengar suara Tuhan. Dalam mempertimbangkan petunjuk profetik, jangan asal terima, ujilah dahulu dan carilah peneguhan yang lebih banyak. Di satu sisi, janganlah memadamkan roh dan meremehkan nubuatan-nubuatan, tetapi di sisi lain kita harus selalu menguji setiap pewahyuan yang muncul supaya tidak menjadi sesat (1 Tesalonika 5:19-21).

Kecuali itu, pemimpin Kristen harus terbuka untuk menerima teguran yang bersifat profetik. Ketika pelihat Yehu bin Hanani menegur, Yosafat menerimanya sebagai masukan yang berharga (2 Tawarikh 19:1-3).

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar