Kamis, 13 Oktober 2011

MENYIAPKAN PENGGANTI

John Stott, seorang hamba Tuhan danpenulis kristiani ternama,
meninggal dunia pada 27 Juli 2011, dalam usia 90 tahun. Sebagai
penginjil yang sangat bersemangat, John Stott telah mengajar banyak
orang untuk sungguh-sungguh mengasihi sang Juru Selamat, juga
mendukung Gereja Tuhan di seluruh dunia. Yang menarik, pemimpin John
Stott Ministries sekarang, Benjamin Homan, mengatakan bahwa
institusi mereka telah siap melanjutkan pelayanan apabila John Stott
meninggal, sejak 15 tahun sebelumnya. "Saya pikir ia hendak memberi
teladan bagi para pemimpin lembaga pelayanan, tentang meneruskan
kepemimpinan kepada pemimpin-pemimpin baru, " demikian papar Homan.

Rupanya John Stott mengikuti jejak Yesus, junjungan hidupnya. Yesus
tahu, tidak untuk seterusnya Dia akan mendampingi murid-murid. Suatu
saat Dia mesti meninggalkan mereka. Itu sebabnya, Yesus banyak
menyiapkan mereka untuk melanjutkan pelayanan. Tanpa kenal lelah,
Yesus banyak sekali mengajar dan menjelaskan firman secara khusus
kepada murid-murid-Nya. Dia juga tak henti memberi teladan lewat
banyak peristiwa dan pengalaman. Bahkan pada saat-saat terakhir Dia
hendak kembali kepada Bapa, Yesus terus memberi pesan: Dia membasuh
kaki murid-murid-Nya, agar kelak mereka menjadi pemimpin yang rendah
hati serta sedia melayani.

Ini mengingatkan kita semua: setiap pelayanan yang kita pegang dan
tekuni saat ini, perlu diteruskan. Karena tak selamanya kita dapat
mengampunya, mari segera cari penerus yang akan melanjutkan
perjuangan. Titipkan pelayanan yang telah ditekuni dengan cinta,
agar diteruskan untuk memuliakan-Nya --

APABILA SEBUAH PELAYANAN TELAH DIPERCAYAKAN
TUHAN RINDU PELAYANAN ITU DAPAT SELALU DITERUSKAN

Ayat Alkitab: Yohanes 13:1-5

1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu,
bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada
Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya
demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada
kesudahannya.
2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana
dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu
kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada
Allah.
4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil
sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai
membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang
terikat pada pinggang-Nya itu.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar