Rabu, 19 Oktober 2011

HARVEY PEKAR

HARVEY PEKAR

Harvey Pekar, dalam novel grafisnya yang berjudul The Quitter,
menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh kecemasan sehingga
selalu gelisah di sekolah, gagal kuliah, dan berganti-ganti
pekerjaan. Sebenarnya, ia sudah sukses dengan komik yang berjudul
American Splendor, menang di Festival Cannes dan Sundance, mendapat
pujian dari USA Today dan New York Times, juga mendapat
kontrak-kontrak besar. Namun di halaman terakhir, Pekar berkata:
"Mungkin aku akan selalu cemas ... sekalipun buku-buku yang kutulis
laku keras. Aku bermimpi bisa hidup tenang tanpa masalah dalam
jangka panjang. Tetapi umurku sekarang sudah 65. Jadi, apa itu akan
terjadi?"

Yesus mengibaratkan kecemasan seperti semak duri. Tuhan dapat
menyentuh kita melalui firman-Nya lewat Alkitab atau peristiwa
sehari-hari. Akan tetapi, apabila kita masih menyimpan "semak duri",
maka "benih iman" kita tak dapat bertumbuh. Yesus memaparkan dengan
gamblang sumber-sumber kecemasan manusia: kekhawatiran dunia ini,
tipu daya kekayaan, keinginan-keinginan akan hal yang lain (ayat
19). Hal-hal itu membelenggu kita dan membuat kita tak berbuah.

Harvey Pekar, jenius komik yang hatinya terikat kecemasan, akhirnya
meninggal pada Juli 2010 lalu. Ia mengidap kanker. Namun, sumber
utama kematiannya bukan kanker, melainkan terlalu banyak
mengkonsumsi obat anti depresi. Ini mendorong kita untuk memeriksa
diri: Apakah "semak duri" masih mengimpit hidup kita? Apakah firman
Tuhan dan kebenaran-Nya sudah kita nomor duakan? Mari belajar
berserah kepada Tuhan, sehingga benih firman Tuhan dan kebenaran-Nya
di hati kita, dapat bertumbuh dan berbuah --OLV

KENDALIKAN DAN SERAHKAN KECEMASAN ANDA KEPADA TUHAN
SEBELUM KECEMASAN ITU MENGENDALIKAN KITA

Markus 4:1-20

1 Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka
datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni
Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu
duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di
tepi danau itu.
2 Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka.
Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka:
3 "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
4 Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan,
lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak
tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya
tipis.
6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering
karena tidak berakar.
7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah
semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak
berbuah.
8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya
dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang
enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat."
9 Dan kata-Nya: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar,
hendaklah ia mendengar!"
10 Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid
itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu.
11 Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah,
tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam
perumpamaan,
12 supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun
mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik
dan mendapat ampun."
13 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Tidakkah kamu mengerti
perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami
semua perumpamaan yang lain?
14 Penabur itu menaburkan firman.
15 Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan,
ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan
mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka.
16 Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah
orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya
dengan gembira,
17 tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila
kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu,
mereka segera murtad.
18 Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah
yang mendengar firman itu,
19 lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan
keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit
firman itu sehingga tidak berbuah.
20 Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang
yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang
tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada
yang seratus kali lipat."
www.askopgideon.com Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar