Senin, 10 Oktober 2011

JELAJAH NUSANTARA: TEOLOGI KERJA

Situs dengan tampilan blog ini digagas oleh Jansen Sinamo. Ia lebih dikenal sebagai Guru Etos Indonesia dan profilnya bisa dibaca dalam menu Portofolio. Tampaknya situs yang tergolong baru ini, merupakan proyek khusus bagi umat Kristen Indonesia sebagai kesinambungan dari situs 8etos.com yang hadir lebih dulu. Dengan latar belakang berwarna kuning nan simpel, situs ini memunyai lima menu yaitu: Sajian Terbaru, Narasumber, Sumber Daya, Gereja-gereja, dan Video.

Dari kelima menu yang ada, tiga di antaranya berfungsi sebagai pranala untuk menuju ke halaman situs-situs mitra. Menu "Narasumber" menghubungkan Anda dengan situs-situs lain, yang memuat tokoh-tokoh Kristen yang telah menyumbangkan banyak gagasan yang dikutip sebagai bahan dalam situs ini. Menu "Gereja-gereja" mengarah kepada halaman situs gereja dari berbagai denominasi di Indonesia, sedangkan menu "Sumber Daya" memberi tautan ke situs-situs perguruan tinggi dan organisasi Kristen.

Sajian Terbaru dan Video menjadi dua menu utama yang sangat menarik. Di menu Sajian Terbaru, Anda bisa menyimak banyak informasi tentang buku terbaru Jansen Sinamo yang menjadi inti materi situs ini. Terdapat 19 judul artikel berisi proses pembuatan, kutipan, dan ringkasan buku yang juga telah diceramahkan di berbagai kesempatan ini. Dalam menu video, Anda bisa menonton 17 judul tayangan You Tube tentang etos kerja Kristiani, termasuk profil biografi Jansen Sinamo. Bagi Anda, para pemimpin maupun calon pemimpin, yang tertarik untuk memahami karier dan bekerja dalam kerangka iman Kristen, jangan ragu untuk segera mengunjungi link berikut. (MDK)

==> http://teologikerja.com/
Tanggal akses: 4 Agustus 2011


JELAJAH MANCA: CHURCH LEADERSHIP

Situs ChurchLeadership.org: Francis A. Schaeffer Institute of Church Leadership Development (FSICLD), merupakan situs yang dibuat untuk meneruskan visi dan misi Francis Schaeffer (pernah diulas di Bio-Kristi 23/2008) dan gerakan pelayanan L'Abri yang didirikannya, terutama di bidang pengembangan kepemimpinan di gereja. Selain berfungsi sebagai rumah maya bagi karya-karya dan pemikiran Schaeffer, situs ini juga ditujukan bagi mereka yang mencari bahan-bahan kepemimpinan dalam bahasa Inggris.

Walaupun artikel yang ditulis oleh para penulis dari institut ini mencapai jumlah ratusan, namun navigasi situsnya kurang mempermudah pengguna untuk mengakses bahan-bahan tersebut. Kategori utama di sebelah kiri membagi situs ini ke dalam topik-topik Pemuridan, Penelitian, Kepemimpinan yang Efektif, Pastor, Memimpin Gereja, Pertumbuhan Gereja, serta Kepemimpinan Praktis, dan masing-masing topik masih dibagi lagi menjadi beberapa subtopik. Beberapa artikel yang menarik di antaranya: Mengapa Anggota Gereja Bertengkar, Menjadi Pengikut, dan Tantangan Kepemimpinan. Jika Anda bingung dengan navigasinya, Anda dapat membuka halaman Peta Situs (Sitemap), untuk melihat lebih dari 431 artikel dan kategori yang tersedia dalam situs ini dalam satu halaman. Sebagai tambahan, situs ini juga menyediakan daftar pranala-pranala di menu Links di sebelah kiri. (KN)

==> http://www.churchleadership.org/
Tanggal akses: 30 September 2011


LACAK FACEBOOK: FACEBOOK E-LEADERSHIP

Untuk menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah. Selain banyak tantangan dan pergumulan, tentunya kita juga membutuhkan bahan-bahan pendamping untuk melengkapi kepemimpinan kita. Facebook e-Leadership diluncurkan oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) guna mendukung dan memperlengkapi situs Indo Lead < http://lead.sabda.org/ > serta untuk turut mendukung pelayanan pengembangan/pelatihan kepemimpinan Kristen di Indonesia. Selain itu, e-Leadership juga hadir di jejaring sosial lainnya, yaitu Twitter < http://twitter.com/sabdaleadership >. Melalui Facebook e-Leadership, disebarkan berbagai tulisan bermutu dan alkitabiah (artikel, renungan, tips, dll.) dan informasi-informasi lain yang dapat digunakan untuk memperlengkapi para pemimpin, pengajar, hamba-hamba Tuhan, khususnya mereka yang terbeban untuk meningkatkan dan mengembangkan pelayanan kepemimpinan Kristen di Indonesia.

Selain sebagai pendamping untuk bekal kepemimpinan anak-anak Tuhan, halaman Facebook yang beranggotakan 3.307 anggota ini (saat ulasan ini ditulis), memunyai beberapa tab yang menyajikan konten berkualitas. Selain tab yang disediakan oleh Facebook (dinding, info, forum diskusi, catatan, dan tautan), Anda juga bisa menemukan judul tab-tab lain, seperti Gratis Bahan Kesaksian, Alkitab, Santapan Harian, Renungan Harian, dan SABDA. Setiap tab memunyai fungsi khusus, yaitu untuk mendapatkan publikasi e-Leadership edisi terbaru, belajar Alkitab, mendapatkan bahan-bahan saat teduh, dan mengunduh "software" SABDA -- "software" terlengkap untuk studi Alkitab. Semua sajian yang terintegrasi melalui Facebook e-Leadership ini, bisa Anda dapatkan secara cuma-cuma (gratis). Kami undang Anda untuk berkunjung dan bergabung di Facebook e-Leadership sekarang juga! (TPC)

==> http://fb.sabda.org/lead
Tanggal akses: 23 September 2011


LACAK BLOG: BRIAN DODD ON LEADERSHIP

Blog berbahasa Inggris ini dikelola oleh Brian Dodd, seorang arsitek yang juga berprofesi sebagai konsultan kepemimpinan. Sesuai slogannya "Helping Create a Soundtrack to the Lives of Leaders", blog ini secara konsisten memuat bahan-bahan tentang kepemimpinan. Arsip pertama di blog ini tercatat pada bulan Oktober 2009 dan setiap bulan selalu ada tulisan dan artikel baru yang diunggah. Sampai saat penulisan ulasan ini, tercatat ada sekitar 500 judul artikel, yang antara lain tergolong dalam kategori "church leadership", "characters", "sports leadership", dan "great teams".

Keistimewaan blog ini adalah adanya tiga menu yang memuat bahan-bahan gratis seputar kepemimpinan keluarga, pemimpin gereja, dan film. Blog ini juga mewadahi partisipasi para pengunjung bercerita tentang pengalaman dan gagasan mereka seputar tema kepemimpinan. Dalam menu yang diberi nama "The Leadership Tribe" ini, banyak pengunjung yang memberi rekomendasi situs-situs dan blog-blog kepemimpinan yang berkualitas. Silakan berkunjung! (MDK)

==> http://briandoddonleadership.com/
Tanggal akses: 19 September 2011

*Catatan Redaksi: Karena dunia internet adalah dunia dinamis yang terus-menerus berubah, informasi ulasan situs, blog, forum, milis, dan Facebook di ICW adalah akurat sesuai dengan yang kami lihat pada saat kami menuliskan ulasannya.


ARTIKEL: PENGGUNAAN TEKNOLOGI DI GEREJA

Dalam pemanfaatan teknologi di gereja, ada tiga pertanyaan berikut ini yang perlu Anda ketahui jawabannya.

1. Apakah ada beberapa hal mendasar yang perlu diketahui sebelum memperkenalkan atau mengembangkan teknologi di gereja?

Ya, jangan melangkah lebih jauh sebelum Anda memahami hal-hal yang mendasar berikut ini.

a. Teknologi tanpa sebuah proses tidak akan berjalan. Sewaktu proses berlangsung, teknologi akan membantu Anda mengelolanya. Anda tidak dapat memperbaiki proses-proses yang buruk dengan teknologi. Manusia adalah kunci setiap proses.

b. Anda tidak menginginkan teknologi hanya karena teknologi itu sendiri (bagus, baru, canggih, dll.).

c. Teknologi adalah sarana untuk mencapai tujuan, yaitu memampukan sidang jemaat untuk menggunakan lebih banyak waktu melakukan hal-hal yang menyentuh kehidupan jemaat dan masyarakat di sekitar mereka.

d. Perencanaan teknologi harus menjadi bagian dari budaya sidang jemaat. Hal ini merupakan kebenaran bagi semua sidang jemaat, dengan berapa pun jumlah anggotanya. Perencanaan mencakup daftar pembelian barang untuk anggaran tahunan teknologi setiap tahunnya.

2. Apa yang termasuk di dalam perencanaan teknologi?

Pertama Anda perlu membentuk sebuah tim teknologi yang sebaiknya melibatkan:

a. Satu orang (dan hanya satu saja) "penggila" teknologi,
b. Beberapa perwakilan dari seluruh komisi di gereja,
c. Satu orang (dan hanya satu saja) pengurus keuangan, atau
d. Seorang gembala/pendeta.

Carilah beberapa orang muda. Melibatkan mereka sebagai anggota tim merupakan ide yang bagus.

Kemudian gereja Anda perlu melibatkan bantuan ahli. Salah satu caranya adalah dengan menyewa seorang ahli di bidang teknologi dari luar sidang jemaat Anda untuk memberikan pendapat objektif ke dalam diskusi. Bantuan ahli yang dipergunakan secara bijaksana dan cermat sebenarnya akan menghemat uang. Pengurus keuangan akan menyukai hal ini.

Lalu adakan pelatihan, pelatihan, dan pelatihan. Jadwalkan lebih banyak pelatihan daripada yang Anda pikir Anda butuhkan. Alokasikan anggaran yang lebih besar untuk pelatihan dan pastikan pelatihan tersebut diikuti oleh para staf dan aktivis gereja.

Jangan lupa untuk mencari tahu apa yang sedang dilakukan sidang jemaat lain dan bagaimana keberhasilan mereka dalam menggunakan "hardware", "software", konsultan, dan sumber pelatihan. Pastikan untuk berbicara dengan lebih dari satu orang anggota gereja untuk mendapat beberapa pandangan yang berbeda.

Gereja Anda hanya perlu membeli barang-barang yang diperlukan. Jangan khawatir tentang teknologi yang akan mendahului Anda -- hal itu akan terjadi! Anda tidak membutuhkan semua produk terbaru seperti yang dibutuhkan seorang pemain "game". Komputer adalah sebuah alat sekaligus benda (seperti meja dan kursi). "Hardware" dan "software" terbaru akan berguna selama tiga hingga lima tahun. Dua puluh hingga tiga puluh persen biaya pembelian komputer adalah harga pembeliannya, sementara tujuh puluh hingga delapan puluh persen sisanya adalah biaya pengoperasiannya seperti biaya administrasi, perawatan, dan pendukung. Sebagian besar dari persentase tersebut muncul setelah tiga tahun masa garansi habis.

Oleh sebab itu, jangan menyimpan peralatan lebih dari tiga tahun. Anda akan menghemat uang dengan menyingkirkannya lebih cepat (setelah 3 tahun) alih-alih menyingkirkannya belakangan (5 tahun). Yang paling penting adalah: jangan menerima sumbangan berupa barang! Meskipun pemberinya mungkin memunyai niat baik, peralatan yang disumbangkan hampir selalu menyebabkan lebih banyak masalah daripada memberi manfaat.

Terakhir simpan (buat cadangan) semua data Anda di komputer dan setidaknya lakukan "back-up" atau penyimpanan data cadangan seminggu sekali.

3. Apakah ada urutan untuk melakukan hal-hal tersebut?

Ya, sangat dianjurkan untuk menerapkan teknologi ke dalam gereja Anda sesuai urutan berikut ini: Administrasi, Komunikasi, Pendidikan, dan Kebaktian. Terlalu riskan untuk membolak-balik urutan tersebut. Setiap langkah bergantung kepada langkah sebelumnya.

Administrasi mencakup standardisasi "software" kantor, pelatihan, penggunaan kapabilitas jaringan, memasang sistem cadangan, dan keamanan. Komunikasi mencakup komunikasi secara internal dan eksternal, "desktop publishing", email, dan model komunikasi lain yang terkait dengan internet, seperti situs atau Facebook. Pendidikan meliputi: ruang komputer di gereja Anda untuk digunakan oleh komunitas, melayani komunitas yang tidak terlayani di perpustakaan maupun sekolah, program aksi sosial atau penjangkauan, program seusai jam sekolah, pelatihan, serta pendidikan lanjut. Terakhir, aplikasikan pada kebaktian. Inilah tempat terakhir untuk menerapkan teknologi. Gunakan teknologi dalam kebaktian hanya setelah ketiga langkah penggunaan sebelumnya berjalan dengan baik karena hal ini akan meningkatkan peluang keberhasilan penggunaan teknologi dalam kebaktian. (t/Dicky)

Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: CRCNA
Alamat URL: http://www.crcna.org/pages/sce_technologyinchurches.cfm
Judul asli artikel: Technology in Churches
Penulis: Nancy Armstrong dan Aaron Spiegel
Tanggal akses: 5 September 2011


STOP PRESS: INTERNATIONAL DAY OF PRAYER FOR THE PERSECUTED CHURCH (IDOP)

Pada bulan kegiatan IDOP, gereja-gereja dan umat Kristen di seluruh dunia berdoa bersama bagi gereja Tuhan yang teraniaya. Tahun ini, kegiatan IDOP akan dilaksanakan secara serempak pada bulan November 2011.

Kami mengajak Anda, para gembala sidang, pengajar, pemimpin, kaum muda, pendoa syafaat, dan semua orang percaya untuk dapat bergabung dalam acara doa bersama ini. Dapatkan pula IDOP KIT untuk membantu Anda berdoa dan menyusun acara IDOP di gereja, sekolah, atau persekutuan doa Anda. Informasi lebih lanjut tentang acara IDOP, bisa dilihat di < www.persecutedchurch.org >.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar