Minggu, 23 Oktober 2011

Kebenaran dan Kebohongan dalam sopan santun.

Pada umumnya kita mengetahui bahwa selalu ada kebohongan-kebohongan dalam "pergaulan yang sopan", seolah-olah orang sudah sepakat dalam kebohongan itu.
Apabila orang saling memberi salam, surat menyurat ,menerima atau menyambut kedatangan tamu maka sering kita saksikan penyambutan yang pura-pura dan berlebihan. Menyebutkan gelar seseorang secara berlebihan,keramah-tamahan yang berlebihan. dalam pidato-pidato atau percakapan pribadi lidah orang seringkali dapat memuji dengan fasihnya,tetapi rasa hormat sebenarnya tidak ada dalam hatinya.. Kita bisa melihat dua orang yang saling membenci,tetapi dalam perkataan surat-menyurat justeru memakai kata-kata yang halus.
Tuan rumah menyambut kedatangajn tamunya dengan "selamat datang",dengan senyum manis dan kata-kata gembira. tetapi sebenarnya ia ingin tamu itu datang dilain waktu saja. Si anak disuruh menjawab pertanyaan seorang tamu dengan"Bapa tidak ada dirumah",padahal bapak benar-benar ada dirumah,cuma segan menerima tamu tersebut.. Tanpa kita sadari dalam pergaulan sopan ini,banyak sekali kita temukan orang berbohong (dusta). Mulut kita,lidah kita,pena dan senyum kita berbohong dengan frekuensi luar biasa.
kebohongan dan kepura-puraan itu dalam pergaulan tidak akan bebas dari hukuman,karena hal itu salah. Kalau begitu,bolehkah kita bertindak tidak sopan? sudah tentu,tidak ! Bolehkah kita bertindak bijjaksana? Sudah tentu harus. tetapi sopan santun dan kebijaksanaan dalam pergaulan itu tidak boleh lepas dari kejujuran dan kebenaran.. Kasih sejati kepada kepada sesama manusia bukanlah tak sopan dan bukan tak bijaksana,melainkan jujur dan ikhlas. Makna sopan santun adalah kasih kepada sesama manusia. Kasih yang jujur tidak mengecualikan keikhlasan hati,bahkan sebaliknya.Keikhlasan hati termasuk dalam kasih yang jujur. Sopan santun yang ikhlas dan sejati tidak berbicara dengan lidah bujuk rayu. Sopan santun yang jujur dan sejati mengatakan yang sebenarnya . Apabila seseorang sakit hati terhadap orang lain,maka sakit hati itu dihilangkan dengan pengampunan(Kol. 3:13)
 Sopan santun yang jujur dan sejati  mengajarkan kita bergumul melawan kepura-puraan menuju pergaulan yang ikhlas dan jujur,sup[aya kasih dan kebenaran tampak dengan jelas.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar