Senin, 24 Oktober 2011

Membentuk Kepribadian Anak

Dalam kehidupan keluarga maupun bermasyarakat,seringkali kita tidak sadar membohongi anak-anak karena kita sulit menjawab pertanyaannya. Seringkali pertanyaan anak-anak dengan suatu kebohongan. Anak-anak senang bertanya . Ia bertanya dari manakah datangnya dunia ini. Darimanakah datangnya manusia dan binatang. Banyak orangtua menjawab dengan cerita-cerita dongeng untuk memuaskan rasa ingin tahu anak.Diceritakan berbagai macam dongeng dan kebohongan stereotip(kebohonhan tidak tetap). Kebohongan ini juga dipakai untuk menakut-nakuti si anak. Di Indonesia banyak kita temukan dongeng /kebohongan yang dapat memaksa anak untuk tidak bertanya lagi.
Umpamanya, lekaslah tidur,nanti kau digigit hantu. Habiskan nasimu, kalau tidak ayammu akan mati. Jangan duduk diatas bantal,nanti kau sakit bisul. Anak kecil tidak boleh makan ekor ayam,nanti kau pelupa. Jangan makan kepala ayam,nanti cepat ubanan. Sudah magrib,jangan pergi kemana-mana,nanti kau diculik kuntilanak dan masih banyak lagi kata-kata bohong untuk menakut-nakuti anak. Segala kebohongan2 itu berasal dari alam takhyul.
Ini jelas tidak mendidik anak-anak akan kejujuran,karena kebohongan serupa menimbulkan rasa takut pada si anak. Seringkali rasa takut itu tidak bisa hilang seumur hidup. Ini tidak pedagogis dan tidak dapat dipertanggungjawabkan sevara etis. Anak diajar percaya kepada takhyul sebagai kenyataan.. Jadi ,didalam mendidik anak kebohongan semacam ini tidak boleh dipergunakan. Kita dipanggil mendidik anak-anak kita dalam kejujuran dan kebenaran. Bila anak bertanya,tak perlu kita memasukkan kebohongan dalam menjjawabnya.
Jika kita mau melatih si anak membiasakan adat yang baik, atau menghilangkan sifat2 buruknya, janganlah hal itu dilakukan dengan kebohongan2 dengan menimbulkan rasa takut.
Adakalanya kebohongan ini tidak datang dari orangtua,tetapi berasal dari pembantu rumah tangga. Kita harus beritahukan pula kepada pembantu agar mengatakan yang benar.jangan menakut-nakuti anak.
Kata-kata berkuasa untuk membentuk kepribadian anak.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar