Kamis, 29 Juli 2010

Mikhail bertanya

Mikhail bertanya

Mikhail kembali mengunjungi kota itu melalui gerbang timur pintu selatan. Ditemani Malaikat pendampingnya, Kasebo dan Kadambu, Mikhail bertanya kepada Pilamni sang penjaga gerbang, ''Bagaimana perkembangan kota ini. Apakah sudah berjalan sesuai perintahNYA yang kusampaikan,'' tanyanya kepada Pilamni. Malaikat serafim inipun menjawab ''semuanya terkendali,''. Sembari menutup sayapnya, Mikhail bertanya keberadaan sang pemegang kunci. Dengan sedikit tertunduk, Pilamni berdecak sejenak dan menundukkan kepalanya. Setelah menarik nafas, Pilamni menjawab ''Sang pemegang kunci sedang bersedih. Mendengar jawaban tersebut, Mikhail menjadi penasaran dan memelototkan matanya dan membuka sayapnya menunjukkan rasa penasarannya. Melihat sikap Mikhail, Pilamni spontan melanjutkan kalimatnya ''Sang Pemegang Kunci bersedih karena masih banyak Anak Pilihan yang sudah dimateraikan masih dilanda kesedihan dan kepahitan akibat krisis ekonomi dan belum tergenapinya janji yang
sudah dinubuatkan beberapa hamba Tuhan. Dengan suara lirih, Mikhail berucap ''andaikan semuanya mau patuh melaksanakan titahNYA tentunya tidak akan ada kesedihan, kekecewaan dan kepahitan karena kesedihan, kekecewaan dan kepahitan tidak seharusnya berada di Sorga,''

Tidak ada komentar:

Posting Komentar