Senin, 26 Juli 2010

BUAH ROH: KASIH

"Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita." ( 1 Yohanes 3:16 )


Tuhan menghendaki agar kehidupan kita senantiasa menghasilkan buah-buah Roh, jadi "...hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan." (Matius 3:8). Ada pun buah-buah Roh itu adalah "...kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri." ( Galatia 5:22-23a). Secara manusia kita tidak dapat memperlihatkan buah-buah Roh itu secara konsisten. Mungkin kita bisa memperlihatkannya sewaktu-waktu saja, namun untuk menjadikannya sebagai gaya hidup rasanya kok mustahil, kecuali bila kita sudah menyerahkan segenap hidup kita kepada Yesus, di mana aliran kuasa Roh Kudus secara terus-menerus akan memenuhi diri kita. Kita memerlukan Roh Kudus untuk menghasilkan buah dalam hidup karena kita tidak dapat menghasilkan kesalehan yang terlepas dari Roh Kudus, dan karena diri kita dipenuhi segala bentuk keinginan yang mementingkan dan memuaskan diri sendiri.


Buah Roh yang pertama adalah kasih. Alkitab menulis: "Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia." (1 Yohanes 4:16b). Karena itulah kasih menjadi aspek utama buah Roh. Tanda awal yang kita miliki setelah lahir kembali dan bukti bahwa Roh Kudus bekerja dalam hidup kita adalah ketika kita mengasihi orang lain. Kristus adalah sumber yang mutlak untuk kasih yang murni dan tidak bercela. Jika kita bersekutu denganNya kita akan selalu diingatkan untuk mengasihi orang lain, bukan hanya lips service (basa-basi), tetapi melalui tindakan dan perbuatan kita.


Kasih Kristus seperti itu disebut kasih agape. Ini adalah kasih yang memberi dan rela berkorban. Tidak ada jalan lain selain kita harus berjuang untuk bisa mempraktekkan kasih itu. Dan "Jikalau seorang berkata: 'Aku mengasihi Allah', dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.." (1 Yohanes 4:20). Banyak orang Kristen gagal dalam hal kasih ini; di tempat ibadah berperilaku bak malaikat, tapi dalam kesehariannya kasih itu hanyalah slogan belaka.


Tuhan lebih dulu mengasihi kita, maka kita juga harus bisa mengasihi orang lain!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar