Kamis, 29 Juli 2010

Bukan hanya menghibur

BUKAN HANYA MENGHIBUR

Setelah menyimak oratorium Messiah, seseorang mendatangi George
Frideric Handel, komposer musik panjang tersebut. Ia memuji dan
menyatakan betapa para penonton sangat terhibur oleh karya itu.
Oratorium memang mirip dengan musik opera, hanya saja tanpa drama
dan pembabakan, dan mengandung unsur hiburan yang kuat. Namun, dalam
karya yang memotret sosok Kristus ini, Handel memiliki tujuan yang
berbeda. Hiburan hanyalah tujuan samping. Maka, ia menanggapi orang
itu dengan berkata, "Saya sungguh prihatin kalau ternyata hanya
berhasil menghibur mereka—saya berharap membuat mereka menjadi lebih
baik." Lebih dari sekadar menggubah mahakarya, ia ingin
memperkenalkan dan memasyhurkan Mesiasnya.

Salomo membangun Bait Allah yang megah. Perlu tujuh tahun untuk
mendirikannya, dengan materi dari kayu berkualitas terbaik yang
dilapisi emas. Sebuah karya arsitektur yang tiada bandingannya.
Ketika meresmikannya, bisa saja ia membusungkan dada atas pencapaian
agung tersebut. Namun, ia memilih untuk berlutut menyembah Allah,
menunjukkan kasih dan penghormatannya yang mendalam. Ia mengakui
bahwa Allah-lah Raja yang sesungguhnya, pemegang wewenang dan
kekuasaan tertinggi. Dengan teladannya, ia menggugah segenap
bangsanya untuk turut menyembah Allah.

Begitu juga tujuan kita berkarya. Bukan sekadar untuk mengundang
decak kagum dunia, membusungkan dada, mengejar hobi, atau memuaskan
kesenangan pribadi, melainkan untuk memuliakan Allah. Sebuah karya
yang tampaknya sepele sekalipun akan menjadi besar jika dapat
menggugah orang untuk memuliakan Dia —-ARS

KARYA DAN TINDAKAN KITA MENJADI BERARTI
KETIKA DIPERSEMBAHKAN BAGI KEMULIAAN YANG MAHATINGGI


http://alkitab.sabda.org/?2Tawarikh+6:12-17


12 Kemudian berdirilah ia di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap
jemaah Israel, lalu menadahkan tangannya;
13 karena Salomo telah membuat sebuah mimbar tembaga yang
panjangnya lima hasta, lebarnya lima hasta dan tingginya tiga
hasta,yang ditaruhnya di halaman--;ia berdiri di atasnya lalu
berlutut di hadapan segenap jemaah Israel dan menadahkan
tangannya ke langit,
14 sambil berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti
Engkau di langit dan di bumi; Engkau yang memelihara perjanjian
dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya
hidup di hadapan-Mu;
15 Engkau yang tetap berpegang pada janji-Mu terhadap hamba-Mu
Daud, ayahku, dan yang telah menggenapi dengan tangan-Mu apa yang
Kaufirmankan dengan mulut-Mu, seperti yang terjadi pada hari ini.
16 Maka sekarang, ya TUHAN, Allah Israel, peliharalah apa yang
Kaujanjikan kepada hamba-Mu Daud, ayahku, dengan berkata:
Keturunanmu takkan terputus di hadapan-Ku dan tetap akan duduk di
atas takhta kerajaan Israel, asal anak-anakmu tetap hidup menurut
hukum-Ku sama seperti engkau hidup di hadapan-Ku.
17 Maka sekarang, ya TUHAN, Allah Israel, biarlah terbukti
kebenaran firman-Mu yang telah Kauucapkan kepada hamba-Mu Daud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar