Senin, 26 Juli 2010

Adimitra Kita

Yohanes 7 : 37–39

7:37. Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan
berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
7:38Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari
dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
7:39Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akanditerima oleh mereka yang percaya
kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.


Pokok pembicaraan mengenai Roh Kudus sering dimunculkan oleh gereja, apalagi
beberapa orang menjuluki abad sekarang ini sebagai Abad Roh Kudus. Mungkin kita
sudah bosan membahas mengenai Roh Kudus. Tetapi patutkah kita bosan? Patut
diingat bahwa selama bumi ini masih berputar dan anak-anak Tuhan masih
mengembara di dunia ini, peranan Roh Kudus mutlak dibutuhkan. Oleh sebab itu
sangatlah tepat kalau kita kembali merenungkan Firman TUHAN berkaitan dengan
peranan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya, di mana Roh Kudus menjadi
Adimitra kita, sumber hidup berkelimpahan.

Sesungguhnya Roh Kudus ialah suatu pribadi, artinya bertindak sebagai cara
eksistensi yang ketiga dalam hakikat ALLAH yang Esa. Roh Kudus sehakikat atau
sama hakikat dengan ALLAH (homo usios). Oleh sebab itu kita harus menanggapi
dan menerima-NYA sebagai pribadi yang hidup dan menghormatinya.

Alkitab membuktikan bahwa Roh Kudus adalah suatu pribadi. Ini tampak dari
beberapa ciri-ciri yang ditampilkan: IA memiliki kehendak (1Kor. 12:11); IA
mempunyai pikiran (Rm. 8:27); IA mempunyai pengetahuan dan menyelidiki segala
sesuatu (1Kor. 2:10–11); IA memiliki perasaan, sebab IA dapat berdukacita (Ef.
4:30), dan lain sebagainya. Roh Kudus juga melakukan banyak hal sebagaimana
suatu pribadi bertindak dan berbuat, misalnya, IA memimpin orang percaya
kepada kebenaran (Yoh. 16:13); IA melakukan mukjizat-mukjizat (Kis. 8:39); IA
menginsafkan orang akan dosa (Yoh. 16:8); IA membantu kita berdoa (Rm. 8:26)
dan lain sebagainya.

Dari ayat pembacaan Alkitab di atas kita temukan bahwa Roh Kudus mengalirkan
aliran-aliran air hidup, sehingga IA menjadi sumber kehidupan yang
berkelimpahan. Tetapi masalahnya di sini adalah kelimpahan yang bagaimanakah?
Untuk itu mari meneliti peranan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya pada
paragraf sebelumnya agar kita mengerti makna kelimpahan yang dimaksud. Roh
Kudus memberikan kelimpahan dalam arti yang sesungguhnya, yaitu hidup yang
berkualitas di dalam TUHAN, yang memampukan manusia untuk bersekutu dengan
TUHAN. Kelimpahan ini jauh lebih tinggi dibandingkan kelimpahan duniawi yang
fana (tidak kekal).

Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, sesuai ijin penerbit.


http://virtuenotes.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar