Selasa, 06 Desember 2011

Jalan Yang Benar

 Jalan Yang Benar
Mat 7 : 12 - 14

Di dalam hidup ini setiap kita dihadapkan dengan pilihan, baik atau buruknya hidup kita, masa depan kita, rumah tangga kita, segala kesuksesan yang ingin kita raih, itu semua tergantung pilihan kita.

Sejak awal mula manusia diciptakan Allah memberikan pilihan kepada mereka (Kej 2:16-17). Bangsa Israel yang merupakan umat pilihan harus memilih antara kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan (Ul 30:15-20 ; Yer 21:8). Yosua juga dihadapkan dengan pilihan dan ia dan keluarganya memilih untuk tetap setia beribadah kepada TUHAN!" (Yos 24:15) dan banyak lagi contoh lainnya dalam Alkitab tentang pilihan yang Allah berikan.

Jadi setiap saat kita harus memilih antara jalan luas yang menuju kepada kebinasaan atau jalan sempit yang menuju kepada kehidupan (Mat 7:13-14). Tetapi sayangnya lebih banyak orang yang memilih jalan yang menuju kebinasaan daripada jalan kehidupan.

Mengapa Sedikit Orang Yang Mau Melalui Jalan Benar?

1. Jalan Yang Sukar

- Orang lebih senang jalan yang gampang.

- Harus bertobat melepaskan diri dari yang mengikat & Hidup bukan untuk diri sendiri lagi. Contoh : Orang muda yang kaya (Mat 19:16-26).

- Untuk layak menjadi warga Kerajaan Allah harus tetap beriman, tabah dan kuat dalam segala penganiayaan dan penindasan (2Tes 1:4-5).

2. Jalan Yang Harus Dipikirkan (Luk 14:25-35)

- Menjadi Kristen harus radikal (sungguh-sungguh).

- Menjadi Kristen harus banyak berkorban (Fil 3:8).

- Karena itu harus di pertimbangkan masak-masak tidak asal-asalan, jika tidak berani berkorban dan hidup radikal sia-sia dan percuma saja kita mengikut Kristus.

3. Jalan Yang Penuh Disiplin (Luk 9:57-62)

- Keberhasilan membutuhkan disiplin.

- Mengikut Yesus harus mampu mendisiplin diri.

- Agar tidak terkontaminasi oleh dunia.

- Agar tetap memiliki motivasi sorgawi (Luk 9:57-61).

- Agar tidak menoleh kebelakang (Luk 9:62).

(1Kor 9:27) Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

4. Jalan Penuh Kehancuran Manusia Duniawi

- Kedagingan (duniawi) tidak mendapatkan tempat.

- Harus menyangkal diri dan pikul salib (Mat 16:24-28) .

- Hasilnya Melihat hidup yang kekal.

(Eph 4:22-24) yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

Sumber : www.misikasih.org


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar