Minggu, 04 Desember 2011

"Apakah yang kamu pikirkan dalam hAtimu?"

 "Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu?"

(Yes 35:1-10; Luk 5:17-26)

"Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli

Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan

Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat

menyembuhkan orang sakit. Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang

lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan

meletakkannya di hadapan Yesus. Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung

dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar

atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah

orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah

Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni." Tetapi ahli-ahli Taurat dan

orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat

Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah

sendiri?" Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada

mereka: "Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu? Manakah lebih mudah,

mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah?

Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni

dosa" -- berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --: "Kepadamu

Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"

Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat

tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang itu

takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: "Hari ini

kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan."

(Luk 5:17-26),demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi

atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai

berikut:

·   Penyakit

atau orang sakit erat kaitannya dengan dosa, dengan kata lain orang mudah jatuh

sakit hemat saya karena dosanya. Dalam Warta Gembira hari ini dikisahkan

seorang sakit yang dibawa oleh teman-temannya kepada Yesus untuk mohon

penyembuhan, dan Yesus pun menyembuhkannya dengan sabdaNya "Hai saudara, dosamu sudah diampuni". Peristiwa

mujzat penyembuhan orang sakit ini menimbulkan dua reaksi, yaitu para ahli

Taurat dan orang-orang Farisi menuduh Yesus menghujat Allah dan orang

kebanyakan yang takjub dan memuliakan Allah dengan berkata "Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang

sangat mengherankan". Maka kepada orang Farisi dan ahli Taurat Yesus

menanggapi "Apakah yang kamu pikirkan

dalam hatimu?". Orang-orang Farisi dan para ahli Taurat berpikiran jelek

atau jahat terhadap mujizat, karena mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah

Allah yang menjadi manusia. Mungkinkah kita juga seperti orang-orang Farisi

atau ahli-ahli Taurat, yang mudah berpikiran jelek atau jahat atas sesuatu yang

tak masuk akal atau diluar jangkauan pikiran dan harapan kita? Jika kita jujur

mawas diri kiranya sedikit banyak diri kita ada kemiripan dengan orang-orang

Farisi atau ahli-ahli Taurat alias mudah curiga dan berpkiran jahat atau jelek

terhadap aneka pembaharuan atau penyembuhan sebagai karya Allah melalui

saudara-saudari kita. Maka marilah kita sadari dan akui pikiran jahat atau

jelek kita, dan kemudian mohon kasih pengampunan atau penyembuhan dari Allah

dan saudara-saudari kita.

·    "Kuatkanlah

hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan

dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" (Yes

35:4), demikian kata nabi Yesaya, suatu ajakan bagi kita semua untuk tidak

takut meneguhkan yang goyah, meluruskan yang berbelok-belok, menyembuhkan yang

sakit, menolong mereka yang miskin dan berkekurangan, yang memang sering

menimbulkan keraguan dan ketakutan apakah kita mampu melakukannya. Kutipan

diatas juga mengajak dan mengundang kita semua yang sakit, goyah dan tidak

lurus hatinya untuk bertobat atau memperbaharui diri dengan pegangan sabda "Ia sendiri akan menyelamatkan kamu". Perkenankan

dengan rendah hati kami mengajak dan mengingatkan siapapun yang sedang

menderita sakit, entah sakit hati, sakit jiwa, sakit akal budi dan sakit tubuh,

untuk menyadari dan mengakui kesakitannya serta kemudian siap sedia dengan

rendah hati untuk dibantu penyembuhannya sebagaimana dikisahkan dalam Warta

Gembira hari ini seorang lumpuh digotong oleh empat saudaranya mohon penyembuhan

dari Yesus. Dengan kata lain marilah kita dengan rendah hati membuka diri

terhadap aneka macam nasihat, saran, petunjuk atau arahan baik dari siapapun

yang berkehendak baik sebagai kepanjangan tangan Allah untuk menyembuhkan atau

menyelamatkan kita. Kita sikapi dan hayati aneka sapaan, sentuhan dan perlakuan

siapapun yang berkehendak baik sebagai uluran kasih Allah yang menyembuhkan dan

menyelamatkan. Hendaknya jangan dengan mudah berpikiran jahat atau jelek

terhadap siapapun, karena para umumnya mereka berkehendak baik terhadap kita.

"Kasih dan kesetiaan

akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman. Kesetiaan akan

tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit. Bahkan TUHAN akan

memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya. Keadilan akan

berjalan di hadapan-Nya, dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan" (Mzm 85:11-14)


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar