Senin, 05 Desember 2011

DISELAMATKAN DALAM API

DISELAMATKAN DALAM API

Setiap orang pasti punya masalah kehidupan. Punya anak yang
terlibat narkoba; kesulitan uang kuliah; penghasilan yang pas-pasan;
pernikahan yang tidak rukun; kecelakaan dan penyakit yang tidak
terduga. Daftar ini mewakili persoalan sehari-hari yang dialami
orang kristiani. Dalam situasi seperti ini, bisa muncul keinginan
untuk mencari solusi cepat. Kalau bisa Tuhan turun dari surga dan
melakukan mukjizat. Supaya serta merta semua masalah sirna. Beban
berat selesai dalam sekejap.

Akan tetapi, Tuhan tidak bekerja seperti itu. Dalam kisah Sadrakh,
Mesakh, dan Abednego, Tuhan tidak mencegah terjadinya peristiwa
pembakaran itu, memadamkan api yang menyala-nyala, atau membinasakan
Nebukadnezar sebelum pembakaran. Namun, Tuhan mengizinkan api
menyala-nyala dan mereka dilemparkan ke dalamnya. Justru di situlah
Tuhan menunjukkan kehebatan-Nya. Mereka tidak diselamatkan dari api,
tetapi justru dalam api yang membara itu. Karena di situ Tuhan nyata
menyertai dan meluputkan mereka dari kematian. Dan, inilah kesaksian
yang membukakan mata Nebukadnezar (ayat 28).

Kerap kali demikianlah Tuhan menolong kita dalam hidup ini. "Api
yang membakar" bisa berupa berbagai persoalan yang mengancam
keselamatan atau kebahagiaan kita. Tuhan menolong kita bukan dengan
mengangkat atau menghapus masalah itu. Kita tidak dilepaskan dari
masalah, tetapi ditolong dalam masalah itu. Sebab, Tuhan dapat
menyatakan kebesaran-Nya di situ. Agar melalui masalah kita, orang
bisa melihat kemuliaan Tuhan dan mengenal Tuhan yang hidup.

APABILA "API" KESULITAN TETAP MEMBARA MENANTI KITA
TETAPLAH PERCAYA TUHAN BISA MENOLONG DI DALAM "API" ITU

Daniel 3:13-30

13 Sesudah itu Nebukadnezar memerintahkan dalam marahnya dan
geramnya untuk membawa Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadap.
Setelah orang-orang itu dibawa menghadap raja,
14 berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: "Apakah benar, hai
Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan
tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?
15 Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi
sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan
berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung
yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan
dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang
menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari
dalam tanganku?"
16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar:
"Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal
ini.
17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia
akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan
dari dalam tanganmu, ya raja;
18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja,
bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan
menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
19 Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah
terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya
supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang
biasa.
20 Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya
dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan
mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.
21 Lalu diikatlah ketiga orang itu, dengan jubah, celana, topi dan
pakaian-pakaian mereka yang lain, dan dicampakkan ke dalam
perapian yang menyala-nyala.
22 Karena titah raja itu keras, dipanaskanlah perapian itu dengan
luar biasa, sehingga nyala api itu membakar mati orang-orang
yang mengangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego itu ke atas.
23 Tetapi ketiga orang itu, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego,
jatuh ke dalam perapian yang menyala-nyala itu dengan terikat.
24 Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan
segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga
orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api
itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
25 Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan
bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang
keempat itu rupanya seperti anak dewa[1:21832]!"
26 Lalu Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang bernyala-nyala
itu; berkatalah ia: "Sadrakh, Mesakh dan Abednego, hamba-hamba
Allah yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah ke mari!" Lalu
keluarlah Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari api itu.
27 Dan para wakil raja, para penguasa, para bupati dan para menteri
raja datang berkumpul; mereka melihat, bahwa tubuh orang-orang
ini tidak mempan oleh api itu, bahwa rambut di kepala mereka
tidak hangus, jubah mereka tidak berubah apa-apa, bahkan bau
kebakaranpun tidak ada pada mereka.
28 Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh
dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan
hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan
melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena
mereka tidak mau memuja dan menyembah allah manapun kecuali
Allah mereka.
29 Sebab itu aku mengeluarkan perintah, bahwa setiap orang dari
bangsa, suku bangsa atau bahasa manapun ia, yang mengucapkan
penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan
dipenggal-penggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan
puing, karena tidak ada allah lain yang dapat melepaskan secara
demikian itu."
30 Lalu raja memberikan kedudukan tinggi kepada Sadrakh, Mesakh dan
Abednego di wilayah Babel.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar