Rabu, 11 April 2012

Memperkuda Tuhan

Memperkuda Tuhan
Mazmur 73:12-20
73:12 Sesungguhnya, itulah orang-orangfasik: mereka menambah harta benda dan senang selamanya!73:13 Sia-sia sama sekali akumempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda takbersalah.73:14 Namun sepanjang hari aku kena tulah,dan kena hukum setiap pagi.73:15 Seandainya aku berkata: "Akumau berkata-kata seperti itu," maka sesungguhnya aku telah berkhianatkepada angkatan anak-anakmu.73:16 Tetapi ketika aku bermaksud untukmengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku,73:17 sampai aku masuk ke dalam tempatkudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka.73:18 Sesungguhnya di tempat-tempat licinKautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur.73:19 Betapa binasa mereka dalam sekejapmata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!73:20 Seperti mimpi pada waktuterbangun, ya Tuhan, pada waktu terjaga, rupa mereka Kaupandang hina.Mudah untuk mengatakan bahwa ketenanganhanya diperoleh dalam Tuhan. Tetapi tahukah kita: bagaimana memperolehketenangan dalam Tuhan itu. Jangan membayangkan ketenangan dalam Tuhan adalahketika memperoleh pertolongan dari Tuhan atas segala masalah yang terjadidalam hidup kita. Kita menyatakan memiliki ketenangan dalam Tuhan, karena Tuhandijadikan andalan untuk bisa lolos dari segala masalah dan memperoleh pemenuhandari segala kebutuhan. Ini sikap yang salah terhadap Tuhan. Bahkan ini sikapyang tidak menghormati Tuhan. Sebab sikap ini berarti sikap memanfaatkan Tuhanatau "memperkuda" Tuhan.Memperoleh ketenangan dalam Tuhan bukankarena Tuhan berkuasa menghindarkan kita dari masalah dan dengan kekuatan-Nyadapat memenuhi segala kebutuhan kita. Memperoleh ketenangan dalam Tuhan artinyabisa menikmati Tuhan sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan. Masalahnyasekarang adalah bagaimana menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya sumberkebahagiaan?
Pertama, sadari betaparentannya hidup kita ini. Hari ini kita sehat, besok belum tentu keadaan kitaseperti sekarang. Hari ini masih hidup, kita tidak berani memastikan apakahbesok masih hidup. Hari ini kita memiliki segala sesuatu, besok kita tidakmemiliki segala sesuatu. Hari ini menghirup udara kebebasan, besok sudah diterali besi. Kita hidup di dunia yang serba tidak menentu. Adalah bodoh kalaukita berharap bisa tidak mengalami kesulitan atau sedikit mengalami masalahdalam hidup ini. Segala kesulitan pasti ada, tetapi semua itu diubah Tuhanmenjadi sarana untuk membentuk dan mendewasakan kita.
Kedua, sadari bahwa manusia hidup berkisar hanya tujuh puluh tahun.Setelah itu, semua yang dimiliki harus ditanggalkan. Bukan hanya itu saja,tetapi setelah itu harus menghadapi tahta pengadilan Allah.
Ketiga, sejatinya sukacita di dalamTuhan adalah sesuatu yang riil, bukan sekedar dipercakapkan dan dirasakansesaat dengan perasaan dalam liturgi gereja.
Tentu hal ini bukan sesuatu yang otomatis bisa terjadi atau berlangsung mudahdalam hidup kita. Orang yang tidak mengerti kebenaran diatas ini akan semakinjauh dari Kerajaan Allah. Iblis dalam kelicikannya membuat mereka merasa sudahada di dalam kehidupan Kristen yang benar. Mereka merasa sudah menjadi orangKristen yang wajar dan normal di mata Allah. Padahal sebenarnya merekatergiring ke dalam pembuangan abadi, sebab mereka tidak dikenal oleh Tuhan.
Ketenangan sejati bukan karena Tuhan selalumenolong kita ketika dalam kesulitan, tetapi ketika kita hidup bersama Tuhandalam segala keadaan.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar