Rabu, 11 April 2012

Memenangkan Jiwa Yang Sejati

Memenangkan Jiwa Yang Sejati
Roma 9:1-3
9:1 Akumengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turutbersaksi dalam Roh Kudus,9:2bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati.
9:3 Bahkan,aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaumsebangsaku secara jasmani.Melakukan apa yang diingini Tuhan tidak cukup dengan perilaku yang tidakmelanggar hukum, juga bukan saja baik di mata manusia tetapi juga terhormat,agung di mata Allah dan pasti memberkati semua orang. Filosofinya bukan "yangpenting tidak merugikan orang lain", tetapi bagaimana memberkati sesama.Memberkati sesama artinya bukan sekedar memberi mereka pakaian, makan cukup danterlindungi, tetapi bagaimana mereka bisa bersama-sama dengan kita masuk KerajaanBapa di Surga. Hal inilah yang diingini oleh Bapa, sebab satu jiwa manusiaselamat malaikat di Surga bersukacita. Tentu malaikat tidak akan bersukacitakalau Bapa tidak bersukacita. Betapa indahnya kalau kita memperjuangkankepuasan hati Bapa ini. Rumusnya adalah orang yang mengasihi seseorang adalahorang yang menyediakan nyawanya bagi orang tersebut. Kalau kita mengasihi Tuhankita akan mempertaruhkan apa yang kita miliki demi kepentinganNya.Kepentingan Tuhan adalah keselamatan jiwa-jiwa. Keselamatan jiwa-jiwaditentukan oleh pengertiannya terhadap kebenaran. Itulah sebabnya arahpelayanan kami sudah mulai berubah sejak kami mengenal kebenaran ini, bukanhanya sekedar membuat berbagai kegiatan untuk menambah jumlah jemaat ataumengadakan kegiatan penginjilan ke berbagai daerah serta membantu pendeta danjemaat yang tidak mampu. Tetapi bagaimana meneruskan kebenaran yangmemerdekakan ini kepada semua orang sampai ke ujung bumi.
Sayang sekali, banyak orang berpikir bahwa memenangkan jiwa sama dengan menjadikanseseorang sebagai anggota salah satu gereja. Hal ini dikesankan demikian olehsebagian pemimpin gereja dan persekutuan, sebab jumlah jemaat yang besarmendatangkan keuntungan materi atau paling tidak kesenangan hati. Itulahsebabnya mereka puas dengan jumlah jemaat tetapi tidak mengupayakan mengajarmereka kebenaran guna melayakkan menjadi anak-anak Allah. Yang dilakukan adalahbagaimana anggota gerejanya bertambah banyak, karena itu merupakan 'bajukehormatan' seorang pendeta atau pemimpin agama. Hal ini sebenarnya juga telahmenyesatkan kami dulu, sebelum kami mengenal kebenaran yang murni. Tetapisekarang setelah Tuhan membuka banyak kebenaran, menyadarkan kami untukmemindahkan fokus hidup dan pelayanan. Apapun harus dipertaruhkan supaya satudemi satu mereka menjadi layak disebut sebagai anak-anak Allah, yaitu dengancara mengajarkan kebenaran agar mereka menuju kesempurnaan Kristus. Inilahpelayanan yang benar.
Jadilahpelaku dan penyambung lidah kebenaran dimanapun anda berada, itulah pelayanan yangbenar.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar