Minggu, 08 April 2012

Harta Bukanlah Sumber Ketenangan

Harta Bukanlah Sumber Ketenangan

Mazmur 73:25-26
73:25 Siapa gerangan ada padaku di sorgaselain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini dibumi.73:26 Sekalipun dagingku dan hatikuhabis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplahAllah selama-lamanya.Sering kita mendengar orang berkata bahwayang penting hidup dalam ketenangan. Ketenangan yang dimaksud pasti keadaandimana tidak ada perselisihan, tidak ada ancaman dan masalah yang mengganggujiwa. Pada umumnya atau bahkan bisa dikatakan hampir semua orang berusaha untukmemiliki kehidupan seperti itu. Jalan yang dipahami oleh hampir semua oranguntuk mencapai ketenagan seperti itu adalah uang atau kekayaan materi, karenakekayaan materi dipandang sebagai kekuatan yang prima di dunia hari ini. Uang bisamembeli aparat, uang bisa membeli keputusan hakim, uang bisa mengubah hukum,uang bisa membeli kedudukan, uang membuat seseorang terhormat dan diseganiorang, uang bisa membeli dukungan politik dan lain sebagainya.Tidaklah heran kalau fokus manusia tertuju kepada usaha bagaimana memiliki uangsebanyak mungkin. Semakin banyak uang, maka diperkirakan bisa menjadi lebihtenang, atau semakin besar kemungkinan untuk memiliki ketenangan. MenurutFirman Tuhan bisa dipastikan orang seperti itu tidak akan pernah memperolehketenangan dalam arti yang sesungguhnya. Tuhan Yesus berkata agar kitaberjaga-jaga dan waspada terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorangberlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung daripada kekayaannyaitu" (Luk 12:15). Perkataan Tuhan Yesus ini tidak mungkin meleset.
Orang yang menggantungkan kekuatannya padauang pasti akan binasa, artinya terpisah dari Allah. Kalau Tuhanberkemurahan kepada orang-orang tertentu, maka Tuhan menegor orang tersebutdengan berbagai tegoran atau pukulan yang membuat ia sadar dan bertobat, tetapikalau Tuhan membiarkan orang tersebut tanpa pukulan yang menyadarkan dirinyaberarti orang itu pasti binasa. Hal ini dikemukakan dalam Mazmur 73:1-20.
Kalau Tuhan menegor dengan atau melaluisuatu keadaan dimana uang tidak bisa menyelesaikan masalah bahkan seringmenjadi sumber masalah berarti Tuhan menghendaki kita pulang kembali dalampelukan persekutuan dengan diri-Nya. Oleh sebab itu di perayaan Paskahtahun ini, mari kita bertobat, kita jangan menunggu ditegor Tuhan dengantegoran yang berat barulah mau mengakui bahwa hidup manusia tergantung padaTuhan. Walau hari ini kita merasa bisa hidup tanpa Tuhan, tetapi harusmemandang Tuhan dan mengakui bahwa kita tidak bisa hidup tanpa persekutuan denganTuhan. Kita harus selalu bergantung kepada Tuhan dalam segala hal dan mengakuibahwa segala kekuatan yang dapat kita miliki tidak bisa menjadi tempatperlindungan.
Ketenangan sejati bukanlah pada harta dunia ini,tetapi hidup dengan Tuhan.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar