Minggu, 25 September 2011

BENTENG IMAN

Sebuah kartun melukiskan dengan menarik adegan Yusuf sedang digoda
oleh istri Potifar. Mereka hanya berdialog berdua di sebuah kamar.
Di kamar itu tegak berdiri patung dewa sesembahan keluarga Potifar.
Sambil melempar busananya ke arah patung itu sehingga menutupi
"kepala" si dewa, istri Potifar berkata kepada Yusuf, "Marilah tidur
dengan aku. Tak ada seorang pun di sini yang melihat kita, bahkan
dewa pun tidak." Namun Yusuf menjawab, "Janganlah Nyonya berbuat
begitu! Walau dewamu tidak melihat, tetapi Allahku hidup dan tetap
melihat."



Pencobaan terberat bisa terjadi ketika seseorang sedang berada dalam
situasi sepi, tersembunyi, tak ada orang yang melihat. Nafsu jahat
akan merayu minta dipenuhi. Niat berbuat baik pun diserbu suara yang
berkata, "Percuma, tak usah jadi pahlawan. Tak ada yang melihat dan
mengganjarmu". Di saat seperti itu, yang tersisa hanya benteng iman.



Syukurlah, Yusuf memiliki benteng itu. Yakni kesadaran dan
penghayatan bahwa Tuhan hidup, selalu hadir dan melihat segala
sesuatu. Meski tak ada orang di situ selain Nyonya Potifar sendiri
Yusuf tetap berkata, "Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan
yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" (ayat 9b).



"Mata Tuhan melihat, apa yang kita perbuat, buat yang baik, buat
yang jahat", begitu sebagian lirik nyanyian anak-anak di Sekolah
Minggu. Sederhana, tetapi sampai kapan pun kebenarannya tidak
berubah. Berlaku baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Jika kita
tergoda untuk berbuat jahat atau terhalang untuk berbuat baik karena
ada pikiran bahwa tak ada yang melihat mari segera kuatkan benteng
iman kita.

DI MANA PUN DAN KAPAN PUN, SATU HAL YANG HARUS SELALU KITA INGAT:
ATAS SEGALA SESUATU, TUHAN MELIHAT

e-RH Situs: http://renunganharian.net/
www.askopgideon.com Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar