Sabtu, 04 Februari 2012

Orang Kristen dan Hartanya

Orang Kristen dan Hartanya
Markus 10:17-27

 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku (Markus 10:21).

 

     Yesus tidak suka berbohong. Karena itu dengan tegas sekali Ia berterus terang, "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah" (ayat 23). Dengan pernyataan ini Tuhan Yesus tidak bermaksud mengatakan bahwa orang kaya

mustahil masuk ke dalam Kerajaan Allah melainkan

sungguh sulit bagi mereka untuk masuk ke dalamnya. Seperti orang-orang lainnya, orang-orang kayapun membutuhkan hidup kekal. Karena itu dengan penuh semangat—orang muda itu datang sambil berlari-lari mendapatkan Yesus dan kemudian langsung bertelut di depan Yesus—ia datang pada Yesus dan meminta diberitahu rahasia mendapatkannya. Bagi Yesus hidup kekal hanya ada di dalam Kerajaan Allah. Dan untuk memasukinya orang harus bersedia melepaskan dirinya dari

ilah yang selama ini dinomorsatukannya. Sebab Kerajaan Allah adalah soal pemerintahan Allah, di mana Allah dan ketetapan-ketetapan-Nya yang menjadi satu-satunya pedoman.

     Orang kaya ini menginginkan hidup kekal namun tidak siap membayar harganya. Karenya dia adalah orang kaya yang bodoh karena sebagai orang yang sudah terbiasa berdagang ia tentu tahu bahwa untuk sebuah barang bagus harganya tentu tidak akan murah. Untuk mengalami hidup kekal yang dicarinya ia tidak siap membayar harganya—menjual semua hartanya dan memberikan hasilnya kepada orang-orang miskin.

     Ini terasa sangat ironis sebab dalam pengakuan sebelumnya ia berkata bahwa

semua perintah Allah sudah dilakukannya "sejak masa mudaku" (ayat 20). Itu berarti ia sudah berusaha untuk hidup di bawah kendali pemerintahan Allah. Ia sudah berhasil di bidang-bidang yang disebutkannya. Namun ternyata belum semua. Kekayaannya ternyata belum ditundukkannya di bawah kontrol Tuhan. Dan ia memilih untuk tidak mau.

     Ada sesuatu yang mau diajarkan Yesus pada murid-murid-Nya di sini, yaitu bahwa hidup di dalam Kerajaan Allah tidak akan pernah lengkap-utuh bila orang belum menundukkan dompetnya di bawah keinginan Allah. Martin Luther pernah berujar, "Orang Kristen membutuhkan dua pertobatan. Yang pertama adalah hatinya, dan yang kedua adalah dompetnya." Selama pertobatan kedua belum benar-benar terjadi kita masih belum benar-benar hidup di dalam Kerajaan Allah.  
 

The last part of a man to be converted is his wallet. —John Wesley
 


www.askopgideon.com Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar