Selasa, 14 Februari 2012

Iman personal

Iman personal

Dalam sebuah kelompok doa, seseorang pernah berdoa kepada Allah dengan
mengatakan "Ya Bapa". Setelah selesai berdoa, seseorang yang lain
mengatakan bahwa ia tidak dapat menerima Allah sebagai Bapa karena
pengalaman buruknya dengan bapaknya yang jahat dan yang telah
menyia-nyiakan dirinya. Pengalaman di masa lalu dapat memengaruhi
pengungkapan iman seseorang kepada Allah. Pengungkapan iman yang
lahir dari pengalaman bersama Allah akan lebih kuat berakar
daripada pengungkapan iman yang hanya mengulang pengungkapan iman
orang lain.

Setiap orang atau kelompok dapat membuat pengungkapan iman
masing-masing sesuai dengan refleksi pengalaman mereka bersama
Yesus atau hanya karena mendengar dari orang lain. Maka, ada orang
yang mengatakan Yesus adalah Yohanes Pembaptis. Ada orang
mengatakan Yesus adalah Elia atau seorang dari para nabi. Namun,
Tuhan Yesus sangat ingin pengakuan iman personal para murid:
"Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?". Refleksi iman Petrus yang
juga mewakili para murid lainnya adalah: Yesus adalah Mesias.
Refleksi ini memang masih dipengaruhi oleh konteks agama Yahudi
yang sedang menantikan Mesias. Petrus menemukan kemesiasan yang
dinanti-nantikan oleh Israel dalam diri Yesus. Tentu refleksi ini
belum sempurna, akan berkembang seiring pengenalannya akan Yesus.
Karena belum tiba waktunya untuk kemesiasan-Nya dipublikasikan,
Yesus melarang murid-murid-Nya mengungkapkannya kepada siapa pun.

Iman personal Petrus adalah juga iman komunitas para murid. Iman
personal seseorang bukan hanya karena pengalaman bersama Tuhan
tetapi juga karena anugerah pencelikan mata rohaninya. Iman
personal menjadi iman komunitas ketika sebagai warga kerajaan
Allah kita bersama-sama mengakui Yesus sebagai Kristus, Yang
Diurapi Allah, Sang Pendiri Gereja. Iman personal kita diwujudkan
dalam kesaksian pribadi di tempat kerja kita masing-masing. Iman
personal kita juga dinyatakan bersama saudara seiman sebagai
kesaksian gereja kepada dunia.

Markus 8:27-30

27 Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke
kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia
bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah
Aku ini?"
28 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga
yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para
nabi."
29 Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!"
30 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan
memberitahukan kepada siapapun tentang Dia.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar