Selasa, 07 Februari 2012

Iman yang bertahan

Iman yang bertahan

Cinta pantang menyerah. Seringkali, seseorang berani berkurban karena
cintanya kepada orang yang diperjuangkannya. Seorang ibu menahan
rasa sakit saat mengandung dan melahirkan bayinya karena cintanya
pada sang bayi dan demi kelangsungan generasi.

Seorang perempuan Siro-Fenisia pantang menyerah karena cintanya pada
anak perempuannya. Meski Yesus berusaha keras merahasiakan
kedatangan-Nya ke daerah Tirus, tetapi ibu ini tetap mendatangi
Yesus dan memohon supaya Yesus mengusir setan dari tubuh anaknya
(24-26). Yesus telah menyatakan bahwa kedatangan-Nya itu adalah
untuk orang-orang Yahudi (27). Akan tetapi, perempuan Siro-Fenisia
ini mengoyakkan batas wilayah, suku, dan agama demi keselamatan
jiwa anak perempuannya yang sangat dicintainya. Keselamatan jiwa
anak perempuan itu lebih penting daripada hambatan tradisi.
Perempuan itu tetap bertahan menantikan belas kasih Yesus untuk
mengusir setan dari tubuh anak perempuannya (28). Perempuan itu
percaya sekecil apa pun campur tangan Yesus, pasti akan membuat
anak perempuannya bebas dari kuasa setan. Yesus sangat menghargai
iman yang bertahan dari perempuan itu. Iman perempuan itu
menyelamatkan anak perempuannya dari kuasa setan (29-30). Yesus
menyelamatkan anak perempuan Siro-Fenisia tersebut melampaui batas
wilayah, suku, dan agama.

Untuk siapa sajakah iman Anda bertahan? Tentulah pertama-tama untuk
orang-orang terdekat Anda. Selain orang-orang di sekitar Anda, ada
banyak orang yang menantikan kehadiran iman Anda untuk bertahan di
hadapan Yesus, menantikan belas kasih-Nya bagi orang-orang yang
sedang menderita dan sengsara. Belas kasih Yesus tidak dibatasi
oleh wilayah, suku, agama, dan perbedaan lainnya. Iman Anda dapat
membawa kasih Yesus kepada orang yang Anda kasihi, siapa pun
mereka. Buatlah iman Anda bertahan bagi kesejahteraan orang-orang.
Berdoalah bagi semua orang! Yesus mengasihi semua orang tanpa
batas.


Markus 7:24-30

24 Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk
ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya,
tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.
25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat,
segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan
kaki-Nya.
26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon
kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.
27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu,
sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak
dan melemparkannya kepada anjing."
28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang
di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu,
pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu
berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

www.askopgideon.com Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar