Lukas 13:34
13:34 Yerusalem,Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orangyang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, samaseperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya,tetapi kamu tidak mau.Nuh pada jamannya pasti dianggapseakan-akan seorang "autis" yang asyik dengan dunianya sendiri. Autismemaksudnya adalah gangguan perkembangan mental pada seseorang yang berakibattidak dapat berkomunikasi dan tidak dapat mengekspresikan perasaan dan keinginan,sehingga perilaku hubungan dengan orang lain terganggu. Nuh tidak dimengertioleh orang-orang di zamannya; ia pun tentu frustrasi, tidak bisa memahamikebodohan mereka. Tetapi walaupun tidak diterima oleh orang-orang sekitarnya,Nuh tetap teguh berdiri pada integritasnya.Nuh telah menemukandunianya sendiri, dunia yang Tuhan berikan untuk dijalaninya.
Kehidupan seperti ini adalahkehidupan orang yang berjalan dengan Tuhan. Perintah Tuhanuntuk membuat bahtera telah merenggut kehidupan Nuh. Ia kehilangan hidup wajarseperti yang dijalani orang pada umumnya, yang mestinya dijalaninya kalau sajaTuhan tidak memerintahkannya untuk membangun bahtera. Tetapi ia mau menjalanidunia yang diberikan Tuhan itu, sebab itulah cara satu-satunya untuk menggenapirencana Allah dan menyelamatkan diri dari penghukuman Tuhan. Nuh harus membayarketaatannya dengan harga itu. Dalam perjalanan hidupnya, bisa saja Nuhmengalami keraguan terhadap Tuhan dengan perintah yang tidak masuk akal itu.Tetapi hingga akhirnya Nuh taat dan setia sampai rencana Allah digenapi;dirinya dan keluarganya selamat.
Hal ini mirip dengan apayang terjadi pada pelayanan Tuhan Yesus. Ia meratapi Yerusalem dan berkata,"Yerusalem, Yerusalem… Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, samaseperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamutidak mau." Sebagian besar orang Yahudi telah menolak Anak Allah. Hanyasegelintir orang yang mau mengikut Dia; segelintir orang itu adalahmurid-murid-Nya.
Di zamannya, murid-muridTuhan Yesus dianggap bodoh. Fanatismenya mereka terhadap Tuhan Yesus dianggapketerlaluan. Tetapi seperti Nuh, murid-murid Tuhan Yesus telah menemukandunianya sendiri. Mereka pun tetap setia. Tuhan Yesus pernah menguji agarmereka meninggalkan diri-Nya seperti orang banyak meninggalkan Dia, tetapimurid-murid tetap pada pendiriannya (Yoh. 6:67–68). Hari ini mereka sudah adadi tempat di mana Tuhan Yesus menyediakan Firdaus, kebahagiaan yang tiadataranya. Ternyata penderitaan yang mereka alami tidaklah sebanding dengankemuliaan yang mereka terima (Rm. 8:18).
Sebagai pengikut Yesus, sudahkah kita menemukandunia yang diberikan Tuhan untuk kita jalani?Diadaptasi dari
Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
www.askopgideon.com Powered by Telkomsel BlackBerry®
Sabtu, 04 Februari 2012
Menemukan Dunianya Sendiri
Menemukan Dunianya Sendiri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar