Salib Yesus adalah satu untuk seluruh dunia. Yesus memikul salib
sebagai bukti Allah memberi keselamatan kepada dunia. Sementara
itu, salib kita berbeda-beda sesuai dengan panggilan kita
masing-masing. Meski berbeda-beda, tujuannya hanya satu yakni
untuk mengikut Yesus. Ada orang yang salibnya adalah tekanan
sosial yang menghalang-halanginya mengikut Yesus. Ada juga yang
salibnya adalah keistimewaan yang diberikan oleh masyarakat kepada
dirinya sehingga membuatnya terjebak dalam dilema untuk mengikuti
kehendak masyarakat atau mengikut Yesus.
Yesus mengingatkan Petrus dan murid-murid-Nya yang lain tentang dua
hal: tentang salib Yesus dan tentang salib murid-murid Yesus.
Salib Yesus adalah demi keselamatan dunia. Yesus akan menanggung
banyak penderitaan, ditolak, dan dibunuh, lalu bangkit. Yesus rela
memikul salib-Nya karena Dia tahu tujuan hidup-Nya. Sementara itu,
salib murid-murid Yesus adalah karena mengikut Yesus. Mereka
bahkan mungkin saja sampai kehilangan nyawa. Untuk itu, mereka
butuh keberanian untuk menyangkal diri dan memikul salib. Juga,
keberanian untuk kehilangan nyawa serta keberanian menjadi saksi
Kristus sampai dengan akhir hayat.
Apakah salib Anda saat ini? Jangan keliru, salib datang dari pihak
luar, bukan sebagai akibat perbuatan jahat kita. Kejahatan orang
lain menjadi beban penderitaan bagi kita dalam kita mengikut Tuhan
Yesus. Namun, bukan berarti salib harus ditolak. Allah menghendaki
Anda memikul salib Anda justru agar orang-orang jahat tunduk di
bawah salib Kristus dan mendapatkan keselamatan dari-Nya. Salib
Anda bisa berupa kemiskinan yang ditimbulkan oleh sistem dari
penguasa yang opresif. Bisa juga berupa perlakuan diskriminatif,
dan berbagai aniaya lainnya karena mengikut Kristus. Yang penting
adalah bagaimana Anda menyikapinya. Jadikan salib Anda sebagai
bukti kasih Kristus kepada orang yang 'menyalibkan' Anda. Pikul
salib Anda dengan segenap hati Anda sambil senantiasa mengingat
bahwa di ujung hidup Anda ada mahkota kebenaran menanti (2Tim.
4:8).
Markus 8:31-9:1
31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak
Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh
tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan
bangkit sesudah tiga hari.
32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik
Yesus ke samping dan menegor Dia.
33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia
memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan
memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang
dipikirkan manusia."
34 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata
kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan
nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan
karena Injil, ia akan menyelamatkannya.
36 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan
nyawanya.
37 Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
38 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di
tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak
Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak
dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."
1 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati
sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan
kuasa."
www.askopgideon.com Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar