Sabtu, 28 Januari 2012

Bergaul dengan Allah

Bergaul dengan Allah
Kejadian 5:21-24

 Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! Dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! (Yakobus  4:8).

 

       Adam, manusia pertama, hidup selama sembilan ratus tiga puluh tahun. Hidup manusia sekarang tidak akan sampai sedemikian panjang. Apa kira-kira rahasia panjang umur Adam? Salah satu perkiraan saya adalah karena dia hidup bergaul dengan Allah. Kehidupan ilahi yang Allah miliki terpancar terus dalam kehidupan Adam sehingga ia mengalami kemuliaan Allah. Kejadian 3:8 menulis, "Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk...." Manusia pertama, Adam memiliki gaya hidup yang bergaul dengan Allah. Allah bertemu secara langsung dengan manusia.

       Henokh (Kejadian 5:21-24) setelah hidup enam puluh lima tahun, ia memperanakkan Metusalah. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah. Bagitu dekatnya Henokh bergaul dengan Allah sampai-sampai Henokh tidak mengalami kematian alami karena pancaran kehidupan ilahi begitu kuat sehingga diangkat langsung oleh Allah. Melalui kehidupan Henokh jugalah keturunannya yang bernama Metusalah mencapai usia sembilan ratus enam puluh sembilan, merupakan manusia yang paling lama hidup di Bumi ini.

       Nuh (Kejadian 6:9) mendapat kasih karunia di mata Tuhan. Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh bergaul dengan Allah, melalui Nuh keselamatan Allah datang atas keluarganya untuk meneruskan keturunan dan rencana penyelamatan atas dunia ini.

      Jika kita simak kehidupan para manusia mula-mula, kita bisa belajar bahwa mereka begitu akrab bergaul dengan Allah, sehingga Allah bisa bebas melaksanakan setiap rencana-Nya dari keturunan ke keturunan. Apakah Anda dan saya rindu supaya rencana Allah digenapi dalam kehidupan kita dan juga keturunan kita? Bergaullah akrab dengan Allah karena Dia adalah sosok pribadi Ilahi yang terbuka untuk bersekutu dengan kita yang serba lemah dan terbatas ini. —Lydia Ong

 

Datanglah dan bergaulah akrab dengan Tuhan.

 


www.askopgideon.com Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar