Jumat, 26 November 2010

SINGLENESS

SINGLENESS



Contoh nyata :
Omelet, alias telor dadar / orak-arik. Dia akan menjadi makanan yang enak
banget (terutama buat yang laper) kalo terbuat dari telur-telur yang segar dan
baik. Tapi gw pernah bikin omelet dari 4 telur, dan ternyata waktu gw pecahin
telur ke 4 dan tercampur dengan 3 yang lain, telur ke 4 itu udah busuk.
Wakzzz..., Apa temen2 ada yang mau omelet dari 3 telur bagus dan 1 telur
busuk..??

Tentu ga akan ada yang mau, because the 4th egg, has made the whole things
going bad. Yup, si telur busuk tadi udah mempengaruhi/ merusak telur-telur yang
baik. Dan kabar buruknya adalah : Omelet itu ga bisa jadi telur lagi.

Ilustrasi di atas, ga jauh beda dengan relationship yang kita alami dengan
teman-teman kita, termasuk juga dalam pernikahan.

Relationship hanya bisa seindah dengan siapa kita menjalin hubungan itu. Kalo
dalam pernikahan sudah diaduk menjadi satu, dan jika baru ketahuan kalau telur
yang satu busuk dan mengalahkan telur yang baik... owww... that's terrible.

Now, kita lihat pada ayat dibawah ini, ayat yang mengawali tentang relationship
antar manusia.
Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang
diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
King James Version : And the LORD God said, It is not good that the man should
be alone; I will make him an help meet for him.

Jika manusia seorang diri / Alone : Tuhan katakan itu "Tidak Baik".

Seorang diri = alone /sendirian, bukan single. Manusia yang Alone artinya :
sendiri saja, eksklusif, terisolasi, menyendiri, tersendiri, tidak ada teman.
Ini adalah kondisi yang tidak baik.

Mengapa TIDAK BAIK jika manusia seorang diri saja ??

Here's the reason:

1. Karena KASIH. Sifat dasar dari kasih adalah MEMBERI, to give. God is Love,
jadi supaya Tuhan bisa mengasihi maka Tuhan menciptakan manusia agar Tuhan bisa
mencurahkan kasihNya.

2. Karena untuk memperoleh keturunan, maka harus berpasangan dengan lawan
jenisnya.

3. Karena talenta dan kemampuan kita dapat dikembangan sendirian saja. Tetapi
untuk mengembangkan Karakter, diperlukan orang lain! Betul khan?
You see guys? It's not good for a man to be alone (sendiri, eksklusif,
menyendiri, tidak berteman)

But it's good to be SINGLE!

SINGLE artinya: tunggal, whole, utuh, complete, terpisah, unik (English
Dictionary), whole, unique, undivided.

Tuhan tidak bilang : It's not good to be single, tapi yang Dia bilang : It's not
good to be alone.

Adam = adalah pribadi yang Single, artinya complete, utuh, sempurna. Dikatakan
"Allah melihat segala yang dijadikanNya itu sungguh amat baik". Ini berarti
Adam adalalah pribadi yang utuh, single, complete, and nothing wrong with Adam
as his person. Tidak pernah dikatakan bahwa Adam sibuk mencari pasangan untuk
mengisi kekosongan jiwanya. Tidak !!

Yang tercatat adalah : Adam mengusahakan dan memelihara Taman Eden, sendirian
'bo ! Termasuk kerjaan yang mahaberat, yaitu memberi nama segala mahkluk hidup
yang ada di bumi. Begitu sibuknya dia, sampai Adam enggak sadar kalo dia perlu
teman. Tuhanlah yang bilang, bahwa "It's not good for a man to be alone". Adam
sibuk, concern dgn pekerjaannya sehingga dia tidak merasa membutuhkan teman.
Inisiatif berpasangan, justru datangnya dari T u h a n.

Perhatiin deh, pada saat Adam setia menjalankan panggilannya, maka Tuhan kasih
bonus yaitu Pasangan Hidup. Nah, temen2 dah pada setia belom nihh? Hehe... Ayo
kita setia, maka yang terbaik pasti Tuhan sediakan buat kita.

Waktu Tuhan menciptakan Hawa, wanita diciptakan BUKAN untuk membuat Adam
menjadi complete. Why? Krn Adam sudah complete sejak sebelum dia ketemu wanita.
Tujuan penciptaan wanita, sebagai penolong bagi Adam. The Lord said, "I'm going
to make him a helper".

Ilustrasi nya gini : Untuk mengangkat meja sendirian, bisa dilakukan.
Tetapi dengan adanya penolong, maka akan membuat segala sesuatu menjadi lebih
mudah, right?
Sekalipun saat itu Adam masih sendirian (alone), tetapi dia tidak merasa
kesepian. Temen2 perlu ingat bahwa alone, belum tentu kesepian / lonely.
Adam memang tidak kesepian krn ada Tuhan di situ, tetapi jelas bahwa Tuhan
bilang "it's not good for a man to be alone".

'SINGLE'NESS

Guys, Kapan kita tahu bahwa kita siap untuk menerima pasangan? Yaitu pada saat
kita merasa tidak membutuhkan pasangan, karena disitulah kita merasa Complete.
Adam telah membuktikannya. Hawa datang bukan pada saat dia sedang sibuk
sana-sini mencari pasangan. Tuhan memberikan pasangan, justru pada saat Adam
ada dalam kondisi terbaik, saat sedang complete, utuh, single dan menikmati
panggilannya.

Singleness, adalah suatu tahapan yang harus dicapai oleh setiap orang yang akan
menikah.

Hanya orang yang SINGLE, utuh - complete - matang - unik - secure - aman,
hanya Single person yang siap masuk ke dalam arena pernikahan. Sebab pernikahan
seharusnya terjadi antara two single persons, antara laki-laki yang utuh dan
wanita yang utuh. Tetapi seringkali faktanya, pernikahan terjadi antara dua
orang yang saling tidak utuh, yang saling mencari keutuhan dari diri
pasangannya masing-masing.

Ilustrasinya gini : Ada dua gelas berisi air yang tidak penuh, diibaratkan
sebagai seorang individu.
Pada masa pra nikah, seringkali seseorang berkata "ohh..., kekasih saya adalah
orang yang bisa memenuhi hidup saya" atau "bersama dengan kekasih saya, hidup
saya menjadi utuh / complete". Faktanya adalah : setelah yang gelas yang satu
mengisi gelas yang lain, apa yang terjadi? Maka salah satu dari gelas itu akan
menjadi kosong!

Temen-temen, pernikahan tidak akan menjadi baik kalau ternyata kita mendapatkan
orang yang tidak single / tidak complete / tidak utuh. Perbuatan yang salah,
jika kita mencari seseorang yang bisa mengisi kekosongan dalam hati kita.
Bahkan, beberapa diantara kita mungkin udah mulai mencari-cari orang lain yang
bisa mengisi kekosongan dirinya, sejak dari kecil...!! SMP mungkin?

Matius 22 :39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah : Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Yesus berkata, supaya kita bisa mengasihi sesama kita, baik itu pasangan kita,
isteri/suami kita, maka kita harus bisa mengasihi diri sendiri.
Tidak bisa mengasihi dirimu sendiri = tentu tidak bisa mengasihi sesamamu
manusia. Perlu dicatat bahwa mengasihi diri sendiri: bukan berarti selfish,
self center, atau egois, melainkan menjadi utuh, complete, dan Single!!

Lantas bagaimana caranya mengasihi dirimu sendiri:

1. Mengenal diri kita sendiri. Do you know who you are ?
Do you know why you are in God?
Do you know why you are here?
Do you know your identity?
Yesus adalah pribadi yang mengetahui siapa diriNya, sehingga Dia bisa
mengasihi orang lain. (Yoh 14:6, 10:9, 10:11, 6:35, 8:12, 11:25)

2. Menerima diri kita apa adanya, artinya kita memiliki gambar diri yang telah
dipulihkan dalam Kristus.

Pernikahan yang tidak baik ialah dua individu yang tidak bisa mengasihi diri
sendiri, tidak mengenal dirinya sendiri, tidak bisa menerima dirinya sendiri,
tetapi berusaha untuk saling mengasihi.
Lihat contohnya di Sinetron.

Beberapa relationship pra nikah atau malah pernikahan, sebetulnya
"mengosongkan" diri kita, atau "dries you up", atau membuat kondisi kita
menjadi kering, yaitu pada saat pasangan kita berusaha memenuhi kekosongan
dirinya.

Jika pasangan kita sedikit-sedikit telpon kita dan bilang, "Knapa sih elo gak
telp gue?", atau sedikit-sedikit "Knapa sih elo ga perhatiin gue?", atau
"Kenapa sih elo enggak seperti yang lain?"

Sesungguhnya, kalau kita Single (complete, utuh, whole), maka kita tidak segitu
butuhnya diperhatiin, karena kita bisa mengasihi diri sendiri dan siap
mengasihi orang lain. Yesus adalah pribadi yang tahu persis siapa dirinya, apa
tujuan hidupnya, dan kenapa Dia ada di muka bumi ini. (Yohanes 8:14)

IT'S MORE IMPORTANT TO BE SINGLE

Ternyata jika ditelaah lebih jauh, lebih penting untuk menjadi Single lebih
dahulu ketimbang menikah. Adalah lebih aman untuk tidak menikah lebih dahulu,
daripada menikah tapi kita belum menjadi single. Hal yang paling berbahaya
dalam pernikahan adalah orang yang tidak Single/utuh, menikah dengan orang yang
tidak Single/utuh. Itulah penyebab perceraian dan memudarnya kebahagiaan dalam
pernikahan.

Ilustrasi : Masih mending kalau gelas tadi berisi 50% : 50%. Yang lebih parah,
jika yang satu dalam kondisi yang dibawah 50%. Jika individu yang satu tidak
bisa memenuhi yang lain, maka pasangannya akan mencari orang lain, yang
dianggap bisa memenuhi kekosongan dirinya dan terjadilah perselingkuhan yang
berujung pada perzinahan.

Lihatlah pada realita yang ada, orang yang tidak utuh/complete/ single menikah
dengan yang tidak utuh, maka tinggal menunggu waktu saja dan dalam hitungan
jari, tahun2 pernikahan mereka akan segera berakhir.

It's more important to you to be SINGLE first, then get married.

Kalaupun sekarang kita belum get married, yang terpenting kita menjadi SINGLE,
maka dengan demikian kita tetap bersukacita. Sebab, orang yang tidak SINGLE,
tidak utuh, tidak dapat menguasai dirinya (Amsal 25:28). Bagaimana mungkin
orang yang kosong / tidak utuh akan dapat mengendalikan dirinya? Dia hanya bisa
mengendalikan sebagian dari dirinya, tidak sepenuhnya. Tentu saja, hanya orang
yang Single, yang complete / penuh / utuh, akan dapat mengendalikan hidupnya.

READ THIS :
Orang yang tidak utuh/complete, tidak dapat memberikan apa-apa untuk
pasangannya karena memang tujuan awal dia mencari pasangan adalah selfish,
hanya untuk mengisi kekosongan dirinya sendiri. Pasangan seperti ini hanya akan
banyak menuntut, banyak minta diperhatiin dsb. Dia akan mengganggu konsentrasi
hidup kita, pekerjaan, karier, bisnis dll. This person will dries you up.

IT'S A WRONG MYTH

Mitos yang keliru ialah : Menikah adalah kunci menuju kebahagiaan, seakan
belum lengkap kalau belum menikah. Ini menyebabkan kebanyakan orang sejak muda
berpikir untuk mencari seseorang, untuk mengisi kekosongan d i r i nya.

It's completely wrong, guys. Why ??
Karena kekosongan hidup kita hanya bisa diisi oleh Tuhan. Makanya Tuhan Yesus
bilang, "Seek ye first the Kingdom of God ", Mat 6:33.
Tuhanlah yang seharusnya menjadi pusat, sumber dan inspirasi untuk mengisi
kekosongan hati kita.

Kita semua tahu, bahwa kita tidak perlu menikah untuk menjadi complete.
Pernikahan tidak selalu menambah urapan dalam diri kita, tidak selalu akan
menjadikan kita sebagai berkat bagi orang lain. That's not the point of a
marriage. Kepenuhan panggilan kita hanya bisa didapat di dalam Tuhan, yaitu
pada saat kita tahu siapa diri kita, kita bisa menerima diri kita sendiri, kita
tahu kenapa kita ada disini, dan kita memahami apa tujuan hidup kita.

Kunci menerima kebahagiaan yang sebenarnya adalah : Apabila kita menjadi
single/utuh/ complete, mengenali siapa kita di dalam Tuhan dan mengetahui
tujuan hidup kita, baik dalam keadaan menikah atau tidak menikah. Ada
orang-orang yang masih sendirian, belum berpasangan/ menikah, tetapi dia tidak
pernah merasa kesepian karena dia Single, utuh/complete dalam panggilannya.
Tidak dipungkiri, bisa saja sewaktu-waktu ada keinginan memiliki pasangan,
tetapi keinginan itu tidak pernah membuat dia menjadi goyah dan tetap maksimal
dalam panggilannya.

SEKALI LAGI : HANYA BISA DIISI OLEH YESUS
Banyak orang yang sendirian tapi dia belum utuh/kosong/ sepi, hidupnya
banyakdiisi dengan usaha-usaha utk memenuhi kekosongan dirinya dan menjadi
orang yang sibuk sana-sini mencari tulang rusuknya. Cobain sana, cobain sini,
lirik sana-sini, jadian sana-sini, putus sana-sini, parah deh pokoknya. Jika
dia menikah, bisa jadi dia malah akan merusak pasangannya jika pasangannya
adalah orang yang Single.

Ingat ilustrasi omelet. Telur yang busuk akan merusak telur yang baik. Nahh,
jika pasangannya tidak Single/utuh, wahh... akan lebih parah lagi. Mereka akan
saling mengeringkan, saling menuntut, saling menyakiti dan tidak dewasa, dan
akan berakibat pada ketidak-bahagiaan dan perceraian. Guys, sekali lagi
pahamilah, bahwa rasa kesepian dan tidak utuh, TIDAK BISA DIISI OLEH PASANGAN
KITA, melainkan hanya oleh Tuhan Yesus.
(maka layanilah Tuhan, cari dulu Kerajaan Allah, ikutlah kegiatan2 Gereja,
berikan dirimu; perhatianmu, usaha kreatifmu dan waktumu... maka yang lain2
akan ditambahkan bagimu...)

Justru pernikahan yang sempurna, hanya bisa dilakukan oleh dua orang Single,
yaitu mereka yang telah utuh dan complete. Mereka berdua tidak akan saling
mengeringkan, tapi saling memberi pujian, saling mendukung, saling menunjang
dan tidak saling menuntut. These two Single persons akan menghasilkan sesuatu
yang baik, kekuatan yang baru, berkat bagi sekeliling, dll.

Tidak heran jika setelah pernikahan, maka baik sang pria maupun sang wanita,
akan menjadi individu yang semakin berkualitas, yang mengalami kepenuhan
panggilannya di dalam Kristus. Berbahagialah kita jika menikah dengan pribadi
yang Single, pribadi yang utuh/complete, punya kedewasaan dan panggilan dalam
Kristus.

Remember:
Hubungan kita hanya sebaik dengan siapa saja yang terlibat dalam hubungan itu.
To be single should be the goal of every person.
Dan entah kita menikah atau tidak, sudah menikah atau belum...., STAY SINGLE !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar