Dari pemaparan panorama kondisi manusia yang kita telaah beberapa hari
terakhir kita telah melihat betapa mengerikannya dosa itu dan
betapa kuasanya hadir di mana-mana dalam hidup kita sehari-hari di
dunia ini. Paulus menyadari bahwa ketika kita bicara tentang orang
jahat dan yang hidup amoral, tentang orang yang legalistik dan
orang yang menggampangkan anugerah Allah, kita mungkin merasa diri
aman dari semua tantangan itu. Kita mungkin merasa tidak terlalu
ekstrem kanan maupun kiri. "Yang penting toh saya saat teduh
setiap hari, beribadah dan melayani secukupnya, tidak usah
macam-macam, " mungkin itu yang kita pikirkan. Benarkah ada
situasi yang aman dari bahaya-bahaya yang telah kita lihat dalam
hari-hari terakhir ini?
Dalam perikop yang puitis ini Paulus menjawab "Tidak!" dengan tegas.
Tak ada seorang pun yang bisa cukup aman dari kuasa dosa yang
hadir di mana-mana. Kenyataannya, tantangan dan cobaan itu bukan
saja hadir di sekitar kita, juga di dalam diri kita. Pikiran,
perbuatan, perkataan kita; seluruh keberadaan kita telah tercemar
oleh natur manusia berdosa. Kecenderungan alami kita bukanlah
untuk taat kehendak Allah tetapi berontak dan lari dari dekapan
kasih-Nya. Jika Allah membiarkan manusia sendirian, kita akan
saling menghancurkan dan membinasakan sebab "rasa takut kepada
Allah tidak ada" dalam diri kita.
Apakah dengan Allah menyodorkan diri-Nya kepada kita kita lantas
menjadi penurut dan setia kepada-Nya? Tidak juga. Bahkan setelah
kita mengenal Kitab Suci dan kebenaran Allah yang terkandung di
dalamnya, kita tetap membandel dan berontak. Hukum Allah bukannya
membimbing manusia kembali kepada Penciptanya malahan membuat
manusia semakin jauh terjatuh ke dalam dosa, dulu kita tidak tahu
dan kita berontak, sekarang kita tahu banyak dan semakin canggih
memberontak. Pengalaman hidup kita telah membuktikannya: hukum
agama apa pun, tidak memadai untuk membawa manusia kepada Allah.
Kita membutuhkan solusi non-agamis dari Allah. Hal itu hanya
didapat oleh karena anugerah Allah.
Roma 3:9-20
9 Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang
lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang
Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa
dosa,
10 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.
11 Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang
mencari Allah.
12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak
ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
13 Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka
merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa.
14 Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,
15 kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.
16 Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
17 dan jalan damai tidak mereka kenal;
18 rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."
19 Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab
Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat,
supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah
hukuman Allah.
20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh
karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat
orang mengenal dosa.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar