Selasa, 15 November 2011

DERITA MEMBUKA MATA

DERITA MEMBUKA MATA

Dr. George Harley, seorang lulusan dari Universitas London,
memberi hidupnya bagi pekerjaan Tuhan di Liberia, Afrika, dengan
pengorbanan besar. Dalam lima tahun pertama, tidak ada seorang pun
yang mau berobat dan ditolong dokter. Namun suatu hari, anak Dr.
Harley meninggal dunia. Sang dokter yang begitu sedih membuat
sendiri peti mati dan mengubur anak yang dicintainya. Melihat
penderitaan sang dokter, masyarakat desa itu terkejut. Mereka heran
bahwa orang kulit putih juga bisa menangis. Air mata sang dokter
telah menyentuh hati mereka dan mengubah keadaan. Sebab bagi mereka,
itulah tanda bahwa sang dokter memiliki kasih yang mendalam. Mulai
dari saat itu, salah satu desa di Liberia disentuh dan dimenangkan
bagi Kristus.

Mata rohani orang-orang juga terbuka ketika menyaksikan keberanian
Stefanus menghadapi penghakiman massal, yang membuatnya terbunuh
sebagai martir. Mereka heran mengapa Stefanus berani membela imannya
sedemikian rupa. Itu membuktikan bahwa kepercayaan Stefanus jauh
lebih unggul dibandingkan kepercayaan orang-orang lain. Bahkan,
penderitaan Stefanus juga membuka mata batin, serta memacu semangat
dan kehendak para pengikut Kristus untuk makin gencar dan berani
menyebarkan Kabar Baik. Setelah penganiayaan Stefanus, anak-anak
Tuhan makin tersebar bahkan sampai keluar dari Yerusalem.

Penderitaan Stefanus dan Dr Harvey, justru menjadi alat di tangan
Tuhan untuk mendobrak kerasnya hati manusia. Bukan hanya mata batin
para pengikut Kristus, melainkan juga mereka yang masih membutuhkan
kasih Kristus --BL

BAHKAN PENDERITAAN ANAK-ANAK ALLAH
DAPAT DIPAKAI UNTUK MENGGENAPI RENCANA BESAR ALLAH

Ayat Alkitab: Kisah Para Rasul 7:54-8:4

54 Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya
itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya
dengan gertakan gigi.
55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit,
lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan
Allah.
56 Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak
Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."
57 Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga
serentak menyerbu dia.
58 Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan
saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda
yang bernama Saulus.
59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan
Yesus, terimalah rohku."
60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan,
janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan
perkataan itu meninggallah ia.
1 Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh. (8-1b) Pada
waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di
Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke
seluruh daerah Yudea dan Samaria.
2 Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya
dengan sangat.
3 Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki
rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar
dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.
4 Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil
memberitakan Injil.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar