Jumat, 24 September 2010

Yohanes di Pulau Patmos

Yohanes di Pulau Patmos


Sejarah Pulau Patmos

Pulau Patmos adalah sebuah pulau kecil di Laut Aegea. Pulau ini merupakan bagian dari kumpulan pulau-pulau Dodecanese di Yunani.

Banyak puing-puing bangunan di sana yang dapat membuktikan bahwa pada jaman dahulu, Pulau Patmos pernah padat penduduknya. Namun ketika jatuh ke tangan Romawi, para penduduknya pun meninggalkan pulau tersebut, dan akhirnya Pulau Patmos dijadikan tempat pengasingan bagi para pelanggar hukum dan terpidana.


Ketika itu, Kerajaan Romawi dipimpin oleh Kaisar Titus Flavius Domitianus yang memerintah dengan tangan besi. Kaisar Domitianus yang lebih dikenal dengan nama Domitian, barangkali adalah salah seorang kaisar yang tidak begitu terkenal. Namun di bawah pemerintahannya, dia berhasil membentuk dasar pemerintahan Romawi yang lebih kuat.


Dia tidak mempercayai siapa-siapa. Dia bahkan mempunyai cermin-cermin di setiap ruangan, agar setiap saat dia dapat mengetahui siapapun yang berada di belakangnya. Dia juga pernah mengasingkan istrinya sendiri karena anak mereka satu-satunya meninggal di usia yang muda.


Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, berada di Patmos karena setia mengabarkan Injil (Wahyu 1:9)

Pada tahun 95, rasul Yohanes ditangkap dan dibuang ke Patmos karena mengabarkan Injil. Domitian mengharuskan setiap orang memanggil dirinya â?oDominus et Deusâ? yang artinya â?oTuhan dan Allahâ?, sementara Injil mengatakan bahwa Tuhan Yesuslah â?oTuhan dan Allahâ?. Karena itu Kaisar Domitianus memerintahkan agar rasul Yohanes dibuang ke dalam wajan yang berisikan minyak yang mendidih. Akan tetapi, karena pertolongan Tuhan, rasul Yohanes tidak mengalami luka apapun juga. Maka satu-satunya cara untuk menyingkirkan rasul Yohanes adalah dengan mengasingkannya ke Pulau Patmos.


Oleh sebab itu, kita menjadi mengerti alasan mengapa rasul Yohanes menuliskan di Wahyu 1:9, bahwa dia berada di Pulau Patmos karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus. Di sana, ia harus melakukan kerja paksa di siang hari. Pada malam harinya, ia tidur bersama-sama dengan para penjahat di pulau tersebut. Seperti itulah keadaan pada saat itu, yaitu di mana rasul Paulus mendengar suara yang nyaring seperti bunyi sangkakala, berkata: �Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia.� (Wahyu 1:10). Kitab inilah Kitab Wahyu yang sedang kita pelajari bersama setiap hari, agar kita tahu apa yang harus segera terjadi. Haleluya!


Baca: Wahyu 1:9-10


Kemudian Yohanes berpaling untuk melihat suara yang berbicara di belakangnya. Apa yang dilihat Yohanes sampai dia jatuh tersungkur seperti orang mati? Nantikan pembahasan menarik ini di episode selanjutnya, hanya di WAHYU 9779.


©GBI Christ the Healer 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar