(Kis 1:12-14; Luk 1:26-38)
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di
Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang
bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu
masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai,
Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu
bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya:
"Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan
Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak
laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan
akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan
kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum
keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan
berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu
mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya:
"Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi
engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak
Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung
seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia,
yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata
Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia."(Luk 1:26-38), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi
atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan pesta SP Maria, Ratu Rosario, hari
ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Sesuatu
yang sungguh menarik dan mengesan bahwa 'rosario' dapat mengalahkan pasukan
bersenjata dengan persenjataan modern seperti tank, panser, senapan otomatis dst. ; itulah yang terjadi dalam
Revolusi Filipina beberapa tahun lalu, usaha rakyat dalam rangka menggulingkan
presiden Marcos yang dictator. Para ibu, remaja putri dan biarawati dengan
rosario di tangan menghadapi pasukan tentara bersenjata lengkap dan pasukan pun
mundur teratur. "Bagi Allah tidak ada
yang mustahil", itulah kebenaran imani yang harus kita renungkan dan hayati
dalam rangka mengenangkan SP Maria, Ratu Rosario hari ini. Doa Rosario
merupakan pengulangan doa-doa utama atau pokok, yaitu Bapa Kami, Salam Maria
dan Kemuliaan. Berdoa Rosario berarti berdevosi kepada SP Maria, meneladan
semangat iman SP Maria, perawan suci, yang membaktikan diri sepenuhnya kepada
Penyelenggaraan Ilahi, antara lain ketika menerima panggilan Tuhan melalui
malaikatNya ia menjawab "Sesungguhnya aku
ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu". Maka kami
berharap kepada siapapun yang percaya kepada SP Maria untuk berdevosi
kepadanya, entah dengan berdoa Rosario setiap hari atau sering ziarah ke tempat
peziarahan SP Maria. Mungkin kita juga dapat mendoakan dengan sungguh-sungguh
serta menghayati bagian dari doa Salam Maria ini, yaitu "Doakanlah kami orang yang berdosa ini sekarang sampai mati". Kita sadari dan hayati bahwa kita adalah
orang-orang berdosa, lemah dan rapuh, yang dipanggil Tuhan untuk berpartisipasi
dalam karya penyelamatanNya, sehingga kita hidup dan berkarya senantiasa
melaksanakan kehendak atau perintahNya.
· "Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka
ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes,
Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin
Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. Mereka semua bertekun
dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria,
ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus" (Kis 1:13-14). Para murid
Yesus 'bertekun dengan sehati dalam doa
bersama-sama" dalam restu dan perlindungan SP Maria. Sebagai orang beriman
atau beragama kita semua dipanggil untuk 'bertekun
dengan sehati dalam doa bersama-sama'. Kami percaya bahwa ketika kita
sedang berdoa bersama-sama memang kelihatan tekun dan khusuk, namun apakah kita
yang sedang berdoa bersama-sama sungguh sehati kiranya boleh dipertanyakan.
Kita dipanggil untuk sehati dan mungkin juga meneladan hati SP Maria yang suci
dan tak bernoda. Dengan kata lain kami mengajak anda sekalian untuk
bersama-sama dan bergotong-royong mengusahakan kesucian hati, saling membantu
dan mengingatkan agar hati kita masing-masing senantiasa dalam keadaan suci dan
tak bernoda. Memang sungguh suci dan tak bernoda secara sempurna mungkin jauh
dari harapan kita, karena aneka tantangan, hambatan dan masalah yang membuat
kita mudah jatuh ke dalam dosa. Namun demikian hendaknya ketika 'terjatuh ke
dalam dosa' segera bangkit kembali, biarlah kita jatuh-bangun sehingga semakin
tabah dan handal dalam menghadapi aneka tantangan, masalah dan hambatan.
"Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah,
Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya,
mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang
Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya
adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia."
(Luk 1:46-50)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar