Efesus 1:15-23
Sukacita besar akan dirasakan hamba Tuhan
bila gereja yang pernah dia layani bertumbuh dalam iman, pengharapan, dan
kasih. Inilah yang dirasakan Rasul Paulus saat mendengar berita bahwa jemaat
Efesus yang dia layani selama tiga tahun (Kis. 20:31) dengan penuh kesabaran,
kesungguhan hati, dan tantangan dari luar (Kis. 20:18-21, 33-35) bertumbuh
dalam segala hal. Mereka telah bertumbuh dalam iman, yang mewujud dalam hidup
sehari-hari dengan saling mengasihi (15). Untuk itu Paulus tidak henti-hentinya
bersyukur dan juga mendoakan mereka.
Apa isi doa Paulus? Pertama, agar jemaat
Efesus mendapat hikmat dan iluminasi Roh Kudus hingga makin mengerti kebenaran
firman Tuhan dan mengenal Allah dengan benar (17). Kedua, agar jemaat Efesus
dapat mengerti pengharapan di balik panggilan sebagai orang percaya dan
pengharapan akan kemuliaan kelak bahwa semua orang percaya akan mendapat bagian
warisan secara penuh dari apa yang Tuhan telah janjikan (18). Di samping itu,
jemaat Efesus juga harus menyadari bahwa mereka memiliki kuasa untuk hidup dan
melayani Dia sebagai anak-anak Allah (19). Kuasa ini pertama-tama telah
membangkitkan Yesus dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan
Allah Bapa di surga (20) sebagai Penguasa mutlak atas semua kuasa di bawah
kolong langit ini, sekarang dan yang akan datang. Dia juga Kepala jemaat, yaitu
kepala bagi setiap orang yang percaya dan menyembah Dia.
Sebagai orang yang telah diselamatkan, kita
memiliki Roh Kudus sebagai tanda dan jaminan bahwa kita adalah milik Kristus
(13-14). Kehidupan iman kita harus bertumbuh di dalam pengenalan akan Kristus
bahwa Dialah Tuhan satu-satunya. Oleh karena Dia adalah penguasa atas alam
semesta dan sekaligus Kepala jemaat, kita yang adalah jemaat-Nya tidak takut
akan kuasa apa pun di dunia ini. Justru sebagai tubuh Kristus kita menyaksikan
kekayaan rohani kita berupa kasih dan kuasa-Nya yang memancar keluar melalui
setiap perbuatan dan perkataan kita setiap hari.
Sumber:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/MUKJIZAT
MASIH TERJADI
: Lukas 11:14-23
: Lukas 12-14
Jika Aku mengusir setan dengan kuasa
Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu (Lukas 11:20)
Puncak gunung Sgurr Choinnich Mor di
Skotlandia menjulang begitu tinggi dan terjal bahkan nyaris vertikal. Pada
tanggal 30 Januari 2011, Adam Potter (36 tahun) berhasil menaklukkannya. Namun,
Potter terjatuh di dinding terjal sisi timur, dari ketinggian sekitar 300
meter. Tim penyelamat berhasil menemukan Potter di kaki gunung, dan mendapati
Potter tidak cedera sedikit pun, kecuali goresan kecil di dada. Dengan
keheranan, Letnan Baker pimpinan tim penyelamat mengatakan: "Ia beruntung
masih hidup. Sangat sukar dipercaya bahwa orang yang jatuh dari ketinggian itu
ke tempat berbatu-batu, masih bisa berdiri dan berbincang dengan kami!"
Mukjizat masih terus terjadi hingga saat ini.
Namun, dari dulu hingga sekarang, banyak orang yang sulit memercayai adanya
mukjizat, dan selalu punya alasan untuk menyangkal. Lihatlah ketika Yesus
mengadakan mukjizat: mengusir setan dan menyembuhkan si bisu (ayat 14). Orang
Farisi yang tak mau mengakui keilahian Kristus, berdalih untuk tidak
memercayai-Nya dan malah mengatakan bahwa Yesus melakukannya dengan kuasa
penghulu setan. Bagaimana mungkin pimpinan setan mengusir setan yang menjadi
anak buahnya? Bukankah seharusnya mereka mengakui bahwa Yesus melakukannya
karena kuasa Roh Allah? Bukankah seharusnya mereka mengakui bahwa Kerajaan
Allah hadir dalam diri Yesus?
Dengan tegas Yesus berkata bahwa orang yang
tak mempercayai Dia, berarti melawan Dia. Apakah Anda memercayai Dia? Dia masih
terus mengadakan banyak mukjizat setiap hari. Bukankah hidup Anda sendiri
adalah mukjizat Allah? Maukah Anda mengakuinya?
TUHAN MASIH TERUS BERKARYA DENGAN BANYAK CARA
HINGGA KINI AGAR MANUSIA DIKUATKAN OLEH KEBESARAN-NYA DI HIDUP INISumber:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/[
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar