Allah tetap setia
Kejadian 35:16-29
Rabu, 18 Juli 2012
Mengikut Tuhan tidak serta merta membuat kita bebas dari masalah. Masalah adalah bagian yang tak terpisahkan dari hidup. Namun, orang yang akrab dengan Tuhan berusaha melihat suatu masalah bukan dari sudut pandang dirinya, melainkan mencari tahu maksud Tuhan yang tersembunyi di balik masalah tersebut.
Hidup Yakub berubah sejak perjumpaan kembali dirinya dengan Tuhan di Betel. Persoalan tetap ada, tetapi tidak lagi memengaruhi jalan hidupnya. Hal itu nampak ketika Rahel, istrinya, melahirkan putra bungsu mereka. Kesusahan yang luar biasa yang dialami Rahel pada saat proses persalinan, membuatnya memberi nama Ben-oni "putra kesusahanku" untuk bayi yang baru dilahirkannya itu (17). Namun Yakub menggantinya menjadi Benyamin, "putra tangan kanan" (18). Perubahan nama tersebut menunjukkan bahwa sudut pandang Yakub dalam menghadapi masalah telah berubah. Kehadiran Benyamin merupakan suatu anugerah, karena itu Yakub memberinya nama yang bermakna positif.
Selain kematian Rahel, Yakub juga menghadapi masalah perselingkuhan anaknya, Ruben dengan Bilha, gundiknya. Alkitab tidak menjelaskan sikap Yakub terhadap persoalan tersebut, melainkan melanjutkan kisah hidup Yakub dengan mencatat daftar keturunannya. Hal itu menandakan bahwa, sungguh pun hidup Yakub dipenuhi dengan berbagai permasalahan, tetapi tidak sedikit pun membatalkan pilihan Tuhan atas dirinya sebagai penggenapan janji Tuhan kepada Abraham. Perjalanannya terus dipimpin Tuhan hingga ia tiba di Mamre dan bertemu ayahnya, Ishak. Cerita singkat kematian Ishak memperlihatkan hubungan kakak-beradik, Esau dan Yakub, yang sudah membaik.
Persoalan demi persoalan datang menghampiri kita. Ada yang bisa diselesaikan, ada pula yang terlalu rumit hingga kadang-kadang menguap begitu saja. Yang terpenting dari semuanya itu bukanlah selesai atau tidaknya persoalan-persoalan itu, melainkan kepekaan kita dalam menyaksikan penyertaan dan kesetiaan Tuhan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar