"Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan
ganjaran Allah. Ia sendiri datang
menyelamatkan kamu!" (Yes 35:4).
Pada suatu hari ketika
Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli
Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka
datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan
orang sakit. Lalu datanglah beberapa
orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa
dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Karena mereka tidak dapat
membawanya masuk berhubungdengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke
atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat
tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus
melihat iman mereka, berkatalah
Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni." Tetapi ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah
ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"
Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka:
"Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan:
Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah? Tetapi
supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"
-- berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --: "Kepadamu Kukatakan,
bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan
seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya
dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang itu takjub, lalu
memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: "Hari ini kami telah
menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan." (Luk 5:17-26).
Yesaya
menggambarkan ketika orang bersuka cita dan bersorak sorai saat melihat kemulyaan
Tuhan, juga saat orang menyaksikan bagaimana Allah menyelamatkan manusia. Sebuah gambaran yang sangat indah yang
diberikan kepada kita tentang pengalaman Allah. Lalu dalam injil dikisahkan bagaimana orang bergembira karena
menyaksikan karya Yesus menyelamatkan orang sakit. Pada masa Adven ini, kita juga diundang untuk
menantikan, namun tidak hanya menyaksikan, tetapi juga mengalami bagaimana Allah
begitu peduli terhadap kita, bagaimana Allah menyelamatkan kita. Maka baiklah kalau hari ini kita mengakui kapan
terakhir kita mengalami kegembiraan dan suka cita karena Allah menyelamatkan
manusia. Penyelamatan itu dapat kita lakukan
dalam pengalaman hidup kita sehari-hari yaitu pengalaman kita sendiri, ketika
Allah menolong dalam diri pribadi ataupun juga kita menyaksikan Allah menyelamatkan
orang lain, dalam diri orang-orang di sekitar kita. Melalui pengalaman itu kita mensyukuri sebagaima
juga dilakukan oleh nabi Yesaya dalam memuji Allah, dan juga kita patut bersyukur
karena kita mendapat anugerah hari yang baru.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar