Patrick Beckert adalah atlet speed skating asal Jerman di
   Olimpiade Musim Dingin, Februari 2010 di Vancouver, Kanada. Pada
   babak penyisihan, Beckert hanya berada di posisi ke-4, sehingga
   ga-gal masuk ke babak final. Ia begitu kecewa, sehingga memutuskan
   untuk pergi meninggalkan base camp-nya dan mematikan telepon
   selularnya. Tidak disangka, Enrico Fabis, atlet Italia pemegang dua
   medali emas, menarik diri dari pertandingan final karena cedera.
   Maka, terbukalah peluang untuk Beckert bertanding di babak final.
   Akan tetapi, karena tidak bisa dihubungi, Beckert pun akhirnya
   kehi-langan kesempatan berharga yang diimpi-impikannya itu.
   Kesedihan mendalam juga dialami  Daud ketika mendengar kabar
   kematian Absalom, anaknya yang memberontak. Ia sungguh berduka,
   sehingga ia menarik diri dari tentaranya yang telah berjuang
   untuknya. Untunglah Yoab mengingatkan Daud tentang apa yang masih
   dimiliki dan layak disyukurinya (ayat 5, 6), sehingga Daud pun tidak
   terus larut dalam kesedihan dan terhindar dari kehilangan yang lebih
   besar lagi, yaitu orang-orang yang setia kepadanya (ayat 7, 8).
   Dalam menjalani kehidupan ini, kita pun bisa saja mengalami
   kekecewaan; ketika harapan tidak terwujud, atau apa yang kita
   idam-idamkan hilang lenyap. Dalam situasi demikian, yang perlu
   selalu kita ingat adalah: jangan tenggelam dan berlarut-larut dengan
   kesedihan. Selain tidak akan menyelesaikan masalah, itu bisa
   mengundang kehilangan yang lain; mungkin kesempatan berharga,
   sahabat, atau bahkan kesehatan. Dan yang pasti, kita akan kehilangan
   rasa syukur atas apa yang ada. Sayang sekali, bukan? --AYA
                   KECEWA BERLARUT BISA MENGHANYUTKAN
                        KESEMPATAN DI DEPAN MATA
   2 Samuel 18:33-19:8
   33  Maka terkejutlah raja dan dengan sedih ia naik ke anjung pintu
       gerbang lalu menangis. Dan beginilah perkataannya sambil
       berjalan: "Anakku Absalom, anakku, anakku Absalom! Ah, kalau aku
       mati menggantikan engkau, Absalom, anakku, anakku!"
    1  Lalu diberitahukanlah kepada Yoab: "Ketahuilah, raja menangis
       dan berkabung karena Absalom."
    2  Pada hari itulah kemenangan menjadi perkabungan bagi seluruh
       tentara, sebab pada hari itu tentara itu mendengar orang
       berkata: "Raja bersusah hati karena anaknya."
    3  Sebab itu tentara itu masuk kota dengan diam-diam pada hari itu,
       seperti tentara yang kena malu kembali dengan diam-diam karena
       melarikan diri dari pertempuran.
    4  Raja menyelubungi mukanya, dan dengan suara nyaring merataplah
       raja: "Anakku Absalom, Absalom, anakku, anakku!"
    5  Lalu masuklah Yoab menghadap raja di kediamannya serta berkata:
       "Pada hari ini engkau mempermalukan semua hambamu, yang telah
       menyelamatkan nyawamu pada hari ini dan nyawa anak-anakmu
       laki-laki dan perempuan dan nyawa isteri-isterimu dan nyawa
       gundik-gundikmu,
    6  dengan mencintai orang-orang yang benci kepadamu, dan dengan
       membenci orang-orang yang cinta kepadamu! Karena pada hari ini
       engkau menunjukkan bahwa panglima-panglima dan anak buah tidak
       berarti apa-apa bagimu. Bahkan aku mengerti pada hari ini, bahwa
       seandainya Absalom masih hidup dan kami semua mati pada hari
       ini, maka hal itu kaupandang baik.
    7  Oleh sebab itu, bangunlah, pergilah ke luar dan berbicaralah
       menenangkan hati orang-orangmu. Sebab aku bersumpah demi TUHAN,
       apabila engkau tidak keluar, maka seorangpun tidak akan ada yang
       tinggal bersama-sama dengan engkau pada malam ini; dan hal ini
       berarti celaka bagimu melebihi segala celaka yang telah kaualami
       sejak kecilmu sampai sekarang."
    8  Lalu bangunlah raja dan duduk di pintu gerbang. Maka
       diberitahukanlah kepada seluruh rakyat, demikian: "Ketahuilah,
       raja duduk di pintu gerbang." Kemudian datanglah seluruh rakyat
       itu menghadap raja. Adapun orang Israel sudah melarikan diri,
       masing-masing ke kemahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar