Jumat, 11 November 2011

TAMBAHKANLAH IMAN KAMI

 TAMBAHKANLAH IMAN KAMI

 "Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:

"Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang

mengadakannya.  Adalah lebih baik baginya

jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam

laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. Jagalah

dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal,

ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari

dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus

mengampuni dia." Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan:

"Tambahkanlah iman kami!" Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu

mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara

ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat

kepadamu." (Luk 17:1-6).

 

Tuhan

Yesus mengingatkan bagaimana kita membangun relasi dengan sesama kita.  Pertama, Tuhan sendiri mengajak agar kita

tidak menyesatkan sesama kita.  Kedua,

Tuhan mengajak kita agar senantiasa untuk mengampuni sesama kita.  Untuk kedua hal kita mengusahakan dengan

kekuatan sendiri, kita tidak mampu.  Maka

para murid meminta tambahan iman.  Memang

untuk mengampuni kita membutuhkan iman, supaya kita dapat mengampuni, kita perlu

mempunyai suatu keyakinan, bahwa orang yang telah menyakiti kita nantinya akan

dapat diperbaiki hidupnya.  Atas sebuah kepercayaan

yang diberikan iman seorang untuk memberikan pekerjaan bagi orang lain,

disitulah dibutuhkan iman.  Lalu seseorang

yang setia memaafkan, yang sebelumnya telah luka.  Luka karena mengalami perbuatan jahat dari

orang yang kita ampuni.  Disinilah iman

dibutuhkan untuk menyembuhkan rasa sakit hati, iman diperlukan bahwa diyakini hal

buruk tidak lagi akan terjadi.

 

Maka mari

kita terus berpegang pada Tuhan agar relasi kita terhadap sesama semakin

berkembang dan juga saling mengampuni.

 

"TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau

aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa

aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi. Sebab sebelum

lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya

TUHAN. Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh

tangan-Mu ke atasku.Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak

sanggup aku mencapainya." (Mzm 139:1-6).

 

Tuhan

Yesus memberkati kita semua.  Amin.

 

Nita Garot

[Non-text portions of this message have been removed]


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar