Selasa, 29 November 2011

Pemimpin Ideal

Pemimpin ideal

Kalau kita ditanya, "Seperti apakah pemimpin yang ideal itu?", tentu
jawabannya akan bermacam-macam. Namun menurut opini umum, pemimpin
ideal itu bermoral baik dan tidak mementingkan diri sendiri. Ia
juga tulus hati, ramah, bukan pemarah, tidak melakukan kekerasan,
sabar, bertanggung jawab, dan tidak bertentangan dengan kebenaran.

Dalam firman Tuhan, berbagai kriteria di atas dirangkum di dalam diri
seorang pemimpin yang disebut gembala. Rasul Petrus adalah satu
dari 12 murid Yesus. Ia adalah satu dari tiga orang yang
menyaksikan Kristus dimuliakan (Mrk. 9:1-13; 2Ptr. 1:16-18). Dalam
kehidupan sehari-hari, ia sering kali berperan sebagai juru bicara
para rasul. Petrus juga menyaksikan peristiwa kematian dan
kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Firman Tuhan mencatat pula bahwa
Petruslah yang berkhotbah di hari Pentakosta dan menjadi soko guru
jemaat di Yerusalem. Namun ketika ia menulis surat kepada para
pemimpin, ia menyebut dirinya sebagai teman penatua (1). Itu
artinya dia tidak lebih berkuasa dibandingkan mereka. Ia
mengingatkan para penatua atau pemimpin agar menjadi gembala bagi
kawan domba Allah. Dalam ayat 2-5, Petrus memaparkan karakteristik
seorang pemimpin/gembala yang baik. Karakteristik pemimpin rohani
yang baik antara lain: menyadari bahwa mereka sedang
menggembalakan kawanan domba Allah dan bukan miliknya sendiri,
melakukannya karena dorongan yang kuat untuk melayani dan bukan
karena upah, fokus pada apa yang dapat diberikan dan bukan pada
apa yang akan mereka dapatkan, serta memimpin dengan memberi
teladan, bukan memerintah.

Setiap orang percaya sesungguhnya menjadi seorang pemimpin bagi
sesamanya di dalam konteks yang berbeda. Oleh sebab itu apa pun
bentuk peraturan yang kita buat, hendaklah kepemimpinan kita
senantiasa sejalan dengan kriteria di atas. Jangan sampai
kepemimpinan yang kita jalankan tidak menjadi berkat dan tidak
membangun mereka yang kita pimpin. Mari menjadi pemimpin yang
memiliki kriteria Kristus.


1 Petrus 5:1-11

1 Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman
penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat
bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.
2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan
paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan
jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian
diri.
3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka
yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan
bagi kawanan domba itu.
4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima
mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada
orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang
terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak,
tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat,
supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang
memelihara kamu.
8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling
sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat
ditelannya.
9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua
saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
10 Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu
dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi,
meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu
menderita seketika lamanya.
11 Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar