Kamis, 10 November 2011

AKHIR SEBUAH KISAH

AKHIR SEBUAH KISAH

: 1 Tawarikh 29:21-30
: Yohanes 19-21

Nats : Kemudian matilah ia pada waktu

telah putih rambutnya, lanjut umurnya, penuh kekayaan dan kemuliaan, kemudian

naik rajalah Salomo, anaknya, menggantikan dia (1 Tawarikh 29:28)

 

Semua kisah tentu ada akhirnya. Ada

yang berakhir dengan bahagia, tetapi banyak juga yang berakhir sedih, bahkan

tragis. Kalau kita diminta untuk memilih, tentu kita akan memilih kisah yang

berakhir bahagia, apalagi kalau itu kisah hidup kita sendiri. Bahkan, ada

gurauan bahwa kalau bisa kita mengalami masa kecil yang indah, masa muda yang

nikmat dan bahagia, lalu di masa tua tinggal menikmati kekayaan dan menunggu

masuk surga. Tentu ini tidak realistis.

 

Hidup Daud dapat dikatakan sukses. Ia

sukses menjadi raja yang kaya raya dan penuh kemuliaan. Anaknya, Salomo raja

yang akan terkenal karena hikmatnya akan menggantikannya sebagai raja. Daud,

raja sekaligus prajurit sejati, wafat saat usianya sudah tua dan meninggalkan banyak

kesan: karyanya, hikmatnya, kesalehannya, doa-doanya. Memang ada raja Israel

lain yang lebih makmur dan lebih lama memerintah daripada Daud, tetapi tak ada

raja yang lebih saleh darinya. Hingga ia bahkan dihubungkan dengan Mesias yang

dijanjikan. Ya, Yesus bahkan juga disebut sebagai Anak Daud.

 

Ketika kita kelak meninggalkan dunia

ini, apakah yang kita ingin agar diingat orang-orang mengenai kita?

Keberhasilan atau kegagalan kita? Apakah perjalanan hidup dan iman yang telah

kita perjuangkan bisa menjadi teladan bagi orang-orang yang kita tinggalkan?

Kiranya bukan sekadar akhir bahagia yang kita inginkan terjadi di hidup kita,

melainkan hidup yang telah selesai melaksanakan rancangan Allah bagi kita.

Bahwa melalui hidup kita, banyak orang dapat merasakan kasih Tuhan. Melalui

hidup kita, nama Kristus dimuliakan.
 

HIDUP YANG SUKSES

BUKAN SEKADAR MEMENUHI CITA-CITA PRIBADI MELAINKAN JUGA MEMENUHI CITA-CITA

TUHAN MENCIPTAKAN KITA

Transformasi radikal

Efesus 5:7-14
 
Terang jelas berbeda dengan gelap,

sebab itu terang tidak dapat bersatu dengan gelap. Ketika terang datang maka

gelap akan sirna karena terang akan menyingkapkan apa yang ditutupi oleh

kegelapan.

 

Paulus menjelaskan bahwa orang yang

telah diselamatkan karena iman kepada Kristus bukan sekadar mengalami

perbaikan, melainkan sebuah transformasi radikal dari gelap menjadi terang (8).

Transformasi radikal ini seharusnya berdampak radikal pula pada perilaku orang

yang sudah diselamatkan. Orang percaya seharusnya tidak lagi ambil bagian dalam

perbuatan kegelapan (7, 11) sebab perubahan kondisi dari gelap menjadi terang

seharusnya berbanding lurus dengan perubahan hidup. Oleh karena itu perbuatan

kegelapan seharusnya ditelanjangi (11, 12-13) agar orang lain pun tahu dan

kemudian menghindarinya.

 

Yesus Kristus adalah terang dunia,

siapa saja yang menyebut diri pengikut Kristus harus hidup di dalam terang.

Karakter terang akan nyata melalui kebaikan, keadilan, dan kebenaran (9) yang

muncul sebagai buahnya. Hidup sebagai anak terang juga berarti selalu mencari

apa yang berkenan bagi Tuhan yang telah menganugerahkan keselamatan (10).

 

Hidup sebagai anak terang adalah

panggilan utama kita sebagai pengikut Kristus. Ini harus berdampak pada

perilaku, pola pikir, dan nilai-nilai hidup yang kita anut. Kita tidak boleh

sama lagi seperti sebelum kita mengenal Kristus. Kita telah menjadi ciptaan

baru maka bila dibandingkan perilaku dan pola pikir kita sebelum dan sesudah

mengenal Kristus, semua itu harus seperti perbedaan siang dan malam.

 

Lihatlah hidup kita, sudahkah berbeda

antara masa sebelum kenal Kristus dan masa sesudah kita dilahirkan kembali?

Bila belum, bangunlah dari tidur yang berkepanjangan dan mintalah cahaya

Kristus menerangi Anda. Bila sudah, terangi dunia di sekitar Anda dengan terang

Kristus. Dengan demikian kita menyenangkan hati Tuhan dan Injil dinyatakan.

"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat

perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga" (Mat. 5:16).


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar