Senin, 03 Oktober 2011

Mengasihi Dan Menghormati Tuhan

Wahyu 2: 23

2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.

Bagaimanakah kita menjadi orang yang mengasihi dan menghormati Tuhan? Kebenaran ini sangat penting dan berharga bagi kita yang berminat untuk mengasihi dan menghormati-Nya. Tetapi kalau kita tidak berminat, kebenaran ini tidak berarti sama sekali.

Betapa celakanya orang yang membanggakan diri dengan apa yang dimilikinya dalam hidup ini, kalau ia tidak menghormati dan mengasihi Tuhan. Sebab semua yang kita miliki—termasuk tubuh kita ini—adalah milik Tuhan, atau berkat yang dipercayakan kepada kita untuk kemuliaan nama-Nya. Kalau tidak mulai menghormati dan mengasihi Tuhan di bumi sekarang ini, maka kita tidak akan pernah mengalami apa yang dimaksud dengan menghormati dan mengasihi Tuhan selamanya. Suatu hari orang-orang yang mengabaikan kebenaran ini dan bangga atas apa yang tidak berhak mereka banggakan akan dipermalukan. Sebab mereka telah menggunakan untuk kehormatan mereka sendiri apa yang seharusnya digunakan untuk kehormatan Pemilik mereka, Tuhan Semesta Alam.

Jadi bagaimana caranya menjadi orang yang mengasihi dan menghormati Tuhan? Langkah nyatanya adalah dengan selalu memperhatikan keadaan batin kita, maksudnya kita harus selalu memeriksa atau mengoreksi diri apakah ada kejahatan dalam hati dan pikiran kita. Kejahatan ini bukan hanya menyangkut kebencian, dendam dan kemarahan; tetapi juga keinginan-keinginan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, dan juga menilai sesuatu lebih berharga daripada Tuhan. Inilah unsur-unsur negatif dalam batin kita yang tidak boleh dibiarkan. Kalau dibiarkan terus-menerus akan membangun karakter Lucifer. Oleh karena itulah kuasa kegelapan berusaha agar jiwa manusia diwarnai dengan unsur-unsur tersebut.

Setelah selalu menyadari adanya unsur-unsur negatif dalam diri kita,selanjutnya kita harus belajar untuk membuangnya. Dengan demikian kita akan terbiasa memiliki perasaan tidak merasa sejahtera bila unsur-unsur itu timbul kembali dalam diri kita. Ada penolakan keras setiap kali ada unsur-unsur tersebut di dalam diri kita. Ini akan membangun kesucian hidup yang sejati. Koreksi diri ini harus selalu kita lakukan, sebab Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia menguji batin dan hati orang. Batin (nefrós) menunjuk kepada pikiran kita yang terdalam, sementara hati ( kardía) menunjuk kepada apa yang kita rasakan dan ingini (juga pada 1Tes. 2:4). Mari terus berjuang menjadi orang yang mengasihi dan menghormati Tuhan.

Langkah nyata untuk menjadi orang yang mengasihi dan menghormati Tuhan adalah selalu memperhatikan keadaan batin dan membuang unsur-unsur negatif.


www.askopgideon.com Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar