Jumat, 08 Oktober 2010

THINK LESS, FEEL MORE

THINK LESS, FEEL MORE

Sebuah majalah nasional memiliki rubrik khusus yang menceritakan aksi
heroik seseorang yang menyelamatkan orang lain; menceburkan diri ke laut,
menembus kebakaran. Umumnya orang-orang yang bergantian diceritakan adalah
warga biasa. Namun, menurut salah seorang pengasuhnya, ada satu kesamaan
yang menyatukan mereka: mereka bertindak tanpa berpikir. Saya jadi teringat
pada pesan yang dicoretkan Rene Suhardono-seorang career coach-dalam
bukunya: Think Less, Feel More (Lebih sedikit berpikir, lebih banyak
merasa).

Ada saat-saat dalam hidup ini ketika kita tidak dapat mengandalkan logika
semata. Contohnya ada juga dalam bacaan hari ini. Dibanding
saudara-saudaranya yang sudah menjadi prajurit, Daud adalah anak paling
kecil (dari segi usia dan perawakan) yang aktivitas sehari-harinya adalah
meng-gembala domba-domba ayahnya di padang rumput. Sedangkan pasukan
Filistin tampil sebagai prajurit berpengalaman. Benar-benar lawan yang tak
seimbang. Tatkala akhirnya Daud memutuskan untuk maju melawan raksasa
Goliat, orang melihatnya sebagai tindakan yang tidak realistis. Namun, Daud
mengandalkan imannya kepada Tuhan. Seluruh perasaannya diliputi kepercayaan
kepada Allah yang ia yakini sanggup menolong. Dan, ia menang. Bagi Tuhan,
tidak ada orang biasa atau luar biasa; yang ada hanya orang yang mau
membuka hati untuk dipakai oleh-Nya atau tidak.

Dalam hidup ini, ada situasi-situasi di mana kita seharusnya berpikir,
tetapi juga diimbangi dengan respons dari hati. Bukalah hati Anda untuk
dipakai Tuhan, karena Dia mau memakai Anda, melebihi dari yang bisa
dipikirkan oleh otak kita --OLV

SESUATU YANG MUSTAHIL BAGI LOGIKA PUN BISA TERJADI
APABILA TUHAN MENGHENDAKI DAN HAMBA-NYA MEMBUKA HATI

1 Samuel 17:1-13

1 Orang Filistin mengumpulkan tentaranya untuk berperang; mereka
berkumpul di Sokho yang di tanah Yehuda dan berkemah antara Sokho
dan Azeka di Efes-Damim.
2 Saul dan orang-orang Israel juga berkumpul dan berkemah di Lembah
Tarbantin; mereka mengatur barisan perangnya berhadapan dengan
orang Filistin.
3 Orang Filistin berdiri di bukit sebelah sini dan orang Israel
berdiri di bukit sebelah sana, dan lembah ada di antara mereka.
4 Lalu tampillah keluar seorang pendekar dari tentara orang
Filistin. Namanya Goliat, dari Gat. Tingginya enam hasta
sejengkal.
5 Ketopong tembaga ada di kepalanya, dan ia memakai baju zirah yang
bersisik; berat baju zirah ini lima ribu syikal tembaga.
6 Dia memakai penutup kaki dari tembaga, dan di bahunya ia memanggul
lembing tembaga.
7 Gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun, dan mata tombaknya itu
enam ratus syikal besi beratnya. Dan seorang pembawa perisai
berjalan di depannya.
8 Ia berdiri dan berseru kepada barisan Israel, katanya kepada
mereka: "Mengapa kamu keluar untuk mengatur barisan perangmu?
Bukankah aku seorang Filistin dan kamu adalah hamba Saul? Pilihlah
bagimu seorang, dan biarlah ia turun mendapatkan daku.
9 Jika ia dapat berperang melawan aku dan mengalahkan aku, maka kami
akan menjadi hambamu; tetapi jika aku dapat mengungguli dia dan
mengalahkannya, maka kamu akan menjadi hamba kami dan takluk
kepada kami."
10 Pula kata orang Filistin itu: "Aku menantang hari ini barisan
Israel; berikanlah kepadaku seorang, supaya kami berperang seorang
lawan seorang."
11 Ketika Saul dan segenap orang Israel mendengar perkataan orang
Filistin itu, maka cemaslah hati mereka dan sangat ketakutan.
12 Daud adalah anak seorang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda, yang
bernama Isai. Isai mempunyai delapan anak laki-laki. Pada zaman
Saul orang itu telah tua dan lanjut usianya.
13 Ketiga anak Isai yang besar-besar telah pergi berperang mengikuti
Saul; nama ketiga anaknya yang pergi berperang itu ialah Eliab,
anak sulung, anak yang kedua ialah Abinadab, dan anak yang ketiga
adalah Syama.

Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar