Jumat, 08 Oktober 2010

TEGURAN SEORANG ANAK

TEGURAN SEORANG ANAK

Ini cerita dari D.L. Moody, dalam buku berjudul Orang Buta yang
Membawa Lentera (Gloria Graffa, 2010). Seorang gadis kecil pulang
dari gereja. Sambil duduk di pangkuan ayahnya ia berkata, "Ayah,
apakah Ayah minum minuman keras lagi?" Perkataan putrinya itu
membuat sang ayah gelisah. Jika istrinya yang menegur, tentu ia
sudah hilang kesabaran dan minum lebih banyak alkohol. Namun,
putrinya menegur dengan kasih. Ia pun bertobat. Sejak itu, rumahnya
menjadi "surga" kecil.

Saat berusia 12 tahun, Yesus sempat membuat orangtua-Nya cemas dan
mencari-cari-Nya hingga tiga hari karena terpisah dari rombongan
(ayat 45, 46). Ketika akhirnya Yusuf dan Maria mene-mukan-Nya, Yesus
menegur mereka dengan mengungkap tujuan kehadiran-Nya di dunia,
yakni melakukan urusan Bapa-Nya (ayat 49). Dan Maria, khususnya,
menerima teguran itu untuk mengenali kehendak Allah (ayat 52).
Keterbukaan komunikasi ini tidak merenggangkan hubungan, tetapi
justru mengarahkan kembali keluarga itu akan rancangan besar Allah
bagi mereka.

Seorang anak yang mengenal kasih Kristus sangat mungkin menjadi
saksi yang berani. Sebab ia tulus, tak ada niat menjerumuskan atau
mempermalukan orang lain. Khususnya bagi keluarga sendiri. Tak
selalu orangtua yang mengoreksi anak. Bahkan, ketika suami atau
istri tak mampu menegur pasangannya, maka si anak dapat. Justru anak
kerap dapat menegur orangtua dengan cara yang lebih mudah diterima.
Maka, bawa anak sedini mungkin kepada Kristus. Tanamkan kesetiaan
beribadah. Dukung pertumbuhan rohaninya melalui bacaan dan pujian
rohani. Agar mereka menjadi murid Kristus yang ikut mewujudkan surga
kecil dalam keluarga! --AW

DALAM KELUARGA KRISTIANI YANG MAU BERTUMBUH
SETIAP ANGGOTA TERBUKA UNTUK DITEGUR DAN MENEGUR


Lukas 2:41-52

41 Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya
Paskah.
42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke
Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang,
tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang
seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya,
lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem
sambil terus mencari Dia.
46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang
duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan
kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
48 Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu
kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian
terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau."
49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu
tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
50 Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup
dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di
dalam hatinya.
52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan
besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar