Selasa, 05 Oktober 2010

Suami ideal berdasarkan firman Tuhan

SUAMI DALAM PERNIKAHAN KRISTEN

"Hai, suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi
jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya" (Efe 5:25).

1. Kasih yang Rela Berkorban

Tanggung jawab pertama dari seorang suami dalam pernikahan adalah
mengasihi istrinya. "Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan
janganlah berlaku kasar terhadap dia." (Kol 3:19). Kata yang
digunakan Efe 5 untuk "kasih" suami kepada istrinya adalah kata yang
sama untuk mengungkapkan "kasih" Allah kepada umat-Nya. Kasih ini
adalah kasih yang terus memberi meskipun tidak menerima imbalan.
Kasih ini hanya mencari apa yang baik bagi yang dikasihinya, tanpa
mempedulikan biaya dan pengorbanan secara pribadi. Sebagaimana
kesatuan pernikahan dalam kitab Kejadian merupakan gambaran dari
kasih Allah, hubungan suami istri dalam Efe 5 merupakan gambaran
Kristus dan gereja-Nya.

Kita bisa mengerti dengan lebih baik bagaimana suami hendaknya
mengasihi istrinya ketika kita melihat Kristus mengasihi gereja-Nya.
Dari Efe 5:21-22, buatlah daftar tentang ciri khas dari kasih Kristus
terhadap gereja-Nya. Kemudian, dari ayat-ayat yang sama, buatlah
daftar yang menunjukkan tanggung jawab sang suami dalam mengasihi
istrinya.

2. Pemeliharaan dan Perlindungan

Alkitab tidak mengistimewakan suami lebih dari istri. Peran suami
berpusat pada tanggung jawab, dan menyediakan kebutuhan istrinya
seperti yang disebutkan dalam Efe 5:28-29. Suami dikatakan harus
memberikan kepada istrinya perhatian yang sama seperti kepada
tubuhnya sendiri. Hal ini termasuk menyediakan materi, makan dan
kebahagiaan pada sang istri. Daftarlah kebutuhan yang dimiliki istri
Anda; secara fisik, sosial budaya, emosi, dan rohani.

3. Penghargaan dan Penghormatan

"...hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum
yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih
karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang." (1Pe 3:7).
Para suami seharusnya tidak merendahkan, mengejek dan berbicara kasar
terhadap istri di hadapan orang banyak. Baik secara pribadi maupun di
hadapan umum, seorang suami harus menunjukkan hormat dan penghargaan
kepada istrinya. Suami yang gagal untuk mengasihi dan memberikan
perhatian terhadap istrinya, doanya akan terhalang.

4. Kepemimpinan

"...Karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah
kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh." (Efe 5:23). Alkitab
tidak menekankan kekuasaan secara diktator, melainkan adanya
kepemimpinan. Menjadi kepala keluarga tidak berhubungan dengan
kelemahan atau kekuatan. Kepala keluarga adalah kedudukan pelayanan
yang khusus supaya suatu pernikahan boleh berkembang dan bertumbuh.
Sang suami memberikan contoh dari kehidupan Ilahi.

"...pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah;...Tetapi
aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
(Yos 24:15). Pelajarilah bagaimana Yosua memberikan kepemimpinan
secara rohani kepada keluarganya. Kepemimpinan rohani termasuk
memberikan nasihat dan petunjuk berdasarkan firman Allah. Sang suami
memimpin dalam membuat keputusan di keluarga. Dia melibatkan istrinya
dalam doa dan dalam usaha pencapaian persetujuan. Kepemimpinan adalah
suatu tanggung jawab yang berat bagi seorang suami. Dia tidak bisa
menanggungnya sendiri. Kunci untuk menjadi pemimpin di rumah
disebutkan dalam: "Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur
menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh."

5. Sukacita dan Berkat

Dari beratnya tanggung jawab yang dibebankan atas suami, sangat
mungkin baginya untuk menyerah dan melupakan bahwa Allah bermaksud
mengadakan pernikahan untuk kebaikan dan kesukaan. Ketika pernikahan
dilaksanakan sesuai dengan rencana Allah - yaitu dengan kasih,
perhatian, kelembutan, penghargaan dan penghormatan - upahnya adalah
sukacita dan berkat-berkat. Bacalah 1Pe 3:8-12, Rom 12:17,
1Te 5:15, 1Ko 4:12. Seorang yang percaya harus memberi berkat supaya
dapat menerima berkat dari Tuhan.

Seorang suami hendaknya bertanya kepada dirinya sendiri:
1. Apakah kelebihan istri yang bisa saya puji?
2. Dengan cara apa saya bisa menjadi berkat bagi dia?
3. Dalam hal apa saya bisa berterima kasih kepada istri saya?
4. Dalam kehidupan istri saya, hal khusus apa yang harus saya
doakan agar Tuhan memberkatinya?

Dengan suatu sikap dan tindakan yang menanggapi segala sesuatu
sebagai berkat, maka "hari-hari yang baik dan hidup yang diberkati"
bersama sang istri akan diberikan Tuhan kepada suami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar