Sabtu, 30 Oktober 2010

RAKUS

RAKUS


Sepasang pengantin merayakan pesta pernikahan mereka di sebuah restoran
mewah di Taipei. Sebagai bonus, keduanya boleh minum bir dan wine sepuasnya
tanpa biaya tambahan. Mumpung gra-tis, Wu, si pengantin pria, menenggak
minuman keras sebanyak-banyaknya. Sepulang dari pesta, wajahnya mendadak
pucat. Segera Wu dilarikan ke rumah sakit. Jantungnya tidak tahan menerima
asupan alkohol begitu banyak. Malam itu juga ia meninggal. Pada hari
pernikahannya.
Kerakusan berbahaya. Nafsu rakus muncul saat orang merasa berhak memperoleh
lebih. Umat Israel telah diberi Tuhan cukup makanan. Setiap pagi mereka
menerima mukjizat. Manna tersedia di depan tenda. Tinggal dipungut dan
dimasak. Namun, nafsu rakus membuat mereka tidak puas. Mereka menuntut
lebih: minta diberi daging. Tuhan murka, lalu menghukum dengan menuruti
kemauan mereka. Dikirimnya burung-burung puyuh. Banyak sekali. Setiap orang
mengumpulkan minimal 10 homer. Setara dengan 50 ember besar berisi daging
puyuh! Setelah diawetkan dengan cara dikeringkan, daging itu malah jadi
makanan beracun yang mematikan.

Nafsu rakus muncul bukan cuma dalam soal makan-minum, melainkan juga dalam
soal harta, kuasa, seks, pengetahuan, pengaruh, dan lain-lain. Gejalanya:
kita merasa tidak puas terhadap berkat Tuhan, lalu menuntut lebih. Lalu
segala cara pun kita tempuh. Hati kita berbisik: "Ayo, ambil lebih banyak
lagi. Kamu bisa!" Jika nafsu rakus itu akhirnya bisa tersalurkan karena ada
kesempatan, jangan buru-buru berkata: "Itu berkat Tuhan!" Bisa jadi itu
sebuah hukuman!

*HUKUMAN TUHAN PALING MENGERIKAN*
*IALAH SAAT DIA MEMBIARKAN ANDA PUNYA SEMUA YANG ANDA INGINKAN*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar