Jumat, 08 Oktober 2010

Pola pikir yang menghasilkan mukjizat

Pola Pikir Yang Menghasilkan Mukjizat

Rahasia pertama untuk memiliki iman kepada Tuhan adalah - mengerti bahwa di
dalam Tuhan segala sesuatu mungkin. Di dalam Tuhan, tidak ada penderitaan,
tidak ada kesedihan, kekalahan, dan tidak diinginkan.

Rahasia kedua adalah mengakui bahwa Tuhan memiliki otoritas total atas
segala sesuatu di dunia ini - di atas setan, malaikat, keadaan, dan semua
dunia fisik (lihat Yohanes 14:12). Ketika Anda berdiri di hadapan-Nya, Anda
sedang berdiri di hadapan Dia yang dapat memperbaiki apa pun. Yang perlu
Dia lakukan hanyalah berfirman.

Rahasia ketiga adalah belajar apa yang menjadi kehendak Tuhan disetiap
waktu (lihat Roma 12:1-2, I Yohanes 5:14-15). "Tuhan, apa yang akan Engkau
lakukan dalam situasi ini? Apa yang Anda ingin lakukan?" Ketika Anda
berkomunikasi dengan-Nya dan menghabiskan waktu bersama-Nya, Anda akan
menemukan apa yang menjadi kehendak-Nya (lihat Mazmur 85:8, Ibrani 12:25).
Lalu amin-kan apa yang Tuhan janjikan dalam hidup Anda. Alkitab mengatakan
Abraham percaya kepada Allah, " maka Allah memperhitungkan hal itu
kepadanya sebagai kebenaran" (Yakobus 2:23). Dia setuju dengan yang
diucapkan oleh Allah. Itulah yang harus kita lakukan: Amin Tuhan dan setuju
dengan apa yang dikehendaki oleh Tuhan dalam hidup Anda. Abraham setuju
dengan Tuhan ketika Tuhan mengatakan bahwa dia akan punya anak, meskipun ia
dan istrinya sudah lewat usia subur. Daripada meragukan atau melemahkan
iman, Alkitab mengatakan dia "diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan
Allah" (Roma 4:20).

Rahasia keempat adalah tidak mengandalkan kekuatan sendiri. Jangan
menganggap bahwa seluruh dunia melawan Anda. Jangan menganggap bahwa tugas
yang diberikan kepada Anda tampaknya mustahil. Jangan hanya memikirkan
ketidakmampuan Anda sendiri, atau kegagalan Anda sebelumnya, melainkan
bertumbuhlah dalam iman, dan berikan kemuliaan kepada Allah. (Lihat Mazmur
84:11, Yesaya 65:24, Yeremia 32:27, Matius 19:26).

Rahasia kelima adalah sepenuhnya yakin. Alkitab mengatakan kepada kita
bahwa Abraham "penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa
yang telah Ia janjikan." (Roma 4:21). Abraham dengan penuh keyakinan. Dalam
semangat, ia tidak hanya setuju dengan Tuhan namun juga menjadi sepenuhnya
yakin bahwa apa yang Tuhan telah katakan akan terjadi. Sepenuhnya "yakin"
adalah apa yang Yesus ajarkan tentang iman yang memindahkan gunung, "apa
saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya,
maka hal itu akan diberikan kepadamu." (lihat Markus 11:24). Ada sesuatu di
dalam diri Anda yang mengatakan, "Ini milikku.. Ini adalah milikku.
Sekarang aku memilikinya. Tidak ada pertanyaan tentang hal itu. Allah telah
mengatakan itu, dan saya percaya itu. Saya sepenuhnya yakin. Saya bukan
sedang mempertimbangkan. Saya menerimanya sekarang!"

Abraham mulai hidup seakan-akan punya anak. Hingga waktunya tiba,
Ishak "anak yang dijanjikan," dilahirkan.

Keyakinan semacam itu tidak dapat datang dari usaha manusia belaka. Itu
hanya muncul dari tergantung pada Allah, karena "iman timbul dari
pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17). Ini harus
datang dari Tuhan. Upaya memaksa diri untuk percaya tidak akan menghasilkan
apapun. Anda harus menggunakan iman yang Tuhan telah berikan kepada Anda.
Pertolongan Allah datang kepada Anda ketika Anda menghargai keberadaan-Nya,
ketika Anda menyadari kuasa-Nya, ketika Anda memuji Dia, saat Anda membaca
FirmanNya, ketika Firman ini meresap dalam hati Anda, dan ketika Anda telah
mendengar firman yang diucapkan-Nya dalam hati Anda, "Ini adalah apa yang
akan Aku lakukan. Percayalah!"

Kumpulan artikel menarik lainnya
* Pernahkah kamu merasa bosan
* Tuhan beri aku waktu 1 jam saja
* Elang dan kalkun
* Memo from God
* Letter from Jesus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar