Rabu, 20 Oktober 2010

PERTENGKARAN SAUDARA

PERTENGKARAN SAUDARA

Sebuah peribahasa Vietnam berkata, "Kedekatan saudara sekandung
itu seperti kedekatan tangan dengan kaki." Maka, sebenarnya
pihak-pihak itu tak bisa saling melukai, sebab sakitnya akan terasa
oleh semua.

Selama berpuluh tahun Miryam dan Harun setia menyertai dan mendukung
Musa-adik mereka-dalam memimpin bangsa Israel. Namun pada satu
titik, mereka iri pada hubungan pribadi Musa yang istimewa dengan
Tuhan-bahkan Tuhan berbicara kepadanya muka dengan muka (ayat 8).
Hingga Miryam dan Harun tega berkata tajam, "Sungguhkah Tuhan
berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan
kita juga Ia berfirman?" (ayat 1, 2). Dan atas sikap tersebut, Tuhan
bertindak. Dia memanggil, menegur mereka, dan menghukum Miryam (ayat
10). Syukurlah mereka segera menyadari kedaulatan Tuhan. Musa dan
Harun pun memintakan ampun atas Miryam, supaya ia dipulihkan (ayat
11-13).

Hubungan saudara-bersaudara terkadang bisa diwarnai
pertengkaran-pada segala usia; dari anak-anak hingga ketika semua
sudah sama-sama dewasa bahkan usia lanjut, seperti Musa ber-saudara.
Topiknya bisa beragam; kasih yang dirasa berbeda dari orangtua,
pinjam meminjam uang atau pembagian warisan, perasaan kurang
beruntung dibanding yang lain, dan sebagainya. Segala sesuatu bisa
terjadi. Maka, izinkan Tuhan terlibat dalam kehidupan kita
berkeluarga. Hingga ketika perselisihan terjadi, Tuhan menolong kita
melihat keadaan sebenarnya, dan mendapati jalan keluar yang baik
bagi semua. Sambil tetap berusaha menjaga hubungan yang rukun,
saling percaya dan menerima, serta saling mendoakan --AW

KETIKA SAUDARA-BERSAUDARA TERIKAT OLEH KASIH TUHAN
MAKA SELURUH KELUARGA PASTI TERPELIHARA DALAM PERSATUAN


Bilangan 12

1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush
yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang
perempuan Kush.
2 Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa
saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan
kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.
3 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari
setiap manusia yang di atas muka bumi.
4 Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan
Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka
keluarlah mereka bertiga.
5 Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah
itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka
keduanya.
6 Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara
kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku
kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam
mimpi.
7 Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap
rumah-Ku.
8 Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan
dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu
tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?"
9 Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah
Ia.
10 Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah
Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling
kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!
11 Lalu kata Harun kepada Musa: "Ah tuanku, janganlah kiranya
timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan
kami.
12 Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada
waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk
dagingnya."
13 Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah
kiranya dia."
14 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sekiranya ayahnya
meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari?
Biarlah dia selama tujuh hari dikucilkan ke luar tempat
perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima kembali."
15 Jadi dikucilkanlah Miryam ke luar tempat perkemahan tujuh hari
lamanya, dan bangsa itu tidak berangkat sebelum Miryam diterima
kembali.
16 Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang
gurun Paran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar