Senin, 25 Oktober 2010

MENGAJARKAN BERULANG-ULANG

MENGAJARKAN BERULANG-ULANG

Suatu kali seorang guru Sekolah Minggu menegur Kevin, murid yang
dikenal badung dan suka berbuat iseng di kelasnya. "Kevin, tidak
boleh begitu! Tuhan Yesus tidak suka kalau Kevin begitu." De-ngan
enteng Kevin menjawab, "Ah biarin, nanti Tuhan Yesusnya saya smack
down". Mendengar per-nyataan muridnya tersebut, sang guru mendekat
dan menasihatinya.

Memang perlu diakui bahwa anak-anak lebih mudah mengikuti teladan
tokoh atau acara tertentu di televisi dibandingkan cerita Alkitab,
bahkan Tuhan Yesus sendiri. Mengapa? Karena Tuhan Yesus tidak
terlihat, sedangkan televisi lebih nyata. Ini wajar karena salah
satu pintu belajar seorang anak adalah penglihatan. Jadi, bagaimana
caranya agar anak tersebut dapat belajar tentang Allah secara nyata?
Orangtualah jawabannya. Orangtua harus mewujudkan dan menunjukkan
contoh penerapan dari pengajaran mengenai Allah, dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam sebuah bukunya, Cornelius Plantinga Jr.
mengatakan bahwa anak akan belajar mengenai Allah justru waktu ia
melihat orangtuanya berdoa, menyebut nama Allah, menghindari dosa,
dan memprioritaskan Allah dalam hidupnya.

Kondisi zaman dan kemajuan teknologi memang dapat memberi pengaruh
yang positif, tetapi sekaligus mendatangkan peringatan bagi orangtua
kristiani. Setiap orangtua harus sungguh-sungguh mencondongkan hati
kepada Allah dan hidup takut akan Allah. Supaya pengajaran mengenai
Allah dapat ditangkap sepenuhnya oleh anak-anak ketika mereka
melihat langsung cara hidup orangtuanya. Itulah artinya mengajarkan
tentang Allah secara berulang-ulang kepada anak-anak --RY

ANAK-ANAK AKAN TERTOLONG UNTUK DAPAT MELIHAT TUHAN
KETIKA ORANGTUA MELAKUKAN APA YANG ALKITAB AJARKAN


Ulangan 6:4-9

4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu
esa!
5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau
perhatikan,
7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu
dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila
engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan
apabila engkau bangun.
8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu
dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan
pada pintu gerbangmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar