Sabtu, 30 Oktober 2010

MENANG DALAM PENJARA

MENANG DALAM PENJARA

Dalam buku A Day in the Life of Ivan Denisovich, Alexander
Solzhenitsyn mengisahkan Ivan yang mengalami berbagai kengerian
dalam kamp tahanan di Soviet. Suatu hari, ketika ia berdoa dengan
mata terpejam, seorang tahanan lain memperhatikan dan mengejek, "Doa
tidak akan membantumu keluar lebih cepat dari tempat ini." Setelah
membuka matanya, Ivan menjawab, "Aku berdoa bukan untuk keluar dari
penjara, tetapi aku berdoa agar dapat melakukan kehendak Allah di
dalam penjara."

Sikap umum orang dalam menghadapi masalah kemungkinan besar mirip
dengan sikap tahanan lain itu terhadap penjara: menganggapnya
sebagai sesuatu yang sebaiknya ditinggalkan secepat mungkin. Orang
melamunkan kehidupan yang bebas dari masalah.

Rasul Paulus juga pernah mengalami pemenjaraan-itu hanya sebagian
dari penderitaan yang bertubi-tubi menimpanya. Akan tetapi, ia tidak
melihat aneka penderitaan itu sebagai rintangan se-mata. Ia tidak
menjadi kecewa karenanya. Ia menganggap penderitaan itu dipakai
Tuhan sebagai alat untuk menguatkan kehidupan rohaninya hari demi
hari, meneguhkan iman dan pengharapannya akan kekekalan. Apabila
dibandingkan dengan upah kekal tersebut, penderitaan itu dapat
dipandang sebagai masalah yang dapat dihadapi dan dilampaui.

Kita masing-masing mungkin sedang merasa terpenjara oleh suatu
masalah. Dalam keadaan demikian, apakah yang akan kita minta dari
Tuhan? Meminta Tuhan membebaskan kita dari masalah itu-habis
perkara? Atau, meminta Tuhan agar memakainya untuk menguatkan iman
dan pengharapan kita akan kekekalan? --ARS

PENGHARAPAN AKAN KEKEKALAN MERINGANKAN KITA
DALAM MENANGGUNG PENDERITAAN DI DUNIA YANG FANA


2 Korintus 4:16-18

16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia
lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami
dibaharui dari sehari ke sehari.
17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi
kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih
besar dari pada penderitaan kami.
18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang
tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan
yang tak kelihatan adalah kekal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar