Sabtu, 30 Oktober 2010

Kisah Pertobatan Bintang Film Porno

Kisah Pertobatan Bintang Film Porno

Yesus sangat mencintai siapa saja yang mau menerima-Nya sebagai Juru
Selamat, bahkan Shelley Lubben, seorang bintang film porno, bisa Tuhan
jamah, Tuhan menangkan dan hidupnya berubah total. "Sewaktu kamera mulai
merekam, saya merasa sepertinya setan datang kepada saya, dan saya merasa
hampir dapat melihat dia sambil berkata, 'Kau lihat kan Shelley, setiap
orang akan mencintaimu sekarang. Aku akan membuatmu terkenal!'" ujar
Shelley memulai kesaksian hidupnya. Ini adalah ketenaran yang diimpikan
oleh semua orang. Saat Shelley pertama kali diperkenalkan kepada produser
film porno perdananya, produsernya spontan bertanya, "Di mana kamu
mendapatkan wanita yang luar biasa ini?" Dan karir Shelley pun melonjak
dari seorang amatir menjadi seorang yang profesional dalam dunia film
dewasa bersama dengan bintang film porno terkenal lainnya. Shelley Lubben
bahkan memenangkan penghargaan sebagai pendatang baru bintang porno
terbaik. Tapi ketenaran membuatnya harus membayar sebuah harga yang
mahal. "Hal itu menghancurkan saya. Saya kehilangan kefeminiman saya, saya
kehilangan setiap bagian dari Shelley setiap saya memerankan peran porno."
Wanita dari Glendora, California itu, tidak pernah berpikir bahwa hidupnya
akan menjadi seperti itu. Sebagai seorang anak, Shelley membuka hatinya
untuk Kristus dan berharap dia akan menjadi seorang pengkhotbah dan seorang
penulis. "Dulu saya sangat mencintai Tuhan. Dulu Tuhan sering berbicara
kepada saya, dan ketika itu saya suka menulis puisi tentang Dia dan saya
suka pergi dan menceritakan tentang Injil kepada setiap orang yang ingin
mendengarnya. Saya sangat mencintai Tuhan saat saya masih kecil". Namun
cara pandang Shelley tentang cinta berubah. Kepolosan Shelley terenggut
darinya karena sebuah kejadian yang sangat traumatik baginya. "Saat saya
berusia 9 tahun, saya dilecehkan secara seksual oleh seorang remaja
laki-laki dan saudara perempuannya yang mana dia adalah teman sekelas saya.
Sebagai seorang anak kecil, cukup berat membawa beban pedih itu
kemana-mana. Saya tidak tahu bagaimana harus mengatasinya secara emosional.
Saya marah karena saya penasaran tentang seks. Hal itu membuat saya merasa
dicintai sekaligus merasa kotor. Dan saya pun mulai jatuh bangun dalam hal
ini. Pada waktu saya remaja, saya mau menunjukkan hal itu." Shelley
mengubur sakit hatinya dengan seks dan obat-obatan terlarang. Pada waktu
Shelley berusia 18 tahun, orang tuanya tidak dapat menanggung kehidupan
Shelley lagi. Shelley pun berjalan di jalannya sendiri dan ia sangat
membutuhkan uang untuk bertahan hidup. Hingga suatu saat, seseorang
menawarkannya untuk mendapatkan uang dengan mudah. "Seorang yang terlihat
baik menghampiri saya. Dia merangkul saya dan berkata, 'Kamu tahu, ada
seorang pria di dalam apartemen di kompleks itu yang berpikir kalau kamu
sangat cantik dan dia ingin kamu bercinta dengannya. Dia akan memberi kamu
35 dollar'. Dan saya terkejut, tidak tahu harus berkata apa. Saya pernah
berhubungan seks, tapi saya belum pernah menjadi seorang pelacur. Jadi ada
bagian dari diri saya seperti berkata, saya sudah tidak punya apa-apa lagi
untuk dimakan, orang tua saya tidak peduli sama saya, Tuhan tidak pernah
peduli pada saya, jadi kenapa tidak saya terima tawaran ini. Saya juga
sudah tidak peduli lagi akan diri saya sendiri. Dan sejak itulah akhirnya
saya terjun dalam industri seks," ujar Shelley mengisahkan awal dirinya
mengenal dunia prostitusi. Dunia pelacuran pun menjadi jalan hidupnya.
Shelley hamil oleh salah seorang pelanggannya, tapi Shelley memutuskan
untuk tetap membesarkan anak itu seorang diri. Setelah beberapa tahun,
Shelley mulai jatuh bangun menghadapi gaya hidupnya yang berantakan dan
ingatannya kembali kepada hubungan yang pernah dia miliki dengan Tuhan
sewaktu ia kecil. "Saya tidak pernah kehilangan iman saya dalam Tuhan,
tapi saya sudah tidak percaya lagi kepada-Nya. Saat itu saya merasa tidak
bisa lagi mempercayai siapapun dan saya hanya melakukan apa yang menurut
saya memang perlu untuk saya lakukan. Itulah cara saya menimbang dan
menjalani kehidupan saya." Dunia pelacuran lambat laun mulai luntur dalam
hidupnya. Shelley takut diperkosa atau dilempar ke dalam penjara seperti
pekerja seks lainnya. "Namun saat itu ada seseorang yang berkata kepada
saya, 'Kenapa kamu tidak menjadi bintang porno saja?' Saya bilang, 'Porno?'
Mereka bilang, 'Iya!'. Dan saya bilang, 'Saya belum pernah berpikir untuk
melakukan itu. Kamu tahu dari mana?' Dan dia bilang bahwa mereka akan
membayar saya 2000 dollar untuk sebuah film porno. Saya bertanya, 'Itu
untuk satu film?' Saya tidak tahu dunia seperti apa yang akan saya hadapi
saat itu, mungkin seperti pelacuran, hanya saja yang ini legal. Jadi saya
tidak perlu masuk penjara. Dan tawaran itu sangat menggiurkan bagi saya."
Tapi Shelley tidak tahu tentang harga yang harus ia bayar sebagai seorang
bintang film porno. Pada hari pertama saat shooting akan berlansung, dia
pun menemukan jawabannya. "Tepat pada saat saya memasuki adegan itu,
rasanya seperti ada restu dari setan dan urapan kegelapan yang jatuh pada
saya. Sesuatu yang menakutkan, sesuatu yang sangat gelap. Tidak seperti
dunia pelacuran, sepertinya saya tahu kalau saya berada dalam teritorinya
iblis. Seperti diperhadapkan dengan setan, saya sungguh tidak percaya bahwa
saya akan melakukan hal ini!" Namun Shelley mampu melewati hal itu dan
karirnya melonjak. Ketenaran dan kekayaan menjadi suatu hal yang adiktif.
Di balik layar, Shelley hancur. "Saya pikir saya tidak akan pernah keluar
dari pornografi karena saya merasa tidak ada pilihan lain untuk saya!" Di
saat-saat yang paling gelap dalam kehidupannya, Shelley merasakan kasih
Tuhan menjamahnya. Bahkan Shelley mulai merasakan Roh Tuhan sebelum dia
berpose di depan kamera. "Tuhan seperti hadir di ruangan itu dan berkata,
'Tolong jangan lakukan ini!' Tuhan benar-benar hadir! Dia berkata,
'Shelley, tolong jangan lakukan hal ini!' Dan saya berkata, 'Ya, tapi
Engkau tidak memelihara hidup saya. Apa yang harus saya lakukan? Saya mahir
dalam hal ini. Mereka mencintai saya. Mereka pikir saya hebat. Orang tua
saya saja tidak peduli. Dan Tuhan, Engkau juga tidak peduli pada saya!'
Tapi Yesus berkata, 'Aku peduli! Aku sudah menanggung semuanya di kayu
salib untuk kamu. Aku sudah bayar semuanya di sini. Aku mengampuni kamu.'
Dan saya berkata, 'Bagaimana bisa Engkau mengampuni saya? Saya sudah
melakukan banyak hal yang sangat buruk!'" kisah Shelley sambil menangis.
Shelley tidak siap untuk menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Tapi dia sudah
tidak menjadi bintang film porno lagi. Shelley terkena penyakit kelamin dan
secara diam-diam meninggalkan dunia film dewasa. Panggilan untuk bangkit,
kembali datang dalam hidupnya. "Saya mengalami sebuah kecelakaan mobil
yang sangat parah. Mobil yang saya naiki terguling-guling dan saya yakin
saat itu saya pasti mati. Saya pasti mati dalam kecelakaan ini. Saya yakin
saya pasti akan masuk neraka. Itu hal pertama yang muncul dalam pikiran
saya, saya pasti masuk neraka! Tapi ternyata saya selamat tanpa lecet
sedikitpun. Saya bilang, Tuhan benar-benar sedang berbicara kepada saya.
Saya tidak akan kembali menoleh ke belakang. Tuhan yang tahu apa yang akan
saya lakukan selanjutnya. Tepat setelah itu saya bertemu dengan seseorang
yang sekarang sudah menjadi suami saya, Garrett," kisah Shelley
menceritakan bagaimana Tuhan menyatakan kuasa-Nya atas hidupnya. Garrett,
suami Shelley saat ini, menceritakan mengenai awal hubungannya dengan
Shelley. "Waktu itu saya sedang berada di titik terbawah dalam hidup saya.
Saya mulai memakai obat-obatan terlarang. Waktu saya bertemu Shelley, saya
bertemu dengan seseorang yang berada di level hidup yang sama dengan saya,
dan kami mulai menjadi sahabat baik. Kami tidak dapat dipisahkan. Saya
tidak pernah berhasrat untuk melakukan hubungan seksual dengan Shelley,
hubungan kami seperti sahabat. Cerita tentang Tuhan dan Yesus saat kami
masih kecil mulai membangun kami, dan kami pun memiliki hubungan
persahabatan yang semakin erat. Dan kami benar-benar menyadari bahwa
hubungan kami mulai menuju ke arah yang berbeda." Pria yang awalnya adalah
sahabatnya tak lama kemudian menjadi suaminya. Bersama-sama, Shelley dan
Garrett kembali kepada Yesus. Dan Tuhan menolong mereka dengan membersihkan
kehidupan mereka. "Saya mulai melihat Tuhan sebagai sosok Bapa. Bukan
seperti Tuhan yang ada di langit dan berkata supaya kita harus mengikuti
segala perintah-Nya, kalau tidak kita akan dihukum. Tuhan menjadi seperti
seorang Bapa untuk saya," ujar Shelley mengisahkan awal pemulihan dalam
hidupnya. Tuhan secara ajaib menyembuhkan penyakit kelamin Shelley. Namun
pemulihan dirinya secara emosional memerlukan waktu yang cukup lama.
Shelley bergumul untuk belajar menjadi seorang istri dan ibu dari 3 orang
anak perempuan. Shelley mempelajari Alkitab untuk menemukan
jawabannya. "Saya harus belajar untuk mengampuni setiap orang karena saya
menyalahkan semua orang atas segala hal yang terjadi dalam kehidupan saya.
Jadi Tuhan ajarkan saya tentang pengampunan, karena kalau Tuhan telah
mengampuni saya, kenapa saya tidak bisa mengampuni orang lain?" Shelley
juga telah mengampuni dirinya sendiri dan dia telah meninggalkan masa
lalunya untuk selamanya. "Sewaktu kita secara sadar mempraktekkan prinsip
firman Tuhan, lambat laun hal itu akan menjadi kebiasaan dan terjadi dengan
sendirinya di dalam diri kita. Merupakan hal yang alami bagi saya untuk
melakukan firman Tuhan dari 2 Korintus 10:5 (Kami mematahkan setiap siasat
orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia
untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan
menaklukkannya kepada Kristus). Sudah menjadi hal yang alami bagi saya
untuk menaklukkan segala pikiran yang negatif. Perlu waktu bertahun-tahun
bagi saya untuk mempraktekkan hal itu, karena bisa Anda bayangkan bahwa
saya memiliki banyak pikiran negatif yang harus ditaklukkan. Setan akan
berulang-ulang berkata kepada saya ini adegan filmnya, ini skenarionya,
ingat bahwa kamu dulu adalah seorang pelacur. Hal itu datang bertubi-tubi
selama proses pemulihan itu. Karena itu saya harus memilih untuk
mempercayai Firman Tuhan," Shelley mengisahkan proses pemulihan yang
terjadi dalam hidupnya. Saat ini Shelley pada akhirnya dapat membagikan
kebebasan yang dia temukan dalam Kristus kepada anak-anaknya dan juga
kepada dunia. "Tuhan berkata kepada saya bahwa tidak satu ons pun dari
sakit hati yang pernah saya alami menjadi sia-sia dan tidak mendatangkan
kebaikan. Yesus sangat setia kepada saya. Dalam setiap hal Dia sungguh
setia," ujar Shelley menutup kesaksiannya. Tuhan tidak pernah sedikitpun
melupakan Anda. Sekali Anda pernah berada di genggaman-Nya, tak akan ada
satu kuasa pun yang sanggup mengambil Anda dari genggaman kasih Tuhan.
Jangan pernah lupakan kasih-Nya dalam hidup Anda yang terkelam sekalipun.
(Kisah ini ditayangkan 27 November 2008 dalam acara Solusi Life di
O'Channel) Sumber : Shelley Lubben/jawaban.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar