Jumat, 15 Oktober 2010

Kesaksian Ahmed Awny Shalakamy

KESAKSIAN AHMED AWNY SHALAKAMY

Kategori: Cerita - Pertobatan



Dari buku Kumpulan kesaksian para Murtadin: WHY WE LEFT ISLAM (Kenapa kami
meninggalkan islam)

http://www.nydailynews.com/gossip/2008/ ... wrath.html
http://www.prweb.com/releases/2008/04/prweb885574.htm

"Saya selalu sebal dengan senyum yang mereka (orang-orang kristen)
sunggingkan dimulut mereka ketika kukritik, kuejek dan kupermalukan.
Sekarang saya tahu kenapa mereka tersenyum. Karena cinta, kasih, ampunan dan
toleransi mereka akan musuh-musuh mereka. Karakteristik kristen itulah yang
membuat damai."

Elemen-elemen ekstrim dan tiranis yang ada di Iran dan Palestina mungkin
tidak mengagetkan bagi orang barat - khususnya setelah kejadian 11 Sep 2001
- tapi yang terjadi di Mesir mestilah mengejutkan mereka. Tanah sang Firaun,
tujuan dari jutaan turis, juga, sayangnya, markas dari islam ekstrim.

Mesir adalah tanah kelahiran Tangan kanan dari Osama bin Laden, Ayman
Al-Zawahiri. Meski terlahir dari darah aristokrat Mesir dan dididik sebagai
dokter bedah, Zawahiri, seperti anak muda mesir lain, menolak
keistimewaannya itu dan malah jadi tertarik pada islam radikal lewat
ajaran-ajaran Sayyit Qutb, orang yang ide-idenya membantu mendirikan
al-Qaeda. Tahun 1998, Zawahiri membawa organisasi Jihad islam Mesir menyatu
dengan kekuatan Osama bin Laden. Bersama-sama mereka membentuk al-Qaeda dan
kejadian-kejadian setelah itu menjadi catatan sejarah yang tragis. Ini
adalah sekilas latar belakang dari Ahmed Awny Shalakamy.

Saat ini, Ahmed percaya bahwa dia adalah saksi hidup dari sistem kepercayaan
sesat yang mengilhami manusia untuk melakukan kekejian-kekejian yang
mengerikan. Dia akui ketika muda, dia begitu dipenuhi dengan kebencian
hingga dia keluar rumah begitu saja sambil membawa parang dan membunuh dua
orang Sikh tak bersalah - ayah dan anak. Seorang Hindu Bangladesh diseret
oleh Ahmed kesebuah mesjid dan dipukuli hingga mati. Sang korban, yang
meminta-minta ampun, sepertinya tidak punya pengaruh pada para penyembah
Kabah fundamentalis ini, yang terus-menerus berteriak "BUNUH KAFIR, BUNUH
KAFIR". Dalam kesaksian ini, Ahmed juga mengungkapkan bagaimana dia memikat
wanita non muslim kedalam islam, dan setelah mereka masuk islam dia mengarak
mereka dijalan-jalan untuk mempermalukan keluarga mereka.

Ahmed berpaling 180 derajat dalam pemikirannya, lalu menulis kesaksian ini
karena dia sekarang percaya bahwa manusia tidak terlahir jahat tapi menjadi
jahat lewat indoktrinasi. Dia sekarang menghabiskan hidupnya untuk mencari
para wanita yang dia ajak ataupun paksa masuk islam dan menolong mereka
membangun kembali hidup mereka yang pernah dia hancurkan.

Ahmed punya pesan bagi orang-orang yang membaca tulisannya: Terorisme bukan
jalan hidup, tapi jalan mati. Dan sampai kita bisa hentikan islam, tak
seorangpun akan aman. Ahmed keluar islam karena dia percaya islam membuat
dia membunuh. Dan dia takut dunia barat terlambat mengenali ancaman ini.

Kesaksian Ahmed Awny Shalakamy.

Aku besar di Giza, Mesir. Ayahku seorang kontraktor bangunan dan terlibat
dalam kegiatan-kegiatan islami. Dia ketua dari Perkumpulan islam Lokal dan
kadang berkhotbah jum'at di mesjid-mesjid.

Ayahku benci kristen. Dia mengajarkan bahwa kristen itu kafir yang
mengkontradiksi diri mereka sendiri dengan mengatakan bahwa Yesus Kristus
itu Tuhan sementara buku rusak mereka (bible) punya ayat-ayat yang
membuktikan Yesus cuma nabi. Itu semua bagian dari retorika yang biasa kita
dengar dari Speaker/TOA mesjid yang menggelegar, dan dari radio-radio
ataupun kaset-kaset yang diputar keras-keras dijalanan mesir. Dalam atmosfir
demikian, seorang anak muslim di Mesir disuapi kebencian bareng dengan
disedotnya susu ibu mereka.

Perkumpulan islam Ayah sangat aktif dalam segala bidang. Menjalankan asrama
wanita, workshop, klinik, taman kanak-kanak, madrasah dan sekolah untuk
belajar dakwah islam. Perhatian utama kelompok ini adalah untuk menyebarkan
islam dengan segala cara.

Selama berkuasanya presiden Anwar Sadat, Imam besar Al-Azhar, Mohammad Abdel
Halim Mahmoud, terlibat dalam persekongkolan dengan wakil presiden, Mr.
Hussein el Shafei. Sheikh Keshk juga terlibat dalam hal ini dan menyusun
rencana bersama dengan Mohammad Osman Ismail, Gubernur Assiut yang lama,
serta Mohammad Abdel Mohsen Saleh. Baik Ismail maupun Saleh adalah pendiri
dari Perkumpulan Dakwah Islam yang tersebar luas, salah satunya yang
diketuai ayahku.

Tujuan dari kelompok-kelompok ini adalah mengubah Mesir menjadi negara islam
dalam perioda 50 tahun saja. Anggota dari keluarga Kerajaan Saudi, yang
terlibat juga dalam pergerakan Wahhabi serta seorang pangeran Minyak dari
Teluk, mendanai rencana ini. Uang ditebarkan dengan royalnya untuk membujuk
wanita kristen dengan segala cara. Harga yang dibayar bagi setiap satu
wanita yang masuk islam adalah 5.000 Pound Mesir, ini tahun 70 dan 80an.
Uang itu dibagi untuk lelaki muslim yang memikat sigadis dan anggota polisi
serta anggota kelompok yang terlibat dalam 'penarikan' si gadis/wanita itu.

Kerja dari kelompok Penarikan di Mesir ini terus berlanjut dan pembayaran
akan hasil 'penarikan' sekarang menjadi lebih besar lagi. Saat ini harga
seorang gadis jika berhasi ditarik masuk islam adalah 10.000 Pound Mesir dan
harga itu bisa naik sampai 200.000 Pound Mesir jika si gadis berasal dari
keluarga kristen terkenal, atau anak dari Professor sebuah universitas, anak
mentri atau anak dari seseorang yang berhubungan dengan pemimpin gereja.

Seperti ayah, saya juga ikut dalam kelompok 'penarikan' ini. Setelah kami
berhasil menarik wanita kristen masuk islam, kami akan mempamerkan siwanita
ini dengan mengaraknya dijalan-jalan keliling kota. Kami memainkan musik
dengan keras dan mengibarkan bendera islam sambil berteriak "Allahu Akbar"
untuk mengumumkan kemenangan Islam. Kami juga meneriakan slogan-slogan yang
mengejek kristen. Tidak ada orang kristen yang mampu menonton pawai ini,
juga tidak bisa mereka serang, karena kami dijaga polisi.

Ini adalah praktek yang normal, sampai tahun 1985, ketika pawai-pawai
demikian dilarang. Meski demikian, kami meneruskan usaha-usaha 'penarikan'
ini. Kami memfokuskan untuk menarik wanita/gadis kristen karena kami percaya
bahwa ini akan lebih mempermalukan mereka. Di Dunia Timur, kehormatan kaum
lelaki bergantung pada anak perempuan, saudari atau istrinya, jadi
mempermalukan mereka lebih hebat dengan mengincar wanita-wanitanya.

Kami pakai segala macam tipuan untuk menarik wanita kristen. Utamanya kami
mengincar emosi dan impuls hati mereka. Kami juga memakai skandal untuk
menarik para wanita ini dan dengan skandal itu bisa membuat mereka melakukan
apapun yang kami mau. Ini yang saya lakukan ketika saya ikut dalam kelompok
itu. Udah dibayar, saya juga dijanjikan hadiah tambahan karena setiap
kutarik wanita kristen masuk islam saya akan dihadiahi satu bidang tanah di
SURGA.

Kisah berikut ini adalah mengenai para wanita yang berhasil saya pancing
masuk islam lewat penipuan.

Fatimah aslinya dari Kairo dan masuk kuliah dikota dimana keluarga saya
tinggal. Saya kuliah ditahun pertama saat itu, dan ini tugas pertama
'penarikan' saya.

Fatimah sangat cantik. Punya beberapa teman wanita muslim yang bilang pada
saya bahwa dia 'ikan' yang mudah ditarik. Mereka mengatur pertemuan saya
dengannya dan saya pura-pura jatuh cinta mati padanya, menatapnya dengan
penuh cinta dan berkata dengan suara sangat mesra padanya.

Ketika Fatima dan saya mulai bercakap, saya bertanya padanya mengenai iman
kristen. Saya sadar langsung bahwa saya harus ganti taktik jika ingin
menjebaknya. Saya mulai meyakinkan dia bahwa saya cinta padanya dan saya
terus berupaya hingga diapun cinta pada saya. Teman-teman cewek dia yang
muslim semua sadar apa yang sedang terjadi dan malah menolong saya membuat
dia jatuh dalam pelukan saya. Saya bilang padanya kita akan menikah dan
memegang iman masing-masing, karena islam membolehkan pria muslim menikahi
'Para Ahli Kitab' dan tetap memegang agama masing-masing karena merekapun
percaya pada Tuhan yang sama. Saya jebak dia dan dia hamil.

Secara rahasia saya pergi kegereja bersamanya beberapa kali, bahkan saya
beli buku-buku, lambang-lambang Kristen untuk meyakinkan dia bahwa saya
pengagum kekristenan. Saya bilang bahwa saya mau sekali masuk kristen, tapi
tidak bisa karena bisa dibunuh jika murtad. Lalu saya katakan cinta padanya
dan tak bisa hidup tanpa dia dan jika dia masuk islam, dia tidak akan
dibunuh oleh orang kristen, lagipula dia mengandung anak saya - buah cinta
kami berdua.

Dia ketakutan dan tidak tahu harus melakukan apa. Saat itu, saya minta agar
jangan merusak hubungan dia dengan gereja dulu, berlakulah normal dan
sebagai kamuflase pergi ke gereja hari kamis untuk pengakuan dosa, hari
jumat untuk komuni dan hari minggu untuk misa. Dia mengikuti perintah saya
dan satu malam, sesuai instruksi saya, dia datang membawa koper dan
perhiasan dia, kami habiskan malam dirumah jalan Gameat El Dewal El Arabia.
Sabtu pagi, kami punya janji dengan seseorang terkemuka di Al Azhar untuk
mengatur dia masuk islam dan mengucapkan syahadat. Kuganti namanya menjadi
Fatima El Zahra Mohammad Ali El Mahdi.

Usaha-usaha keluarga dan kristen lain untuk mengambilnya kembali sia-sia
belaka. Saya pastikan agar dia sendirilah yang menolak kembali, dia sudah
saya cuci otaknya. Usaha saya berhasil karena dia yakin sekarang dia
menyembah Tuhan Yang Asli, Tuhannya Islam, Allah SWT.

Setelah lima minggu meraih kemenangan bagi islam ini dan menerima hadiah
uangnya, saya memutuskan untuk meninggalkan pelacur tak beriman ini. Dia
terlalu murahan bagi saya dan cuma sekedar objek kenikmatan belaka. Gimana
bisa aku punya anak dari keturunan darah kafir kristen, pikir saya. Saya
juga mewajibkan dia bekerja utk nafkah hidupnya sendiri. Saya bilang bahwa
dia harus melayani tuan muslimnya yang memberi atap rumah diatas kepalanya
dan dia harus berterimakasih bahwa saya menikahi dia dan menyelamatkan dia
dari malu.

Saya mulai berpikir untuk mengulangi hal demikian lagi, dan lagi dengan
wanita lain, jadi saya bisa menikmati hidup, melayani agama saya dan juga
menjamin hidup setelah mati saya. Saya percaya dengan melakukan ini saya
membela agama saya dengan membuat orang-orang kafir masuk islam; saya
menikmati kehidupan sekaligus dibayar uang; dan saya akan dijamin diakhirat
nanti karena telah punya tanah berhektar-hektar atas nama saya di surga.
Saya juga punya 'babu' pengurus rumah secara gratis, sekaligus utk memuaskan
birahi saya. Dia bekerja untuk nafkah hidupnya sendiri dan jika saya
menginginkan dia untuk seks, dia harus siap untuk memenuhinya.

Saya menikmati penyiksaan, pemukulan dan penghinaan pada Fatima. Saya yakin
dia tidak sungguh-sungguh beriman islam dan dia hanya takluk pada insting
kewanitaannya belaka. Semua ini semakin membuat saya cenderung menyiksanya
sebagai balasan. Fatima hidup bersama saya selama tiga tahun, tujuh bulan
dan 12 hari. Selama itu saya telah membuat delapan (8) gadis lain masuk
islam.

Ketika aku bertemu Abir, wanita ini sedang kuliah diUniversitas yang jauhnya
1.5 jam dari rumahnya. Dia berasal dari keluarga kaya. Ayah dan ibunya
dokter dan saudara lelakinya seorang dokter di Angkatan Darat Mesir. Meski
dia rajin ke gereja, dia tidak begitu relijius. Abir terbuka dalam
pergaulannya, ia berteman tidak hanya dengan Kristen tapi dengan orang islam
juga. Meski dia mudah berteman tapi sulit bagi saya utk mendapatkannya dan
harus melakukan tipu daya. Sebagai seorang muslim, kami percaya bahwa kami
selalu dalam keadaan perang dengan 'kafir najis', dan dengan demikian
boleh-boleh saja menipu mereka, tidak dosa.

Satu hari saya menerima kunjungan dari seorang anak muda muslim yang bilang
ingin menikahi Abir dan meminta saya menolong dia agar Abir mau masuk islam.
Setelah menyusun rencana matang, saya temukan teman dekat Abir ini adalah
seorang gadis muslim yang religius. Tapi, dia menganggap Abir sebagai
saudara angkatnya sendiri dan ini sangat menyebalkan saya. Jadi saya
kunjungi teman dekatnya (si gadis muslim itu) dan bicara mengenai
kepercayaan rusak dari kekristenan dan mengingatkan dia akan apa yang Allah
SWT katakan dalam Quran. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi teman-teman (mu);
sebahagian mereka adalah teman bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di
antara kamu mengambil mereka menjadi teman, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang lalim." Q 5.51. Saya bilang bahwa Jihad melawan mereka
adalah kewajiban dari setiap muslim dan dia harus menyumbang bagi
kemenangan Islam. Gadis muslim ini percaya bahwa saya benar dan berjanji
akan melakukan apa yang saya inginkan. Saya bilang jangan memperlihatkan
kebencian pada teman kristenmu itu, berlakulah seperti biasa, bahkan perkuat
persahabatanmu dengan dia, sambil ikuti perintah-perintah saya.

Lalu saya temui seorang muslim ahli farmasi yang menjadi anggota perkumpulan
kami dan meminta dia obat halusinasi. Saya beritahu untuk apa obat itu. Dia
ingin menyumbang bagi islam karenanya dia setuju memberi obat itu. Lalu saya
berikan obat itu pada sigadis muslim temannya dan bilang agar memasukkan dua
tablet pada minumannya dan larutkan dengan baik, usahakan Abir meminumnya,
lalu panggil kami segera setelah dia mabuk.

Sigadis muslim memanggil kami setelah Abir mabuk di apartemen dia. Kami
datang membawa kamera dan perekam video. Kami mulai mempermainkan tubuh Abir
dan dia merespon, tidak sadar apa yang kami lakukan. Abir ditelanjangi dan
dibawa kekamar tidur.

Saya rekam semua yang terjadi dikamar itu, selama tiga jam kami membuat foto
dan rekaman video bergantian. Ketika Abir sadar, dia sadar apa yang terjadi
dan mulai berteriak dan menangis. Dia menghina kami, menghina Islam, nabi
Islam dan mencoba menyobek-nyobek Qur'an, punya temannya. Saya tunjukkan
rekaman video dan foto telanjangnya dan mengancam untuk menyebarkan itu
keluar dan kepada keluarganya, juga keluarga Kristen lainnya. Saya ingatkan
bagaimana akan malu dia beserta keluarganya oleh skandal ini. Dia menangis
dan terjatuh kelantai. Memohon pada kami agar jangan melakukan itu, bahkan
kaki kami diciuminya, tapi kami berkeras jika dia tidak mau melakukan apa
yang kami perintahkan, kami akan menyebarkan semua ini.

Dia menyerah. Tangisan dan keputus asaannya begitu merdu ditelinga saya.
Selama beberapa minggu kedepan dia ikut serta mendengarkan ceramah
perkumpulan kami, dimana dia dicuci otak oleh Sang Sheikh. Dia tidak bisa
mendebat. Bahkan dia sangat menyebalkan, terus menerus menangis.

Kami ajarkan apa yang harus dikatakan pada polisi nanti. Dia mengikuti
instruksi kami ketika diwawancara oleh polisi. Dan ketika polisi bertanya
kenapa dia mau masuk islam, dia berkata bahwa Nabi Muhammad mendatanginya
dalam mimpi dan menyalaminya dengan salam Islam, memanggilnya "Aisha". Yesus
juga muncul dalam mimpi itu, menyalaminya dengan salam islam juga, menolak
semua orang kristen, dan berkata bahwa tidak ada tuhan selain Allah SWT. Dia
bilang bahwa Yesus berkata dia adalah hamba Allah dan nabi dan Muhammad
adalah nabi Allah. Lalu, dia bilang, Yesus mencium kepala Muhammad dan
meminta dia utk mengulangi apa yang diucapkannya dari Quran, "Maka apakah
mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, ..dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang rugi." (Q 3.83-85).

Dia mengatakan ini semua tidak hanya dihadapan polisi. Tapi juga dihadapan
keluarganya dan pendeta yang mengunjungi dia. Reaksi dia ketika kunjungan
ini, yang disebut konseling, diatur oleh kami dan disetujui oleh polisi
sebelum pertemuan. Itu semua tipuan dan meski dia dikunjungi oleh pendeta
yang berbeda-beda, dia Cuma bisa bilang apa yang harus dia katakan,
perkataan yang kami perintahkan.

Setelah semua prosedur sah dilengkapi, dia mendapat kartu Tanda Penduduk
baru dan nama islam baru: Aisha Abdalla El Mahdy. Kami berhasil dalam
rencana kami, dan pria muslim, Yasser, seorang mujahid, mendapatkan wanita
yang dia inginkan bersama dengan hadiah uang, yang cukup banyak karena dia
berasal dari keluarga yang terkenal. Saya menerima 25% hadiah, tambah uang
pengganti untuk 'uang lelah' para polisi dan orang-orang lain yang terlibat
seperti si ahli farmasi, teman sigadis, dll.

Keluarga Aisha dipermalukan dan dihina. Hasilnya, ibu dia menjual apoteknya
dan ayahnya berhenti praktek dokter. Mereka pindah kota dimana mereka
beserta skandalnya tidak dikenal.

Aisha menikahi Yasser dan hidup sebagai orang buangan, karena dia dibenci
oleh keluarga Yasser. Dia menikah hanya dua bulan saja, karena Yasser merasa
bosan dan tidak menginginkan dia lagi. Dia ceraikan dan ditendang kejalanan
kota.

Karena dia saudara muslim kami, tidak boleh bergelandangan, saya bawa dia
kemarkas perkumpulan, dimana dia hidup sebagai pembantu, membersihkan tempat
itu, menyiapkan makanan dll. Dia tinggal disana selama tiga bulan hingga dia
boleh menikah kembali. Sang pengantin pria adalah seorang muslim yang tahu
kisah 'penarikan' Abir. Dia seorang kuli pasar dan sudah menikah dan punya
enam anak. Aisha tidak mau menikahinya dan memohon kami agar jangan
menikahkan dia dengan kuli itu. Kami acuhkan dan paksa dia menikah dengan
kuli pasar itu.

Dia hidup menderita. Bekerja sebagai babu pembersih rumah dan menjual
sayur-sayuran untuk menafkahi suami dan anak-anak suaminya. Sulit
dibayangkan bahwa dia dulunya seorang pelajar dari keluarga kaya, keluarga
dokter. Hidupnya hancur. Suami keduanya itu menceraikan dia setelah lima
bulan. Setelah itu dia tidak menikah lagi karena foto dan rekaman videonya
beredar luas, dia dianggap najis dan lacur. Dia jadi gelandangan dan hidup
dikamp-kamp jalanan. Ketika dia sedang dalam puncak penderitaanya, dia
menangis : "Tuhan ampuni aku."

Tuhan Menunjukkan Ampunan Dan Menjawab Doanya.

Disaat dia bergelandangan dikota, saya menjadi seorang Kristen dan blasak
blusuk mencari setiap wanita yang saya 'tarik' masuk islam dulu. Saya
temukan Abir yang jadi gelandangan dan saya temui dia bersama dengan istri
saya. Kami bawa dia kerumah dan kami rawat. Kami cari orang tuanya dan
menceritakan situasi dia, saya kirim kerabat beserta seorang pendeta untuk
menjelaskan semuanya. Mereka menangis mendengar kabar ini dan berhasrat
untuk bertemu dengan Abir. Reuni keluarga diatur dalam satu gereja di Kairo.
Sebuah pertemuan yang sangat mengharukan. Saya pikir keluarganya akan
menghina dan menghukum dia, tapi ternyata tidak, mereka menerima dan sangat
senang Abir berkumpul dengan mereka lagi.

Ketika keluarga itu saling peluk dan cium, saya tersentuh oleh cinta yang
mereka perlihatkan, saya bertanya-tanya kenapa kami (Islam) menyakiti
orang-orang Kristen seperti ini. Saya selalu sebal dengan senyum yang mereka
(orang- orang kristen) sunggingkan dimulut mereka ketika kukritik, kuejek
dan kupermalukan. Saya bilang itu adalah senyum dengki karena mereka
minoritas dan tidak sanggup melawan kami para muslim. Sekarang saya tahu
kenapa mereka tersenyum. Karena cinta kasih, ampunan dan toleransi mereka
akan musuh-musuh mereka. Karakteristik kristen itulah yang membuat damai.

Setelah Abir bertemu keluarganya, dia pulang bersama mereka. Mereka
menyambut dia dengan cinta dan kebaikan seperti kitab suci mereka katakan
mengenai Anak yang Hilang. Ibunya membelikan baju yang indah, ayahnya
membawa perhiasan yang cemerlang. Mereka merayakan kembalinya dia dan
mengucapkan kalimat Bible ("Anakku yang mati sekarang hidup kembali dan yang
hilang telah ditemukan").

Permintaan diajukan pada Jemaat Ulama untuk mengembalikannya pada
kekristenan, dan disetujui. Seorang pengacara Kristen menjadi sukarelawan
mengajukan petisi pada pengadilan untuk mengembalikan nama Kristen dan
KTPnya: Pengadilan mengabulkan. Sekarang dia tinggal di Perancis, diaman dia
melayani gereja Koptik dengan suami dan anak perempuannya.

Artikel Lain:

- Ilmuwan Atheispun Berubah

- Kesaksian Zachariah Anani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar