Rabu, 20 Oktober 2010

Kemerdekaan Kristiani

Kemerdekaan Kristiani

Yohanes 8 : 30-36
8:30 Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya
kepada-Nya.8:31. Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya
kepada-Nya:"Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah
murid-Ku8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu
akanmemerdekakan kamu."8:33 Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan
tidak pernahmenjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat
berkata: Kamu akanmerdeka?"8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.8:35 Dan hamba
tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.8:36 Jadi
apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."

Setiap tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia merayakan Hari
ProklamasiKemerdekaannya. Kemerdekaan yang kita miliki menjadi sia-sia,
jika tidak diisi dengan usaha untuk memanfaatkan atmosfer kemerdekaan yang telah
kita raih. Mengisi kemerdekaan semestinya ditandai dengan membangun
kesejahteraan ekonomi rakyat secara adil dan merata, memanfaatkan kekayaan alam
yang dianugerahkan TUHAN untuk kemakmuran rakyat dan bukan hanya untuk golongan
tertentu, dan memberi kesempatan kepada seluruh rakyat untuk memperoleh
pendidikan dan kesehatan. Bila tidak demikian, berarti bangsa ini masih dijajah
oleh kemiskinan, kebodohan dan ber-bagai kebutaan lain, bahkan oleh sesama
orang Indonesia.
Demikian pula dengan kemerdekaan kristiani. Menyedihkan, banyak orang Kristen
tidak mengisi kemerdekaannya dengan benar, sehingga tidak dapat menikmati berkat
kemerdekaan dalam Kristus. Mereka hidup seperti bukan orang merdeka, melainkan
orang yang masih terjajah oleh keinginan-keinginan daging, pikiran-pikiran
negatif, duniawi, khawatir dan lain-lain. Kita dipanggil untuk mengisi
kemerdekaan itu, agar kita menikmati sepenuhnya berkat kemerdekaan Kristiani.
Bagaimana caranya mengisi kemerdekaan Kristiani tersebut, sehingga kita
benar-benar merdeka? Ternyata hanya ada satu cara untuk mengisinya, yaitu dengan
tetap hidup dalam Firman TUHAN (ay. 31–32). Hidup tetap dalam Firman-NYA
maksudnya adalah hidup selaras dengan Firman TUHAN, dituntun dan dipandu oleh
Firman TUHAN. Gaya hidup seperti inilah yang harus dimiliki seorang murid Yesus.
Tanpa tetap hidup di dalam Firman, kita tidak akan mengetahui kebenaran, dan
akan tetap terikat oleh dosa, ambisi dan hasrat duniawi. Ikatan tersebut tetap
menjajah kita sehingga kita tidak memenuhi syarat menjadi murid Yesus, yaitu
melepaskan segala sesuatu (Luk. 14:33).
Berarti pengetahuan akan kebenaran ALLAH lah yang dapat membuat seseorang
benar-benar merdeka. Ini hasil pergumulan hidup konkret setiap harinya, bukan
semata-mata hasil pelajaran di sekolah teologi. Dengan demikian kita juga
mengerti mengapa TUHAN Yesus berkata, "Kerjakanlah keselamatanmu dengan takut
dan gentar" (Flp. 2:12). Ini menunjuk kepada keseriusan yang tinggi untuk
mengisi keselamatan yang sudah kita miliki secara benar. Kita dimerdekakan untuk
mengisikemerdekaan, dan kita diselamatkan untuk mengerjakan keselamatan
itu. Bila tidak demikian, berarti kita tidak bertanggung jawab.

Kebenaran ALLAH dalam Firman-NYA akan memerdekakan kita.


http://virtuenotes.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar