Rabu, 20 Oktober 2010

Integritas

Integritas

Lukas 18 : 8

18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi,
jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Di era informasi ini, berita kejahatan setiap hari, bahkan setiap jam dapat
mudah kita temukan terjadi di seluruh dunia. Pembunuhan, kekerasan, terorisme,
korupsi terjadi terus sampai akhirnya sudah menjadi berita yang biasa. Kita
terkejut bahwa kita tidak terkejut lagi mendengar tentang kejahatan. Dunia yang
semakin jahat ini salah satu tanda bahwa kedatangan TUHAN Yesus sudah semakin
dekat. Rasanya menemukan orang yang benar-benar benar, yaitu yang
sungguh-sungguh benar di hadapan TUHAN seperti menemukan jarum di tengah
tumpukan jerami.
Mempelajari Firman TUHAN dan melakukannya di tengah-tengah hiruk-pikuk dunia ini
mungkin membuat kita merasa diri kita terkesan aneh, sebab pola hidup kita
berbeda dengan orang lain. Pada saat dan kondisi seperti itu, masihkah kita
dapat berdiri teguh sesuai Firman TUHAN? Masihkah kita memiliki integritas?

Di balik kalimat yang dikatakan TUHAN Yesus dalam Luk. 18:8, seolah-olah ada
TUHAN Yesus mengungkapkan bahwa di akhir zaman sangat sulit untuk menemukan
orang-orang yang memiliki iman yang murni. Iman di sini bukanlah keberanian yang
berlebih—atau kenekatan—untuk meminta sesuatu kepada TUHAN; bukan usaha untuk
mendesak TUHAN terus hingga permintaannya dikabulkan; bukan berpikir positif
(positive thinking) seperti yang banyak diajarkan, "Yakini bahwa kamu telah
menerimanya, maka pasti kamu menerimanya!" Ini adalah cara-cara mengatur TUHAN,
dan memutarbalikkan hierarki: siapa yang majikan, dan siapa yang hamba? Bagi
orang yang berpengertian bahwa iman adalah untuk kepentingan dirinya sendiri,
TUHAN tidak lagi menjadi prioritas utama. Mereka sibuk dalam pesta pora,
kawin-mengawinkan, makan minum. Hidupnya tidak ada bedanya dengan orang dunia
yang menganggap allahnya sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan jasmani mereka.
Di mata TUHAN, sesungguhnya mereka tidak setia dan tidak beriman.
Sesungguhnya iman adalah penurutan akan kehendak ALLAH. Iman adalah kepercayaan
dan keyakinan, namun bukan yakin bahwa kita akan menerima apa yang kita
inginkan, melainkan yakin bahwa kehendak ALLAH akan dan harus terjadi. Orang
yang beriman secara benar akan mempertahankan integritasnya di tengah dunia ini.
Ia tetap teguh berpegang pada kebenaran, melakukan yang benar sekalipun dunia
sekelilingnya jahat. Ia berusaha melakukan kehendak TUHAN, sementara orang di
sekelilingnya berjuang untuk memenuhi kehendaknya sendiri. Ia tetap berdoa,
berdialog dengan TUHAN. Jadilah orang berintegritas yang TUHAN cari.


Orang yang berintegritas adalah orang yang beriman secara benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar