Sabtu, 30 Oktober 2010

"Diperbolehkanlah....

"Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?"
(Flp 1:1-11; Luk 14:1-6)



"Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya. Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, kata-Nya: "Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?" Mereka itu diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi. Kemudian Ia berkata kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?" Mereka tidak sanggup membantah-Nya." (Luk 14:1-6), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Hari `Sabat' adalah hari suci, maksudnya secara khusus hari tersebut dipersembahkan seutuhnya kepada Tuhan alias sepanjang hari diharapkan hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan. Cukup menarik kisah warta gembira hari ini dimana orang-orang Farisi berpikiran jahat di hari Sabat, sedangkan Yesus berbuat baik yaitu menyembuhkan orang sakit. Orang-orang Farisi hendak menjebak Yesus jika Ia `bekerja', yaitu menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat. Yesus tahu pikiran jahat mereka, maka Ia bertanya kepada mereka "Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?", dan mereka diam, tidak berani menjawab pertanyaan Yesus. Maka dengan ini kami mengajak kita semua untuk berrefleksi: apa yang kita lakukan setiap hari, khususnya hari suci agama kita masing-masing, yaitu bagi orang Kristen/Katolik adalah hari Minggu, sedangkan bagi umat Islam adalah hari Jum'at, dst..? Sebagai orang beriman kita diharapkan senantiasa berbuat baik kepada siapapun dan pada hari apapun, dan tentu saja secara khusus pada hari yang dipersembahkan kepada Tuhan atau hari suci. Segala tata tertib dibuat untuk membantu orang agar dapat berbuat baik, bukan digunakan sebagai alat untuk menteror atau menjatuhkan orang, maka sikapilah dan hayatilah segala tata tertib dalam dan oleh cintakasih. Percayalah dan imanilah bahwa jika kita hidup dan bertindak dalam dan oleh cintakasih pasti tidak akan ada orang yang berani melawan, dan sekiranya ada orang yang melawan diamkan saja, mereka akan diam dengan sendirinya. Maka marilah jika ada orang sakit, entah sakit jiwa, sakit hati, sakit akal budi atau sakit tubuh segera kita bantu penyembuhannya tanpa memperhitungkan dan mempertimbangkan hari apapun.
· "Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini. Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus" (Fil 1:6), demikian kesaksian iman Paulus kepada umat di Filipi. Marilah kesaksian Paulus ini kita hayati juga khususnya kata-kata bahwa "Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus". Kami percaya bahwa kita semua berkehendak baik dan berharap untuk senantiasa berbuat baik kepada orang lain atau saudara-sadari kita. Marilah kita imani dan hayati bahwa kerinduan atau dambaan untuk berbuat baik tersebut merupakan anugerah atau rahmat Tuhan alias karya Tuhan, sehingga kita percaya bahwa Tuhan akan terus mengembangkan apa yang telah kita lakukan, yaitu.berbuat baik kepada orang lain. Dengan kata lain begitu mulai berbuat baik hendaknya tidak kenal henti berbuat baik, dan imanilah bahwa perbuatan baik tersebut merupakan anugerah atau rahmat Tuhan. Semakin berbuat baik berarti semakin beriman, semakin dikasihi oleh Tuhan dan sesama manusia. Kita semua dipanggil untuk senantiasa berbuat baik sampai mati atau dipanggil Tuhan, maka dalam keadaan atau kondisi apapun dan dimanapun hendaknya senantiasa berbuat baiik alias melakukan apa yang baik. Apa yang disebut baik senantiasa berlaku umum, universal, dimana saja dan kapan saja, tidak terikat oleh ruang atau waktu. Ketika phisik lemah, entah karena sakit atau menjadi tua, hendaknya tetap berbuat baik, antara lain berdoa: mendoakan mereka yang butuh didoakan. Marilah kita saling berbuat baik agar kebersamaan hidup kita dimanapun dan kapanpun senantiasa memikat, menarik dan mempesona, menggembirakan dan menyelamatkan. Marilah kita hayati bahwa masing-masing dari kita telah mererima kebaikan melimpah ruah, sehingga berbuat baik berarti menyalurkan kebaikan yang telah kita nikmati tersebut.

"Haleluya! Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah. Besar perbuatan-perbuatan TUHAN, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya. Agung dan bersemarak pekerjaan-Nya, dan keadilan-Nya tetap untuk selamanya.Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; TUHAN itu pengasih dan penyayang." (Mzm 111:1-4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar